Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?Enjoy~
Ini flashback kenapa Jeonghan bisa ngajak Haneul nikah.
Tahun 2016, Jeonghan stres parah. Dia gak tau harus berbuat apalagi. Cintanya selama ini harus berujung patah hati.
Hubungannya dengan Oh Seunghee, wanita yang sudah menemaninya dalam rentan waktu yang gak sebentar, harus berakhir. Dia tau, fakta kalau Seunghee mencintainya setengah-setengah. Setengah karena dia benar-benar cinta, setengah lagi karena hartanya.
Dia menutup matanya berkali-kali berharap kalau Seunghee bukan wanita yang seperti itu, tapi dia salah. Dia tau kalau Seunghee berniat mengubah semua aset atas hak miliknya kalau mereka menikah nanti.
Kedua orang tuanya tau, dan Jeonghan dimarahi habis-habisan karena berkali-kali mengelak kenyataan. Akhirnya dengan segala kecewa dan amarah Jeonghan memutuskan Seunghee.
Toh Seunghee lebih memilih karirnya di Jepang daripada memperbaiki sikap dan hubungannya dengan Jeonghan. Foto terakhir itu cukup buat Jeonghan sadar, kalau dia dan Seunghee benar-benar sudah berakhir.
Bertahun-tahun dia hidup di bayang-bayang Oh Seunghee. Bukan karena gak bisa move on, tapi dia sudah terbiasa dengan Seunghee di sisinya, melihat semua kebiasaan itu hilang, ada yang kurang.
"Lo cari cewek sana." suruh Wonwoo suatu hari karena stres lihat Jeonghan kerjaannya cuma bolak-balik caffe-nya untuk merecoki pekerjaannya saja.
"Iya, belum dapet."
"Gak bakal dapet kalau gak dicari, tau! Sana!"
"Lo kira nyari cewek segampang ngupil, apa?!"
Tok tok tok
"Permisi, Pak Wonwoo, ada tamu di luar." seorang perempuan cantik yang baru Jeonghan lihat hari ini yang masuk.
Cukup menarik perhatian. Apalagi senyumnya tulus nan anggun. "Gue nerima tamu dulu."
Jeonghan menahan tangan Wonwoo untuk berhenti melangkah. "Apaan sih?!"
"Tadi itu siapa?"
"Oh.. Pegawai baru, Moon Haneul namanya. Kenapa? Cantik, ya?"
Dia gak menjawab dan malah berdiri. "Gue pergi, ya. Bye." Dan Jeonghan malah meninggalkan Wonwoo yang masih terpaku di tempatnya.
Jeonghan pergi ke kantor Jihoon dan masuk ke ruangan Jihoon tanpa permisi, sama seperti yang dia lakukan setiap datang ke sini. "Jihoon!"
"Apa sih, ah?! Gak usah ngegas dong!"
"Gue perlu lo, SEKARANG!"
"Apaan sih?!"
"Cari informasi pribadi Moon Haneul, pegawai di caffe Wonwoo."
"Buat apaan, sih? Tinggal tanya Wonwoo juga."
"Dia mah repot, udah cepet cari!"
Karena tau kalau ada imbalan besar yang menunggu dia setelah ini, Jihoon mengerjakan walau harus mengenyampingkan pekerjaannya sendiri.
"Moon Haneul, usianya sama kayak kita, berasal dari keluarga menengah ke bawah, punya riwayat penyakit yang belum ditulis, intinya dia pernah dirawat selama 2 bulan."
"Terus?"
"Udah cuma segi- eh! Enggak, dia punya adik perempuan bernama Moon Mirae, ayahnya bernama Moon Jaejoon, ibunya Kim Miju."
"Kim?"
"Mereka udah cerai. Ibunya punya toko di daerah Gwangju."
"Terus?"
"Udah."
"Segitu doang? Biasanya lo bisa nyari sampai ke aset-aset segala?"
"Itu kalau kalangan konglomerat yang punya banyak duit. Dia kan enggak!"
"Yaudah, thanks. Imbalannya kapan-kapan."
Jihoon menarik Jeonghan agar duduk kembali. "Emang buat apaan, sih?"
"Mau gue jadiin istri."
"GILA LO?!" ocehan Jihoon setelahnya gak terdengar karena Jeonghan lebih dulu keluar dari ruangannya.
Ya katakan Jeonghan gila, buktinya dia datang ke orang tuanya untuk melapor kalau dia sudah punya calon. Bahkan dia ketemu empat mata saja belum.
"Ayo makan malam bareng."
"Iya, nanti aku bilang." sahut Jeonghan. Ibunya mengangguk dan tersenyum sendiri membayangkan sang anak akhirnya menemukan calonnya setelah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang Seunghee.
"Inget kata papa, jangan cari wanita kaya yang gila harta. Apalagi yang gaya berpakaiannya mahal kayak Seunghee, bukan takut miskin, tapi takutnya mereka manfaatin kamu lagi." peringat ayahnya.
Jeonghan mengangguk. "Aku yakin Haneul gak akan begitu."
Jeonghan jatuh cinta pada pandangan pertama pada Moon Haneul. Saat memandang wajahnya dia langsung tau kalau Haneul-lah yang selama ini dia cari..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.- END -
BACA
"CHOI SEUNGCHEOL - NEVER ENDING"
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIT || Yoon Jeonghan ✔
Fanfiction"Terkadang yang membuat aku tersiksa bukan karena nikah sama kamu, tapi tentang sesuatu yang kita jadikan alasan untuk menikah. Karena hari demi hari membuat aku terbiasa sama kamu. Dan apabila kebiasaanku hilang, separuh hidupku juga hilang. Jadi...