Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?Enjoy~
"Kamu pacarnya, ya.."
Pemilik salon yang baru aku tau namanya Minji ini menyeletuk pelan. Gimana ya.. Aku bahkan belum berasa jadi pacarnya.
"Mungkin..?"
"Wah.. Korban gantung perasaan, ya."
"Enggak! Bukan!"
"Terus?"
"Ya gitu lah. Intinya ini aku mau diapain, kak?"
"Make over. Tadi dia mintanya make over."
Aku bahkan gak tau itu apa dan gimana caranya. Intinya, seluruh wajahku dibersihkan dan dikasih krim dan semua hal yang aku gak mengerti satupun. Intinya setelah itu mukaku bersih banget. Sebenarnya aku gak sedekil itu, hanya kulitku agak gelap karena sering kegiatan di luar.
Setelahnya kakiku diwaxing. Astaga.. Sakitnya gak terkira. Rasanya aku mau omelin Jeonghan abis ini. Kuku kaki dan tanganku juga dibersihkan dan dicat dengan warna bening.
Aku gak biasa begini. Aku bahkan risih karena ini bukan gayaku banget. Tapi apa daya.. Kalau aku gak nurut, Jeonghan bisa ngoceh lagi.
Terus, rambutku yang awalnya panjang hampir menyentuh bokong, dipotong jadi di atasnya. Ya kalau rambut, aku berterimakasih, soalnya kalau kepanjangan juga mengganggu.
Setelah selesai, aku di make-up. Aku bisa make-up, tapi yang biasa aja. Kalau yang ini.. Kelihatannya aja biasa, tapi aku bahkan kewalahan saking banyaknya yang dikasih ke wajahku.
"Ini.. Bajunya dia yang pilih."
Aku melihat ke arah dress putih yang dipilih Jeonghan. Aku suka. Ini baru gayaku banget, simple, apalagi warnanya gak bercorak dan polos. "Aku ganti baju dulu, ya, kak."
Aku jadi lumayan dekat sama Kak Minji. Orangnya baik, ramah. Dia dua tahun diatasku. Intinya dia baik banget. Aku bahkan sempat tukeran nomor dan sosial media. Lumayan nambah teman.
Aku keluar dari tempatku ganti baju. Kak Minji langsung bawa aku ke suatu tempat. Aku disuruh diam dan berdiri disana sampai dia balik.
Ternyata dia datang bersama Jeonghan yang ternyata juga sudah mengganti baju dengan kemeja putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIT || Yoon Jeonghan ✔
Fanfiction"Terkadang yang membuat aku tersiksa bukan karena nikah sama kamu, tapi tentang sesuatu yang kita jadikan alasan untuk menikah. Karena hari demi hari membuat aku terbiasa sama kamu. Dan apabila kebiasaanku hilang, separuh hidupku juga hilang. Jadi...