Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?Enjoy~
SURPRISE!! -JOSHUA
KANGEN GAK?
"Jeonghan! Bangun..! Katanya mau nemenin aku cek kandungan? Gimana sih!"
Aku ada jadwal cek kandungan jam 9 pagi. Tapi Jeonghan yang katanya mau menemaniku malah masih tidur. Dia semalam memang pulang jam 11 malam, itupun masih lanjut kerja sampai jam 1 pagi. Setelah aku marahi dia baru tidur dengan syarat harus aku peluk dan aku elus dahinya. Dasar manja.
"Eungg."
"Ih.. Bangun!"
"Iya sebentar lagi.."
"Oh.. Yaudah, aku minta anterin Minghao aja-" sedetik aku beranjak dari ranjang dia langsung menarik tanganku sampai aku terkejut dan refleks memegang perut.
Dia gak ingat apa kalau aku lagi mengandung anaknya?!
"Jeonghan! Kalau aku jatuh gimana?! Gak inget di perutku ada anakmu?"
Dia langsung membuka mata dan menatapku panik. "Gapapa?"
"Gapapa. Tapi lain kali jangan begitu."
"Lagian, siapa suruh minta anter Minghao?"
"Kamunya susah dibangunin!"
"Kan ngantuk, sayang..." dia menyelundupkan kepalanya diantara dadaku dan perut buncitku, menggesek-gesekkan hidungnya disana dan berkali-kali mencium perutku.
Belakangan ini dia memanggilku sayang terus. Aku masih gak terbiasa dan masih deg-degan terus-menerus kalau dipanggil seperti itu.
"Ih! Malah ngusel! Ayo bangun, ih!"
Dia mendongak menatapku. "Males, ah! Mamanya galak."
"Aku juga males, papanya kebo. Awas!" dia menarikku pelan dan memangku-ku. "Iya iya.. Aku bangun. Jangan ngambek dong.."
"Yaudah ayo!"
Susahnya punya suami seperti Jeonghan itu, kalau dia masih ngantuk banget, pasti selalu melanjutkan tidur di meja makan. Aku juga heran, padahal kalau dihitung dari keperluan tidur manusia, jam tidurnya cukup walaupun gak teratur. Dari jam 1 pagi sampai jam 8, kan sudah tujuh jam. Sedangkan manusia dewasa perlu 6 jam tidur saja udah cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIT || Yoon Jeonghan ✔
Fanfiction"Terkadang yang membuat aku tersiksa bukan karena nikah sama kamu, tapi tentang sesuatu yang kita jadikan alasan untuk menikah. Karena hari demi hari membuat aku terbiasa sama kamu. Dan apabila kebiasaanku hilang, separuh hidupku juga hilang. Jadi...