Noona!

1K 136 58
                                    

Seungkwan, Seokmin, Soonyoung. Dua murid laki-laki dan seorang murid perempuan. Ketiganya begitu akrab hingga layak disebut sebagai teman sepermainan. Memiliki beberapa titik kesamaan, salah satunya adalah kelebihan kotak ketawa. Selain itu, mereka bertiga juga memiliki efek yang begitu besar di kelas mereka. Kelas 11-6. Jika salah satu dari mereka tidak masuk kelas, pasti akan terasa ada yang kurang pada hari itu.

Perpustakaan yang seharusnya memiliki suasana tenang, lenyap seketika. Tergantikan oleh hebohnya ketiga murid itu sejak mulai memasuki ruang Perpustakaan. Sesekali mendapat teguran dari penjaga Perpustakaan atau pun oleh siswa lainnya, ketiganya tidak peduli sama sekali. Seolah membuang telinga, tidak mendengar apa-apa.

"Ya! Jika kalian datang ke sini hanya untuk membuat keributan, cepat keluar!" protes pak Kim yang entah sudah keberapa kalinya. Si penjaga Perpustakaan dengan kumis tebal, juga berambut gondrong.

Sempat beberapa menit ribut, Seokmin mulai terdiam di salah satu kursi yang tengah ia duduki. Betapa tidak? Disaat siswa lainnya menatap Seungkwan, Seokmin dan Soonyoung dengan ekspresi kesal karena merasa amat terganggu, terdapat salah satu siswi yang malah menatap Seokmin dengan senyuman tipis di kedua sudut bibirnya. Seakan memberikan isyarat bahwa ia terhibur dengan keberadaan Seokmin di ruang penuh buku tersebut.

Seungkwan dan Soonyoun mulai sadar bahwa Seokmin tidak lagi mengambil bagian dari keributan mereka. Penasaran. ikut melihat ke arah mana mata Seokmin berfokus. Saling melirik, seakan paham dengan apa yang Seokmin pikirkan.

"Namanya Jisoo. Hong Jisoo. satu tingkat di atas kita," bisik Seungkwan dan berhasil menghancurkan acara tatap-menatap di antara Seokmin dan Jisoo.

Soonyoung mengangguki. "Sekarang kelas 12 sedang melakukan persiapan ujian," tambahnya.

"Sudah kelas 12?" tanya Seokmin lagi untuk meyakinkan bahwa pendengarannya tidak salah.

Merapat, Seungkwan memelankan suaranya. "Kamu menyukai Jisoo eonnie? Jatuh cinta pada pandangan pertama? Oh astaga... Aku kira hal semacam itu hanyalah mitos. Lagipula, kenapa kamu baru melihat Jisoo eonnie? Padahal dia teman dekatnya Jeonghan eonnie. Kamu akrab kan, dengannya?"

Seokmin melihat ke arah Jisoo sekali lagi. Gadis dengan rambut yang terkuncir tinggi itu sudah kembali fokus ke buku pelajarannya. Sesekali Jisoo tertawa kecil, menutup mulut, bercanda dengan teman-temannya. Tawanya sungguh manis. Baru kali ini Seokmin mendapati seorang gadis dengan senyuman semanis ini.

"Kapan kelas 12 ujian?"

"Minggu depan!" Soonyoung menyahut laju. "Aku jadi sedih. Gebetanku, Jihoon-ie, akan ujian. Lulus dari sini, aku dengan siapa?" raungnya dengan wajah merengut.

Seungkwan bergidik ngeri. Meratapi nasib. Kenapa ia bisa sangat betah berteman dengan dua pria aneh ini?

Tidak lama setelah ujian kelas tiga, beberapa minggu setelahnya, pengumuman kelulusan dilakukan. Seluruh murid kelas 12 SMA Hanin dinyatakan lulus. Mendengarnya, Seokmin turut gembira. Meski hati berkabung karena ia tidak bisa lagi memperhatikan Jisoo dari kejauhan, tidak apa. Gadis itu terlihat amat bahagia menyambut kelulusan. Jadi, bukankah Seokmin juga harus ikut bahagia?

"Aku dengar acara perpisahan kelas 12 diadakan minggu depan," Seungkwan tiba-tiba berdiri di samping Seokmin. Berbisik. Membuat si laki-laki mancung itu terkejut. "Sebaiknya siapkan kado terbaikmu untuk Jisoo eonnie. Pastikan kadomu itu tidak terlupakan."

Tentu saja Seokmin segera menyetujui. Tanpa banyak berucap Seokmin menculik kedua temannya agar ikut mencari kado. Soonyoung sibuk mencari kado sendiri. Untuk Lee Jihoon. Sedangkan Seungkwan, tangannya terus ditarik oleh Seokmin. Minta ditemani. Ia sungguh tidak paham dengan kado yang seperti apa hingga membuat Jisoo tidak bisa melupakannya. Berbeda dengan Soonyoung yang amat berpengalaman. Sebelumnya ia sudah beberapa kali memberi Jihoon kado.

Tapi, Seungkwan membocorkan satu hal penting pada Seokmin. "Sebenarnya tidak masalah kado apa pun. Kamu beri bunga saja sudah cukup. Tapi, bunga itu harus penuh arti. Maksudku, kamu membelinya dengan perjuangan. Menyisihkan uang sakumu selama satu minggu, misalnya. Tapi jangan mengarang cerita. Kamu pinjam uang ke Mingyu, jangan malah bilang ke Jisoo eonnie kalau kamu menyisihkan uang satu bulan!"

Seokmin mengangguk mengerti. Hari itu ia tidak jadi membeli apa-apa. Hanya menemani Soonyoung, sekalian melihat referensi hadiah. Sisa hari sebelum acara perpisahan akan ia manfaatkan untuk menyisihkan uang saku. Sayangnya, uang saku yang berhasil ia kumpulkan hanya cukup untuk membeli setangkai bunga mawar.

"Selamat atas kelulusanmu, noona..." ucap Seokmin dengan menyodorkan seikat bunga mawar ke hadapan Jisoo. Ia getar-getir melakukannya. Bunga yang ada di tangannya sungguh tidak sebanding dengan belasan tangkai bunga yang diterima Jisoo dari orang lain. "M-maaf aku hanya mampu membeli ini. Aku tidak menyangka harganya sangat mahal. Uang saku milikku selama satu minggu hanya cukup membeli satu tangkai."

Dengan mata berbinar, juga kekehan kecil, Jisoo menyambutnya. "Terima kasih, Seokmin... Aku suka. Hadiah darimu yang paling istimewa."

Seokmin menghela napas dengan lega. Setidaknya bunga itu sudah sampai di tangan Jisoo. Tidak dibuang, lalu diinjak seperti yang ada dalam bayangannya. "Noona ingin melanjutkan kuliah di mana? Mungkin aku bisa mengikuti noona nanti."

"Aku akan kembali ke kampung halamanku, Amerika. Kamu harus menyusulku ke sana. Janji?"

***

"Noona!"

Jisoo mengerutkan keningnya. Berkuliah di Amerika, Jisoo begitu terkejut saat mendengar ada seseorang meneriakkan kata noona. bukankah itu hal yang aneh? Jisoo memicingkan mata. Berusaha mencari seseorang yang berteriak tadi.

"Noona!"

Seseorang baru saja menepuk bahu kanan Jisoo. Sontak gadis Hong itu menoleh ke belakang. Mata terbelalak tak menyangka. "Seokmin?"

Satu pesan telah diterima📩

Soo, apa kamu sudah bertemu Seokmin di sana? Sejak kita lulus dan kamu pindah ke Amerika, Seokmin belajar gila-gilaan. Dia nekat melakukan apa pun supaya bisa menyusulmu ke sana. Tolong jaga adik kesayanganku itu dengan baik!

Jeonghan.

***

tirameashu, 16 Agustus 2019

---
Mulai sekarang update Focal Point setiap hari Jum'at, ya! ^^

Focal Point (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang