15

197 20 3
                                    

Sudah satu minggu sejak Chaerin datang ke kostku dan menemui Taemin, sejak itu pula aku di kampus sering menemui Chaerin yang kelihatan selalu murung, dan menjadi pendengar yang baik apapun yang dia rasakan.
Yeoja ini tentu saja shock dengan pengakuan Taemin, aku tetap seolah tidak tahu obrolan mereka saat itu, bahwa Taemin mengaku gay .
Chaerin juga tidak membahasnya denganku, kami membahas banyak hal tapi bukan masalah kemarin, untung saja kami memiliki banyak kesamaan jadi aku dengan mudah menyesuaikan.
Aku tidak tahu kenapa aku sekarang menjadi orang yang peduli, padahal aku dulu orang yang kalau hanya tahu baru mau komentar.
Sedangkan Taemin, dia memilih mengambil jatah full time setelah kejadian itu, dia berangkat kerja jam 8 pagi dan pulang jam 9 malam bersamaku. Dia selalu berangkat bareng Lee Teuk hyung karena aku masih mengkhawatirkannya naik bus sendiri, karena Lee Teuk hyung koki jadi dia juga jatah full time.
Taemin memilih full time karena dia bilang cuti satu minggu membuat hutangnya akan lama tertutupnya.
Yah, begitulah Taemin selalu gigih dan membuatku kagum.

***

Karena sambil menunggu kelas, aku memilih bermain game online bersama Changmin hyung di taman samping gedung.
"Minho!" Sebuah suara yang cukup familiar membuatku mempouse gameku dan menoleh. Onew hyung datang dengan wajah berseri-seri, senyum khonyol yang selalu terpasang membuatku kadang berfikir, apakah dia tidak pernah memiliki masalah?.
"Waee hyung??" Tanyaku saat dia sudah duduk diatara aku dan Changmin hyung.
"Kalian dapat undangan dari Russy untuk ultahnya besok malam." Jawab Onew hyung dengan senyum yang mengembang bangga.
"Kalian datangkan?? Yunho hyung dan Jaejoong hyung juga akan datang kok!" Kini Onew merangkul kami berdua dengan posesif.
"Jinjaa?? Mereka tak akan datang! Aku berani taruhan!" Celetuk Changmin hyung yakin. Aku mengangguk percaya, karena aku tahu, mereka tidak suka acara party seperti itu, yah, dari kami berlima, yang suka bergaul dengan banyak orang hanyalah Onew hyung.
Onew hyung mengkeret tidak suka, "Kalian sahabat macam apa?? Di undang baik-baik malah jawaban seperti itu yang aku dengar!" Katanya dengan ketus.
"Bukan begitu hyung, kan tahu kalau aku kerja, mana mungkin bisa ikut acara malam hari." Jelasku dengan seksama. Onew hyung malah tersenyum aneh, membuatku bergidik.
"Kamu belum tahu ya, Kakak laki-laki Russy itu pemilik Cafe tempatmu bekerja, Minho. Dan katanya besok akan diliburkan, karena karyawannya juga bisa hadir di pesta adiknya..." Onew hyung mengedikan matanya jail.
Aku hanya melongo mendengarnya, aku belum pernah tahu, kalau Kevin hyung adalah saudara Russy.

. . .

Dan benar saja, malam ini setelah semua selesai beres-beres, seperti biasa Kevin hyung mengumpulkan kami.
"Untuk teman-teman terimakasih untuk kerja kalian hari ini." Kata Kevin hyung disambut tepuk tangan dari kami, dia melihat kami sejenak dengan tersenyum simpul, "Teman-teman, besok cafe akan saya liburkan, dan aku harap kalian bisa datang ke pesta adikku." Lanjut Kevin hyung, membuat para kariyawan bersorak senang. Akhirnya ada cuti dan undangan kepesta.

"Hyung, apa aku tidak usah hadir dipesta adik Kevin hyung, yaa?" Tanya Taemin yang sekarang kami baru saja sampai rumah.
"Aku tidak ada baju untuk keacara seperti itu." Keluhnya dengan lemas, "Tapi Kevin hyung sangat baik."lanjut Taemin bingung, dan duduk disofa depan TV.
"Mau aku temani besok cari baju?" Aku mendudukan diri disampingnya, Taemin menggeleng, "Lebih baik aku kimpulkan buat ambil sepeda motorku hyung."
Aku hanya nyengir. Aku tidak bisa membantu membelikannya baju, mengingat kami juga belum gajian. Dan juga harus membayar kontrakan minggu depan.
        Taemin masih duduk dengan pandangan kosong, tapi aku yakin, otaknya sedang berfikir. Tanpa sadar aku memandanginya, yah kenapa wajah Taemin yang setiap hari aku lihat tidak pernah membuatku bosan?.
     
Taemin pov.

Aku sedang berfikir, untuk acara Kevin hyung besok harus pinjam baju siapa, ya? Hah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sedang berfikir, untuk acara Kevin hyung besok harus pinjam baju siapa, ya? Hah... aku tidak mungkin membelinya, aku menghela nafas panjang, dan menoleh kesebelah kiri, aku sedikit tertegun, mengetahui Minho hyung sedang duduk di sofa yang lain namun dengan memandangku.
     Kenapa lagi namja pabbo ini? Tapi akulah yang lebih pabbo karena berdebar dengan cuma dipandangi dia seperti ini.
     "Hyung!?" Sapaanku sepertinya menyadarkan lamunannya. Hah melamunkan siapa eoh?.
"Ada apa Taemin??" Minho hyung mengerjapkan matanya seperti orang bodoh.
"Aku mau istirahat." Aku bangkit dari duduk dan melangkah kekamar dengan gontai.
"Sebenarnya kau melamunkan siapa?" Tanyaku ketus saat lewat dibelakang Minho hyung yang masih duduk.
Tapi Minho hyung tidak menjawab, aku lihat dia hanya diam dan kebingungan.
Kenapa aku kesal melihatnya, memang apa hakku kalau dia memikirkan orang lain? Aku hanya tidak mau tahu siapa yang dipikirkannya, dan tidak mau melihat Minho hyung diam memikirkannya.
Karena saat Minho hyung diam, aku merasa iri dengan aura berkharismanya.
Akhirnya aku putuskan benar-benar masuk kekamar, dan mengambil peralatan mandi karena aku mandi di kamar mandi dapur, beda dengan Minho hyung yang punya kamar mandi didalam kamarnya. Hebat, bukan rumah kontrakan tapi punya bathroom private.

Trouble BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang