"Terkadang yang membuat aku tersiksa bukan karena nikah sama kamu, tapi tentang sesuatu yang kita jadikan alasan untuk menikah.
Karena hari demi hari membuat aku terbiasa sama kamu. Dan apabila kebiasaanku hilang, separuh hidupku juga hilang. Jadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa hari ini Jeonghan kelihatan kacau. Walaupun aku sudah bisa mengurus Miru sendiri, aku kan tetap butuh bantuan dia. Sedangkan dia malah lembur kerja setiap hari. Iya, alasannya karena biaya hidup mahal, dan Miru butuh biaya lebih kedepannya. Tapi kalau dia pulang dengan keadaan normal gapapa, tapi ini?! Dia pulang mood nya selalu gak baik, bahkan dia cuma menengok keadaan Miru tanpa menyentuhnya. Lagi-lagi dia alasan, katanya dia kotor dan gak mau bikin Miru sakit.
Okay, aku terima yang itu.
Tapi masalahnya lagi... Astaga, kayaknya banyak banget masalahku. Masalahnya, Jeonghan nyuekkin aku.
Gak tau deh kenapa. Coba tanya aja sendiri. Aku biarin dia kayak gitu 3 hari kemarin, tapi sekarang, kayaknya aku gak tahan untuk gak nanya apa yang terjadi di kantor.
"Jeonghan.." panggilku pelan. Aku tau dia belum tidur karena baru semenit dia berbaring. Sekarang dia telentang dengan mata terpejam. "Hm?"
"Kamu gak mau cerita sama aku?" tanyaku hati-hati.
"Cerita apa?"
"Aku tau ada yang gak beres. Kamu bisa cerita ke aku. Serius." dia mulai membuka mata dan mengganti posisi ke arahku.
"Aku gapapa, sayang.. Cuma kantor itu lagi kacau banget. Toh kalau aku cerita kamu gak ngerti."
"Tapi-"
"Udah, aku capek. Jangan dibahas, ya?" aku memutuskan mengalah dan segera memeluknya.
Belakangan dia selalu memunggungiku, padahal aku butuh usapannya pada punggungku yang lelah karena mengurus Miru dan rumah sekaligus. "Maaf, sayang.."
• • •
Untung hari ini Jeonghan libur. Ya ini hari Minggu, sih.. Pantas dia libur.
Aku berencana di rumah seharian. Toh Miru masih terlalu kecil untuk dibawa keluar. Takut dia masih sensitif dan malah jatuh sakit. Jeonghan menggendong Miru dengan botol susu di tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
