22 : Welcome, Love

10.9K 1.2K 103
                                    

Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~
   

Enjoy~    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Aku terbangun karena merasa tidurku terusik. Ternyata Jeonghan yang mengelus-elus pipiku sambil memanggil namaku pelan. "Eung?"

"Bangun dulu, ya.. Ada dokter mau meriksa lo."

Yoon Jeonghan kan keras kepala, kenapa aku bisa lupa? Padahal aku bilang kalau aku gak perlu dokter, tapi malah dipanggil ke sini. Aku melihat seorang laki-laki yang tampak seperti seumuran Mirae masuk ke kamar hotel kami. Gila aja?! Laki-laki?!

"Kenalin, dia Moon Junhui, temen gue. Dia kebetulan lagi ada keperluan di Jepang, jadi gue suruh dia datang kesini." Jun awalnya tersenyum padaku tapi kemudian menatap Jeonghan heran. "Bukannya lo yang nyuruh gue datang dari Ko- AW!!" aku gak tau sih kenapa Jeonghan injak kakinya Jun. Tapi aku tau itu sakit.

"Hehe, hai Kak Haneul, gue Jun. Maaf gue gak sempat datang ke pernikahan kalian, kak. Ada keperluan mendadak, jadi gak bisa datang. Ternyata kakak lebih cantik daripada foto di instagramnya Jeonghan hyung." aku tertawa saat Jun lagi-lagi diinjak kakinya oleh Jeonghan. Ternyata Jun gak seseram dan semesum yang aku pikirkan. Dia malah lebih polos.

"Yaudah, langsung diperiksa aja, ya?"



Jun mengeluarkan benda-benda medis yang awalnya dia taruh di koper kecil yang dia bawa. Aku gak ngerti apapun yang dia pakaikan padaku. "Kakak makan atau minum apa tadi pagi?"

"Gue cuma beli es krim dan churros di pinggir jalan terus pesan coffe dan cake di caffe. Kenapa?"

"Gapapa, kalau ini gangguan sistem pencernaan, kayaknya gak mungkin, soalnya pencernaan kakak baik-baik aja." Jeonghan langsung naik ke kasur di sampingku dan ikut penasaran. "Terus dia kenapa?"

"Ehmm.. Gak tau ini benar atau enggak, tapi.. Kakak mau coba pakai ini dulu?" aku kira dia mengeluarkan termometer, tapi ternyata benda kecil panjang itu adalah,


Testpack.









"Testpack?!" teriakku dan Jeonghan bersamaan. "Tapi gue gak hamil, Jun!"

"Gak ada yang tau sebelum diperiksa secara langsung, kan? Lagian ini cuma nyoba." aku menyerah dan beranjak ke kamar mandi untuk tes urine yang akan menunjukkan tanda aku hamil atau bukan.

Aku mengikuti panduannya secara teliti. Jujur, aku bingung harus apa. Aku deg-degan. Tapi aku juga penasaran.

Seandainya aku hamil, aku senang, tentu. Aku juga mau punya anak yang lahir dari rahimku sendiri. Tapi.. Masalahnya itu Jeonghan. Dia cinta atau enggak sama aku? Dia selama ini memperlakukan ku begitu karena sayang atau sekedar baik? Dia bakal ninggalin aku dan pergi bersama wanita yang di foto itu atau gimana?

HABIT || Yoon Jeonghan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang