Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?Enjoy~
Keadaanku jauh lebih baik. Walaupun selama dua hari ini aku hanya bisa ketemu sama Dokter Minhyuk seorang. Mingyu dan Pak Wonwoo yang notabenenya dekat denganku malah aku takuti.
Selama 2 hari ini aku gak melihat wajah Jeonghan sedikitpun. Entah kenapa, ada semburat benci yang tiba-tiba muncul di hati. Dia memperlakukanku kayak hewan. Jalang. Dan semacamnya. Kejadian itu membuat aku jauh lebih takut dari yang sebelumnya. Aku jadi lebih trauma dan takut dengan laki-laki.
Awalnya aku menyangka kejadian ini gak akan terulang lagi. Aku bahkan tanpa ragu sedikitpun menerima permintaan gila Yoon Jeonghan, -yang sebenarnya orang asing itu- untuk menikah. Kalau dipikir, kenapa aku baru sadar kalau aku segila itu?
"Selamat pagi, Haneul..." sapa Dokter Minhyuk dengan muka ceria. Aku benar-benar menyesal sempat mengamuk karena takut padanya. Lihat aja, dia mukanya benar-benar gak nakutin. Yang ada imut-imut.
"Pagi.."
"Udah baikan?"
"Udah. Berkat dokter."
"Syukurlah. Kalau gitu aku periksa dulu." dia memeriksaku sama seperti yang dia lakukan dua hari ini.
"Sebenarnya fisikmu gak ada masalah dan hanya butuh 2 hari lagi buat bener-bener sembuh. Tapi kayaknya.. Mentalmu belum siap buat pulang, ya?"
Aku mengangguk pelan. "Tapi kamu harus pulang, Haneul.. Kamu harus belajar kuat dan memaafkan orang yang punya salah sama kamu. Kamu trauma karena rasa benci dan takut. Dan kalau sekarang kamu benci suamimu sendiri, maka kamu gak akan bisa lanjutin hubungan sama dia."
"Ya bagus. Buat apa lanjut."
"Haneul..."
"Dari awal pun gak ada yang menginginkan pernikahan kami, dok! Buat apa diperjuangin?!" tanpa sadar aku menangis. Dokter Minhyuk menatapku iba dan mengehela nafasnya pelan. "Okay, aku gak mau ikut campir masalah rumah tangga kalian karena posisiku disini cuma dokter. Tapi, aku saranin kamu harus izinin Mingyu atau Jeon Wonwoo buat masuk, karena mereka udah nunggu 1 jam di kuar sampai kamu bangun dan ngizinin mereka masuk.."
"T- tapi..."
"Aku disini sampai kamu gak takut lagi sama mereka, okay?" akhirnya aku mengangguk ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIT || Yoon Jeonghan ✔
Fanfiction"Terkadang yang membuat aku tersiksa bukan karena nikah sama kamu, tapi tentang sesuatu yang kita jadikan alasan untuk menikah. Karena hari demi hari membuat aku terbiasa sama kamu. Dan apabila kebiasaanku hilang, separuh hidupku juga hilang. Jadi...