50

1.1K 123 1
                                    

Gue sampai di depan pintu berwarna hitam. Setelah melewati negosiasi dengan Dejun soal siapa yang bakal ngetuk . Akhirnya gue mengalah. Gue yang ngetuk pintu ini.

Tok tok

"Permisi,"

Ga ada jawaban.

Tok tok tok

"Permisi,"

Ga ada jawaban lagi. Gue mau ngetuk lagi pintunya. Tapi..

"Siapa kalian??" panggilan dari arah kanan kami, buat gue batal ngetuk pintu.

Ada sesosok tertutup kabut jalan ngedeket ke gue dan Dejun.

Wajahnya ga keliatan, tapi dari ppstur tubuhnya dia laki-laki.

"Siapa kalian?"

Finally, wajah lelaki itu terlihat oleh kami. Gue nelen saliva gue. Ini kakaknya Ten ? Gila ganteng banget.

"Saya tanya, siapa kalian?" ujarnya yang buat gue sadar.

"Permisi maaf, saya Yuka dan dia Dejun teman saya."

Sialan. Dejun malah sembunyi di belakang gue.

"Ada keperluan apa kalian kesini?"

Gue kembali nelen saliva gue, kali ini gue sedikit nyikut perut Dejun, gue bingung mau bales apa.

Gue belum balas, tapi lelaki tadi membukakan pintu di hadapan gue dan Dejun.

"Silahkan masuk," Gue dan Djeun akhirnya masuk.

Sampai di dalam, gue sedikit tercengang. Isi dalam rumah ini benar-benar berbeda sama isi rumah pada umumnya. Ga ada tv, kulkas ataupun barang rumah lainnya.

Cuma ada meja panjang beserta berbagai macam warna cairan serta tongkat aneh yang dipajang.

"Kalian mau mencari ramuan apa? Untuk menariknya kembali dari alam fana , atau untuk membuat seseorang pergi ke alam fana ?"

Tolong. Gue ga ngerti apa yang laki-laki ini maksud.

"Tidak, kami ingin mencari seseorang."

"Seseorang? Siapa?"

"Lisa," jawab Dejun. Loh kakaknya Ten perempuan? Gue kira laki-laki didepan gue ini tadi kakaknya Ten.

Laki-laki di depan gue ketawa dengan keras, gue ga tau apa alasan nya. Dejun juga natap gue ga ngerti.

"Bagiamana kalian bisa mengenalnya,"

Sial, gue dibuat kaget karena tiba-tiba laki-laki ini bertanya di depan muka gue dan Dejun.

"Ia teman kakak saya," jawab Dejun lagi.

"Jangan berbohong anak muda, Lisa tidak pernah mempunyai teman." balas laki-laki tadi.

"Maaf, maksud teman saya. Lisa adalah kakak mantan pacar kakaknya,"

Laki-laki tadi natal gue tajam. "Benar begitu anak muda?"

Dejun mengangguk. "Jadi kakak mu adalah mantan pacar Ten ?"

Kami berdua mengangguk.

"Maaf, apakah kami bisa bertemu dengan Lisa?" tanya gue ragu.

"Tunggu sebentar saya akan mengantar kalian."

~~~

Gue udah ga tau lagi. Apa yang harus gue ucap. Dejun bilang kalo gue harus ketemu sama kakaknya Ten--Lisa. Biar hidup gue tenang, tapi apa ternyata Lisa udah lama gaada. Sekitar 2 tahun setelah kematian Ten. Lisa dilanda depresi berat sehingga ia meminum berbagai ramuan yang ia buat sendiri. Entahlah, gue ga paham soal ramuan itu.

Yang jadi persoalan sekarang. Apa yang harus gue lakuin?

Gue dan Dejun sama-sama terdiam. Kami bingung mu memulai pembicaraan darimana selain itu kami juga tengah mencerna semua kejadian hari ini, yang gue rasa di luar nalar semua.

Pertama, kami bertemu laki-laki aneh.
Kedua, kami menerima fakta bahwa Lisa sudah meninggal sejak lama.
Ketiga, kami tidak tau apa yng harus kami lakukan kedepannya.

Siapapun tolong beritahu gue, apa yang harus gue lakuin ke depan nya?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

GUA juga bingung:"" ""


Not Friend ¦ Haechan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang