Choi Minho dan Lee Taemin bertemu dan mengenal, saling mengagumi cara hidup masing-masing, namun apakah kagum mereka sebatas kagum?
Dan siapakah Lee Taemin sebenarnya? Sisi dalam diri Taemin yang belum Minho ketahui.
Cover by @anoors04
Dari kecil Taemin sudah banyak mendapat larangan dari appa, mungkin mereka khawatir dengan tumbuh kembang Taemin kedepannya untuk seorang namja. Bahkan untuk sekolah mulai dari Junior high school kami sudah dipisah, meski sekolah dalam yayasan yang sama, tapi Taemin disekolah khusus namja dan aku khusus yeoja. Aku tidak tahu apa yang appa kami tekankan pada Taemin, namun setiap kali guru less datang, Taemin enggan belajar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku juga tidak tahu apa yang guru itu katakan pada Taemin sampai-sampai Taemin jadi berontak. Tidak segan-segan pergi, atau membanting buku pelajarannya, itu berjalan sampai kami ke senior high school.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebenarnya aku kasihan hanya bisa melihat Taemin, tapi aku juga bicara pada appa dan eomma untuk mengganti guru less Taemin, karena aku berpendapat guru itu bicara buruk pada Taemin.
Sampai suatu hari, ada seorang namja yang menyatakan perasaannya padaku di depan Taemin dan teman-teman. Aku lantas menolaknya, namun namja itu terus meminta satu hari untuk berkencan sekedar ketaman bermain. Karena aku capek dengan pernyataannya yang hampir setiap hari itu, akhirnya aku memilih untuk menerima ajakan kencannya.
Dihari saat aku mau pergi, tanpa aku duga, Taemin sudah berdandan menyerupai aku, mencegahku datang, biar dia yang menggantikanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku masih ingat, dengan tersenyum lebar Taemin berkata. "Chaerin noona, aku akan menjagamu." Setelah itu pergi diam-diam keluar rumah.
Sore harinya Taemin pulang dan menerima pukulan dari appa yang belum tahu cerita sebenarnya. Namun Taemin bilang untuk tidak membicarakannya dengan appa, tentang namja yang mengajakku berkencan itu. "Chaerin noona, aku sudah menduganya, park Jiwon itu bukan namja baik-baik." Kata Taemin saat aku membantu mengompres lebam ditangannya karena pukulan appa. "Dia tadi dengan sengaja memegang dadaku, untung saja bukan kau! Ck!" Malam itu aku hanya bisa memeluk Taemin yang mau berkorban untukku. Tidak ada yang tahu sebelumnya, jika Taemin adalah namja terkuat yang pertama aku kenal.
Tapi suatu hari Taemin pulang sekolah terlalu malam, dengan keadaan berantakan, dan mental yang kacau. Dia tidak bisa menjawab semua pertanyaan dari kami, tubuhnya bergetar, dan matanya sekali-kali berlinang air mata.
Sampai akhirnya Taemin menjalani homeschooling di sisa sekolahnya. Setelah lulus appa mendampingi Taemin untuk belajar bekerja, kami jadi jarang bertemu, bahkan Taemin kadang tidak pulang kerumah. Sampai suatu pagi Taemin benar-benar pergi dari rumah.
