Take Me

1.4K 170 19
                                    

Music video fiction

"Again"
by
Davichi

---

-00:07-

“Selamat ulang tahun, Seokmin!” Pekik Jisoo, begitu menemukan keberadaan pemuda bangir itu.

Pantas saja Jisoo dan Seungcheol terlambat pulang hari ini. Ternyata, keduanya tengah menyiapkan kejutan. Seokmin sungguh khawatir. Tidak biasanya kedua sahabatnya itu pulang hingga larut malam.

Seungcheol menunjukkan kue ulang tahun yang telah ia siapkan bersama Jisoo. "Berterima kasihlah! Kue ini  seharga kami makan tiga kali sehari, kau tahu?"

Jisoo melayangkan pukulannya ke lengan Seungcheol. Menggeleng, membantah. Ucapan Seuncheol terlalu berlebihan. "Maaf, kami hanya bisa memberikanmu ini."

Seokmin menggeleng ribut. Tak merasa kecewa sama sekali. “Kalian masih ingat dengan hari ulang tahunku saja, aku sangat senang.”

Seungcheol mendatangi meja kecil di ruang tengah. Meletakkan kue ulang tahun Seokmin di sana. "Cha! Ayo kita berpesta!”

Seungcheol dan Jisoo menyanyikan lagu ulang tahun untuk Seokmin. Senyuman kebahagiaan nampaknya tidak akan pernah pudar barang sedetikpun dari laki-laki bangir yang sedang berulang tahun hari ini. Usai bernyanyi dan berdoa, dengan sigap Jisoo memotong setiap bagian kue menjadi potongan yang lebih kecil lagi. Ia menyendok kue itu sedikit demi sedikit, lalu menyuapi kedua sahabatnya secara bergantian. Dari Seokmin, lalu beralih ke Seungcheol.

Kenapa malah Jisoo yang menyuapi? Bukankah Seokmin yang sedang berulang tahun?

Hanya satu alasan, Seokmin tidak mau menyuapi Seungcheol dan begitu pula sebaliknya. Jadi, mau tidak mau Jisoo lah yang harus turun tangan melakukannya.

Tidak hanya itu, ketiga sahabat ini mulai memutar musik yang berirama enerjik dengan cukup nyaring. Menari, melompat dan tertawa bersama. Mereka nampak begitu bersemangat. Ditambah lagi tingkah laku Seokmin dan Seungcheol yang terus berkelahi, sulit berdamai. Selalu membuat Jisoo tertawa.

Seokmin bertingkah layaknya seorang gadis dan meminta sebuah ciuman pada Seungcheol. Pria berlesung pipi itu pun menyambutnya dengan senang hati.

Plak!

Sebuah bantal tercetak tepat di wajah Seokmin. Membuat Jisoo tertawa lepas. Ya, karena yang dilakukan oleh Seokmin ataupun Seungcheol memang memiliki tujuan yang sama. Yaitu membuat Jisoo senang.

-03:12-

“Soo, kemarilah!” Seungcheol menarik Jisoo untuk berbaring di sampingnya.

Gadis manis bernama Hong Jisoo itu merebahkan diri di tengah. Di antara Seungcheol dan Seokmin. Berbantalkan lengan kekar Seungcheol, Jisoo nampak senang bercengkrama dengan pria bermarga Choi itu. Saling memperhatikan jari manis satu sama lain, membandingkan cincin yang tengah mereka pakai. Baru saja Seungcheol berikan kemarin malam. Cincin persahabat, katanya.

Anehnya, hanya Seungcheol dan Jisoo. Tanpa Seokmin.

Seokmin yang juga berada di sisi kanan Jisoo hanya terdiam, memperhatikan langit-langit kamar. Tentu ia dapat dengan jeli mendengarkan apa yang Jisoo dan Seungcheol bicarakan. Entah apa yang muncul di pikiran Seokmin. Menerawang. Bukankah sekarang ia sedang berulang tahun? Harusnya Seokmin berbahagia. Tapi, suasana hatinya malah tidak begitu baik.

-03:48-

Dua dari tiga orang yang baru saja terlarut dalam pesta ulang tahun sederhana tadi telah tertidur lelap. Namun, Jisoo terlalu sibuk dengan pikirannya, hingga sulit untuk menutup mata. Ia memutuskan bangun dan memperhatikan satu persatu kedua sahabatnya. Terduduk, masih enggan untuk berdiri. Dua orang pria itu tertidur dengan begitu nyenyak. Terdengar dengkuran kecil dari Seokmin dan itu berhasil membuat Jisoo terkekeh kecil. Sungguh menggemaskan. Rasanya ia ingin memeluk sosok itu dan mengucapkan selamat ulang tahun sekali lagi.

Focal Point (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang