45

144 18 1
                                    

Autor pov
Sampainya Minho dan Taemin di cafe, dengan suasana hati sudah membaik tentunya.
Minho menghampiri dua hyungnya mengembalikan kunci mobil Changmin.
"Gomawo ne hyung!" Ucap Minho merangkul Changmin dan Yunho bergantian.

"Gwechanayo! Tapi makanan ini gratis darimu yah!" Kata Changmin menunjuk mejanya yang sudah banyak sisa piring kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gwechanayo! Tapi makanan ini gratis darimu yah!"
Kata Changmin menunjuk mejanya yang sudah banyak sisa piring kosong.
Minho menelan ludah berat.
Yunho dan Changmin sama-sama doyan makan, dia yakin total makanan mereka berdua saja sudah jatah makan dirinya sendiri selama dua hari hanya untuk meja ini.
Ck ck ck.

"Bwahahaha!" Yunho tertawa keras melihat Minho yang masih mematung.

"Jangan dianggap serius! Dongsaeng!" Yunho menepuk-nepuk keras bahu Minho.

"Aku benar-benar berterimakasih pada kalian hyungdeul!" Kata Minho kembali tersenyum.

"Ne. Ne. Ini semua rencana Jaejoong." Yunho mengangguk semangat.

"Mwo!? Jaejoong hyung? Maksudnya apa?" Minho mengernyitkan matanya serius.

"Besok kau akan tahu cerita lengkapnya... jja, lanjutlah bekerja, teman-temanmu sudah melihatmu!" Yunho mengode Minho dengan dagunya menunjuk arah lain.

"Ne. Titip salam untuk Jaejoong hyung nde!" Minho berlenggang pergi, dan kedua hyungnya mengangguk menanggapi pamitan Minho.


"Minho oppa!" Suara panggilan membuatnya mendongak.

Chaerin sudah menghampiri Minho dikelas, sedangkan namja itu sedang membaca buku dibangkunya.

Chaerin menghampiri Minho dan duduk disebelah Minho, bangku Onew yang kosong.

Wajah Chaerin begitu serius, matanya lurus menatap Minho yang bingung ditatap seperti itu langsung menutup bukunya.

"Wae?" Tanya Minho pelan.

"Minho Oppa, aku..." Chaerin terlihat gugup.
Tangannya meremas ujung bajunya, dan matanya bergerak gelisah.

"Aku menyukaimu." Singkat.

Ucapan Chaerin singkat tapi mampu membuat hati Minho seakan berhenti berdetak.

"Ne?" Minho memastikan.

"Aku... menyukaimu oppa. Sejak kecelakaanku itu, aku menimbang, mungkin perjodohan kita tidak buruk juga... dan kau orang baik. Ap-apa aku boleh tahu perasaanmu tentang perjodohan kita?"

Minho tidak langsung menjawab, ia mencari kebohongan dari mata yeoja didepannya ini.

Namun Chaerin memilih menunduk dari pada membalas tatapan mata Minho.

Trouble BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang