Pukul 09.00 pagi, dan aku berjalan menuju perpustakaan, sebentar lagi ada kuis, dan aku suka sekali perpustakaan, yaa karena aku memang hobi sekali membaca dan menulis. Di depan sana, bergerombol Onew hyung dan yang lain, mereka bisa berangkat lebih pagi karena tidak harus bekerja part time, aku menghela nafas pelan mencoba menghilangkan rasa iri yang tadi sempat datang.
"Eh, ini dia sahabat kita!" Sambut Onew hyung yang memang paling dekat denganku dari mereka semua.
"Ada apa,nih? Udah pada belajar, belom?" Tanyaku nimbrung, dan bertanya datar.
"Aku udah, kan ini mapel kesukaanku." Jawab Changming, si kaca mata yang menurutku bukan nerd, malah cool dengan rambut agak gondrongnya, dan badan tingginya meleihi aku.
"Aku ke perpustakaan dulu, yah. Aku belom belajar nih." Pamitku tanpa basa-basi.
Akhirnya Aku meninggalkan kerumunan sahabatku, aku memang tidak bisa sebebas dulu untuk melalaui masa mudaku, tapi aku tidak menyesal ataupun marah kepada kedua orang tuaku.
Perpustakaan itu tempat yang aku sukai, banyak buku berderet, dan saat memegang pinggiran covernya, seperti menyentuh tuts piano, aku berfikir seperti itu mungkin karena aku orang yang suka dengan sendirian.
BRUKK UPS!? Aku tidak sengaja menabrak bahu seorang yeoja, mungkin agak keras badannya sampai terhuyung kebelakang, namun sepertinya dia bisa mengimbangi badannya sendiri untuk tidak jatuh.
"Sorry... " Ucapnya pelan sembari merapikan bajunya.
"Gak apa..." Jawabku singkat.
"Maaf... Aku ngelamun..." Perempuan itu mengangkat wajahnya membuat kita bertemu pandang, dan aku pikir dia manis juga, hanya saja aku seperti familiar dengan wajahnya.
"Aku bilang gak apa. Santai aja!" Aku tersenyum simpul ramah.
"Yaudah kalo gitu..." balasnya singkat.
Kamipun berpisah, aku kembali fokus mencari buku.
Selesai kelas pertama, aku bersama Onew dan Jaejoong menuggu Yunho dan Changming di kantin kampus, aku meminum cocca colla sembari mendengarkan Yunho dan Jaejoong yang asik merencanakan malam minggu mereka. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu jatuh menimpa kepalaku, membuat aku kaget dan memuncratkan collaku, yah... tentu saja, colla terasa sakit di hidung jika tersedak.
"ADUH!?" Kagetku, mengelus kepala, dan menengok apa yang jatuh.
"IH!? Er, jorok, ah!!" Tegur Jaejoong merenget jijik.
"Maaf, bro" kataku santai sambil mengelap hidung dan mulut dengan tissue .
"Apa sih yang jatuh?" Tanya Jaejoong mulai cengengesan geli.
Aku tengak-tengok sekitarku, aku menemukan sebuah dompet lucu warna putih beronamel bunga mawar.
"Punya siapa,nih??" Seru Onew yang langsung merebut dari tanganku.
Otomatis seisi kantin menoleh kearah kami.
"Aduh... Itu punyaku!!" Seorang yeoja, yang sudah tak asing lagi berlari kearah kami bertiga.
"Maaf banget, yaa... Kita gak sengaja, tadi rebutan dompetnya 'dia' nih!" Ucap temannya yang ikut datang menunjuk seseorang yang bertabrakan denganku tadi pagi.
"EH!? Kamu... yang tadi pagikan!" celetuk yeoja itu kaget.
"Iya, hai lagi deh." aku mengangguk.
"Gini aja, sebagai permintaan maaf, Chaerin yang akan traktir kalian, deh!" celetuk temannya dengan wajah rese.
Cewek yang disebut Chaerin itu kaget, tentu saja... bahkan aku, dan ketiga temanku heran, ini yeoja seenaknya sendiri yah.
"Inikan ultah Chaerin, jadi biar Chaerin yang traktir..." Lanjut temannya cuek dengan lirikan yeoja yang disebut Chaerin itu.
"Bener gak nih? Aku, sih seneng aja ada yang traktir." goda Onew dengan jail.
"Yaudah deh, gak apa-apa... biar kalian aku yang bayarin." Pasrah Chaerin.
"UPS!? BY THE WAY kita gak cuma bertiga, loh... nanti ada yang datang lagi dua orang." Senyum Jaejoong mengembang.
Aku kasian dengan yeoja bernama Chaerin ini, tapi aku ikutan aja, lagian kapan lagi di traktir yeoja cantik, hehehe.
Setelah beberapa kali ngobrol dengan Chaerin ternyata dia gadis yang smart dan mudah bergaul, yeoja yang langsung nyambung denganku saat membahas buku. Satu kesamaan kami adalah penikmat buku dan kopi, hmm... unik juga pikirku tersenyum melirik Chaerin.
"Stt! Kenapa kau." bisik Onew menyenggol lenganku.
"Senyum-senyum sendiri??" Lanjutnya heran. Dan aku hanya mengindahkan pertanyaannya dan membuang pandangan.Selesai dari kantin aku beranjak masuk kelas, karena masih ada satu mata pelajaran lagi, "Minho!" Panggil Onew berjalan dibelakangku.
"Ada apa hyung? Kau meninggalkan Jaejoong hyung?" Tanyaku menoleh kebelakang.
"Kamu menyukai dia?"tanya Onew hyung membuatku berhenti berjalan.
"Dia siapa maksudmu hyung?"
"Khekhekhee.... Yeoja tadi... Lee Chaerin, sepertinya kalian cocok." Jawab Onew terkekeh kecil.
Aku melotot masih bingung "Ah, aku akan bantu agar kalian bisa dekat satu sama lain!" Lanjutnya antusias.
"Cobalah dekat dengan yeoja 1 kali saja, mungkin akan membuat harimu lebih berwarna dan tidak membosankan..." celotehnya sembari merangkulku, huh... benar-benar tidak membiarkanku berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Boy
RomanceChoi Minho dan Lee Taemin bertemu dan mengenal, saling mengagumi cara hidup masing-masing, namun apakah kagum mereka sebatas kagum? Dan siapakah Lee Taemin sebenarnya? Sisi dalam diri Taemin yang belum Minho ketahui. Cover by @anoors04