11

199 25 0
                                    

Minho POV
Pagi ini kami sarapan hanya nasi goreng, yah... untuk biaya obat Taemin aku bantu dia menghemat. "Ah, habis ini kau mau joging Taemin?" Tanyaku akhirnya setelah aku rasa suasana pagi ini hening. Taemin menggeleng, "Kakiku juga masih sakit hyung" katanya sesudah menyuapkan sesendok makanan.
"Taemin_ah sepertinya aku tahu saudara kembarmu" kataku teringat cerita Chaerin, Taemin terpaku dan menatapku tak percaya, "Begini... yeoja yang kemarin jalan denganku, dia bercerita bahwa dia sedang mencari adik laki-lakinya, mereka itu kembar, adiknya pergi dari rumah tak lama setelah lulus SMA, persis dengan ceritamu dulu." Jelasku langsung to the point.
"Siapa nama yeoja itu hyung?" Tanya Taemin mulai tertarik ceritaku.
"Lee Chaerin" jawabanku sukses membuat Taemin kembali terdiam mematung.
Ingin tersenyum, ingin menangis, begitulah yang aku lihat dari wajah Taemin, aku membiarkan sejenak dia bergulat dengan emosinya sendiri, sampai sedikit lebih tenang aku kembali bercerita.
"Chaerin selama ini mencari saudara kembarnya itu diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya."
"Kau mau menemuinya Taemin? Dia benar-benar mengkhawatirkanmu"
"Aku belum siap Hyung." Taemin menggeleng lemah.
"Wae Taemin, diakan saudaramu?"
"Ada hal yang orang tua kami tahu, tapi dia tidak tahu."
"Oh begitu, tapi sampai kapan kau mau bersembunyi Taemin?"
"Beri aku waktu hyung... jangan beri tahu dia bahwa aku ada disini" Taemin mengakhiri sarapannya, dan mengambil piring kosongnya, "Aku saja yang mencuci Taemin." Aku mencegahnya dan menariknya kembali kekursi.
Bocah itu duduk dan diam, wajahnya murung.
"Jangan pasang wajah seperti itu, kau seperti jamur yang sudah layu, pabbo" kataku membuat Taemin mendongak kaget.
"Jamur katamu??" Taemin mengernyit kesal.
"Rambutmu tebal seperti jamur karena badanmu kurus" jelasku terkekeh kecil.
"Dasar katak!" Cetus Taemin melipat kedua tangannya didada. Aku mendelik tidak terima, Taemin memajukan bibir bawahnya, "Matamu bulat dan besar seperti katak!"Kata Taemin kesal.
"Hei, tapi ada cerita pangeran katak!"aku membela diri dengan bangga.
"Saat jadi manusia katak itu sangat tampan!" Lanjutku tersenyum, Taemin kembali memajukan bibir bawahnya.

"Saat jadi manusia katak itu sangat tampan!" Lanjutku tersenyum, Taemin kembali memajukan bibir bawahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaa... ya... hai pangeran katak!" Ledek Taemin padaku, aku memilih tidak menanggapi dan mencuci peralatan makan.
Tokk...Tokk....
"Hei, smufr! Tolong dong bukain pintunya!" Kataku pada Taemin yang disambut decakan tidak terima.
Namun bocah itu dengan enggan bangkit dari duduknya juga, hehe anak penurut.
"Hyung... ada temanmu!" Seru Taemin yang terdengar sampai dapur, aku lekas bergegas menyusulnya.
"Eh, Yunho hyung dan Jaejoong hyung??" Aku mengernyitkan alis. Melihat dua teman sekampusku datang pagi-pagi sekali. Ini masih jam 08.00 pagi, bahkan hari ini kuliah libur, oh, aku baru sadar kalau hari ini kuliahku libur dan ada dua temanku datang kerumah.
"Pagi, Minho!" Kata Yunho tersenyum simpul, aku tidak mengerti apa maksut mereka datang kesini. Sedangkan Jaejoong hyung dan Taemin saling bertatapan dengan pandangan yang entahlah aku juga sulit menebaknya.
"Minho, ayo kita keluar!" Ajak Yunho dengan semangat.
"Sekarang?" Tanyaku bingung.
Mereka berdua mengangguk.
"Masuk dulu hyung!" Ajakku agar mereka duduk, bagaimanapun mereka lebih tua usianya dariku, dan aku menghormati mereka juga Changmin hyung.
Kami duduk diruang tamu, sedangkan Taemin memilih menonton TV. Menonton kartun mungkin. Yunho sedikit melirik bocah itu, "Minho jadi dia anak kucing yang pernah kau bilang itu?" Tanya Yunho hyung.
Aku berdecak, "Bukan hyung, dia Smurt!" Jawabku sambil sengaja tertawa, agar Taemin dengar.
"Sejak kapan kau merawatnya?" Tanya Jaejoong hyung.
"Ah, dia kemarin kecelakaan kalau yang dulu aku ceritakan dia terkena demam. Kira-kira satu minggu aku sudah tinggal bersama dia" jawabku menjelaskan. Jaejoong menengok kearah Taemin yang sedikit terhalang dinding.
"Hai nak! Ikutlah gabung kesini!" Panggil Jaejoong hyung melambai kalem, padahal Jaejoong hyung terkenal ketus.
Tak lama Taemin datang, dan duduk disebelahku.
"Hai...Taemin imnida" Taemin mengenalkan diri dengan sopan.
"Taemin, kau mau ikut kami nonton?" Tanya Jaejoong langsung.
"Nonton??" Taemin mengulangi.
"Nde." Jaejoong mengangguk singkat.
Taemin sebelum menjawab menggigit bibir bawahnya dulu untuk berfikir.
"Anio, hyung... ada hal lain yang lebih penting" jawab Taemin pelan, aku tahu dia sebenarnya mau-mau saja nonton.
"Kalau masalah tiket, kita kok yang ajak kalian, jadi kalian tinggal ikut nonton aja gratis!" Kata Yunho hyung sepertinya tahu pikiran Taemin.

Trouble BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang