Author POV,
Haekal pergi menuju ke kediaman Rano setelah mengantar Yuka pulang. Sengaja,ia tidak mampir. Ia ingin segera menyelesaikan masalah yang harus menjadi panjang karena kematian Lucas.
Sebenarnya,kematian Lucas sangatlah tidak terduga. Selain itu,awalnya rencana Haekal,Rano dan Lucas tidak berjalan lancar hari itu. Entah bagaimana alurnya sampai-sampai Lucas kehilangan nyawanya.
Haekal berpikir,bahwa Rano lah satu-satunya saksi mata yang dapat memperkuat bahwa kematian Lucas adalah pembunuhan.
Sesampainya di depan kediaman Ranoㅡrumah orang tua Rano. Haekal segera mengetuk pintu rumah Rano. Tidak berselang lama, seorang perempuan kurang lebih berumur 15 tahun keluar.
"Eh, bang Haekal?"
"Orang ganteng di inget terus ya,"
"Apaan?" balas gadis kecil itu mendelik. "Pasti nyari bang Rano nih??" tebak nya.
"Seratus gopek buat kamu," jawab Haekal.
"Mana?" tanyanya seraya menadah di hadapan Haekal.
"Dalam mimpi aja deh,hehehehehehe,"
"Sesungguhnya orang yang suka berbohong itu pembohong!"
"Seratus lagi buat kamu,"
"Bang Haekal mah emang nyebelin ya!!"
"Serㅡ"
"Masuk dulu,gue panggilan bang Rano,"
Haekal terkekeh pelan lalu mengikuti langkah gadis dalam fase hendak dewasa itu hehe. Haekal mang sudah biasa bercanda gurau dengan adik Rano.
Sementara adik Rano pergi ke kamar Rano. Haekal duduk di sofa ruang tamu Rano. Rumah Rano nampak sepi.
"Bro? Tumben kesini,penting kayaknya nih,"
Haekal mendongak,Rano ternyata.
"Biasa lah,"
"Kenapa?"
"Gue mau nanya nih,"
"Tanya gih,"
Rano sibuk mengganti channel di tv ngmya,seraya menunggu pertanyaan dari Haekal.
"Waktu itu,Lucas bener-bener di bunuh kan?"
Entah mengapa,Rano seketika mematikan saluran tv nya,dan menatap Haekal.
"Guㅡgue salah ngomong ya?" tanya Haekal kaget,karena melihat ekspresi aneh yang Rano berikan.
"Kenapa tiba-tiba lo nanya begitu?"
"Gimana gue nggak nanya,polisi nggak mau ngangep Lucas dibunuh No,"
Hening. Tidak ada balasan dari Rano.
"Dia emang nggak dibunuh," suara Rano yang lebih mirip seperti cicitan seekor anak kucingㅡlirih.
"Abang-abang ku,nih minum nya. Gue tau kalian semua haus daripada nelen air liur doang, nih ada air putih." adik Rano datang membawa dua gelas air putih.
"Makasih adek ku," jawab Haekal.
Rano hanya diam. Dia berpikir bahwa Haekal tak mendengar apa yang ia ucapkan barusan.
Haekal meneguk air hingga tersisa setengah gelas. "Lo tadi kayak ngomong deh,ngomong apaan gue nggak denger?"
Benar saja,Haekal tak mendengarnya.
"Enggak,sekarang ayo ke kantor polisi. Gue bakal jadi saksi."
Haekal terkejut,ia yang awalnya ada di depan Rano segera berpindah ke sebelah Rano. "Lo yakin?"
"Seribu yakin,"
"Oke,gue tunggu."
•×•
Haekal mengerang frustasi sendiri di rumah. Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi?
Hasil dari kesaksian Rano adalah.
TERDAKWA DEJUNA BURHAN DINYATAKAN TIDAK BERSALAH,DAN DIBEBASKAN TANPA SYARAT.
Apa yang Rano saksikan di kantor polisi tadi? Apa benar jika Lucas tidak dibunuh? Atau hanyaㅡ
Haekal benar-benar frustasi. Kesalahan nya adalah,tidak ikut dalam proses kesaksian Rano tadi karena mendapat telepon bahwa Yuka dilarikan ke rumah sakit.
Kepalanya rasanya hampir pecah,satu sisi memikirkan Yuka yang sedang sakit entah mengapa tiba-tiba. Di sisi lain hasil dari kepolisian yang sama sekali tidak ia mengerti. Dan satu lagi,Rano yang tiba-tiba tidak dapat dihubungi setelah memberikan kesaksian. Nomornya tidak aktif,Rano juga tidak ada di rumah nya maupun kost nya. Seketika hilang bagai ditelan bumi.
•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×
Maapkan gua yang suka manjangin masalah wkwkwk
Yang sabar dongggggg"Lelaki selucu dia punya pikiran buat bunuh diri?" ㅡDejuna Burhan.
Gua rindu Haechan 😭😭😭😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Friend ¦ Haechan ✔️
Teen FictionAU (Alternative Universe) 𝑭𝒕. 𝑳𝒆𝒆 𝑫𝒐𝒏𝒈𝒉𝒚𝒖𝒄𝒌 "𝑨𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒈𝒖𝒆 𝒈𝒂 𝒎𝒂𝒖 𝒕𝒆𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒍𝒐 𝒄𝒖𝒎𝒂 𝒔𝒂𝒕𝒖, 𝒈𝒖𝒆 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒍𝒐." ______ [NONBAKU] [PRIVATE] Start 17-11-18 Finish 26-05-19 Cover by @Wo...