31

1.3K 156 6
                                    

Haekal udah pulang,dia sama sekali nggak mampir. Lagian,mampir juga nggak gue boleh in. Dia juga bilang ada urusan penting. Cuma gue nggak tau dia ada urusan apa,paling sama Rano.

Gue masuk ke dalam kamar kost gue. Belum sempat gue masuk,gue nemu satu surat di bawah kaki gue. Gue pungut itu surat. Model yang sama dengan yang sebelumnya. Bentuknya polos,dan ada isi dalam nya.

Udah lama gue nggak dapet beginian? Kenapa tiba-tiba ada lagi? Apa pengirimnya kembali lagi? Tapi kan Deㅡ

"Gabbyana!!"

Gue segera berbalik, "Iya bu?"

"Kamu kemana aja? Kok baru pulang?"

"Dariㅡanu bu,tempat temen Gabby,"

"Itu apa?"

Gue langsung buru-buru nyembunyiin amplop itu di belakang badan.

"Biasa bu,kiriman ayah." bohong gue.

"Ohh,ngomong-ngomong uang buat bayar kost kamu udah dibayar sampai satu tahun yang akan datang."

Gue tercengang. Siapa yang bayarin??

"Ibu serius?? Yang bayar siapa bu??"

"Siapa ya? Ibu lupa namanya. Ituloh yang ganteng. Yang dulu suka nganter kamu sekolah. Yang rencana mau ibu jadiin calon mantu buat anak ibu,"

Gue ngernyitin dahi. Siapa yaㅡ

"Ahh,ibu inget. Namanya Lucas,"

Deg!

Seketika badangue rasanya lemes banget,Lucas kenapa sih sebaik itu ke gue? Dan kenapa orang sebaik dia diambil begitu aja dari gue??

Kalogue boleh ngeluh. Tuhan,apa lo adil sama kehidupan gue? Lo ambil ibu gue waktu gue masih kecil,terus lo ambil juga orang yang gue sayang? Sekarang,lo masih ambil orang yang peduli ke gue?

Sebesar apa sih dosa gue ke lo?

"Yaudah,Gabby. Ibu mau ke kamar Hilma dia mau pindah."

"Hilma pindah bu?"

"Iya,udah seminggu. Cuma barang nya di angkut hari ini,bentar lagi mobilnya datang. "

"Ah,gitu ya bu. Saya masuk dulu deh bu,"

Gue akhirnya masuk. Seketika gue ngelempar tubuh gue ke atas kasur. Capek rasanya hidup. Hilma juga kenapa tiba-tiba pindah? Apa dia ngurusin ayahnya yanh sakit ya?

Pusing. Baru aja mau menjamin mata. Gue keinget surat tadi. Gue langsung bangun. Dan nyari ke bawah kasur. Gue nyari surat sebelumnya yang gue terima.

Gue buka kotak,dan ambil suratnya. Gue jejerin surat lama dan surat baru. Fix,surat yang sama dengan model yang sama.

Gue mulai buka surat pertama. Seketika gue buang itu surat. Foto Lucas ada di dalamnya dengan keadaan dia gantung diri.

Gak! Gue yakin ini cuma ilusi gue. Ayolah,sadar Yuka sadar.

Orang-orang itu muncul lagi,kali ini mereka tertawa senang,mencoba mendekat ke gue. Gue cuma bisa nangis,apalagi?

"GIMANA RASNAYA KEHILANGAN ORNAG YANG BERARTI BUAT LO!? HA!?"

"SAKIT? KECEWA? MARAH?"

"GIMANA??"

Satu persatu dari mereka mulai ngomong ke gue. Tapi,kali ini lidah gue kelu buat ngucap satu huruf dari mulut. Dan gue nggak tau kejadian selanjutnya. Karena air mata gue nggak ke kontrol. Sehingga kepala gue pusing dan semua gelap.

Sebelum itu. Gue denger ada yang ngomong ke gue.

"INI GUE,DEJUNA BURHAN."






•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×

Pendek banget ya wkwk

Lanjut next deh:)) ramein yaw

"Gue bakal bertindak,sesuai apa yang lo pada lakuin ke gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bakal bertindak,sesuai apa yang lo pada lakuin ke gue."

Not Friend ¦ Haechan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang