Author POV,
"Bapak bagaimana sih?? Udah jelas-jelas dia ngebunuh. Udah ada bukti jelas di tempat kejadian maupun saksi,bahkan barang bukti yaitu mayat Lucas!? Bapak masih nggak bisa percaya kalo itu pembunuhan!??"
Haekal mungkin sudah lupa diri. Ia sedang berada di kantir polisi. Tapi,ia berteriak kencang kepada salah satu petugas. Karena sejak sekarang,Dejun belum diberikan hukuman apapun. Ia hanya ditahan.
"Bagaimana saudara bisa seyakin itu? Dari bukti yang ada,korban terlihat seperti gantung diri. Saudara Dejun juga tidak ada ciri-ciri membunuh,"
Haekal ingin sekali memberi satu pukulan ke petugas di depan nya ini. Memang dia sudah tua atau apakah bapak ini memang tidak bisa melihat keadaan yang ada??
"Pak,harus menunggu apa lagiㅡ"
"Maaf,anda harus pergi. Anda hanya membuat keributan disini."
Seorang petugas lain membawa Haekal secara paksa keluar. Sebelum nya,ia melihat Dejun yang menatapnya dengan pandangan yang Haekal sendiri tidak tau apa maksutnya.
Haekal hanya bisa pasrah. Ia memutuskan kembali ke rumah,guna melihat keadaan Yuka.
Sampai rumah. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah. Ibunya dengan Yuka yang sedang menonton serial tv anak bersama.
Tanpa ia sadari,lengkungan bibir terukir ke atas di wajahnya. Ia hanya berdiri di tempat sembari melihat cengkrama ibunya dan juga Yuka.
"Liat deh bun, lucu deh itu monyet nya."
"Iya deh ya,ngikut aja sama Dora, "
"Kayak siapa bun??"
"Euhm,kayak Haekal deh."
Mereka berdua tertawa setelahnya. Apalagi Yuka. Ia paling tidak bisa mendengar Haekal dihina. Apalagi oleh ibunya sendiri. Ya,walaupun hanya sekedar bercanda. Tetap saja, Yuka rasa ini adalah momen terbaik nya mendengar hinaan tentang Haekal.
Yuka masih menahan tawa di perutnya,mencoba meredakan. Sampai pandangan nya tertuju pada Haekal yang berdiri di ambang pintu.
"Haekal?"
Ibu Haekal ikut menoleh saat Yuka menyebut nama anaknya itu. Haekal langsung mengembalikan ekspresi wajahnyaㅡmencoba biasa saja. Lalu,ia berjalan mendekat ke Yuka dan Ibu nya di ruang keluarga.
"Kamu dari tadi Kal?"
"Engga,barusan."
Haekal menatap Yuka mulai ujung rambut sampai ujung kakinya. "Udah waras lo?"
Yuka sebenarnya ingin sekali memberikan satu gumpalan tangan ke bahu Haekal. Tapi,ia tau diri ini dimana.
Ibu Haekal menyahut. "Haekal kok ngomong begitu ke Yuka,"
Yuka seketika tersenyum bahagia. Kali ini dia ada yang membantu,sedangkan Haekal hanya memutar bola mata malas.
"Kalo gitu,ibu tinggal dulu, mau ada arisan," pamit ibu Haekal.
"Hati hati bunda,"
Haekal mengernyit. "Bunda?"
"Kenapa?"
"Sejak kapan lo panggil ibu gue bunda?"
"Sejak.. Gue disini,"
"Aneh,"
"Siapa!??"
"Engga,"
Setelahnya hening,hanya suara Dora dan monyet nya yang ada di layar tv.
Yuka tidak suka keadaan seperti ini,tapi ia juga malas berbicara,lebih tepatnya bingung mau mulai darimana.
Mengapa jadi secanggung ini?
"Ka,"
"Kal,"
"Lo duluan aja,"
"Cewek lebih dulu,"
"Cowok itu imam,jadi lo duluan,"
"Lo aja,"
"Nggak jadi deh,"
"Yaudah,gue duluan deh."
Yuka hanya menghela napas.
"Masih sedih?"
Seketika senyuman terukir di wajah perempuan itu. Bukan senyum yang biasanya Haekal lihat,tapi senyum kekecewaan.
"Maaf jadi ㅡ "
"Engga,gue aja yang terlalu kebawa sedih. "
Haekal berpindah tempat ke sebelah Yuka. " Kalo mau nangis jangan di pendam. Apalagi lo lampiasin ke yang lain. Kalo emang marah ya marah aja,kalo lagi sedih,kecewa nggak usah senyum. Bikin gue sakit," jelasnya dengan menundukkan kepala Yuka ke bahu nya.
Haekal memang laki-laki jahil. Tapi ia bahkan bisa paham apa artinya kehilangan.
•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×•×
Rencana mau gue udahin,trs bikin season 2 nya. Pada minat ga?
gabbyana.yk
gabbyana.yk gue nya tuh jelek,dianya ngeyel pengen poto😑 jadi ya gtu.
❤disukai oleh vernon_adr dan 765 lainnya
Komentar dimatikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Friend ¦ Haechan ✔️
Fiksi RemajaAU (Alternative Universe) 𝑭𝒕. 𝑳𝒆𝒆 𝑫𝒐𝒏𝒈𝒉𝒚𝒖𝒄𝒌 "𝑨𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒈𝒖𝒆 𝒈𝒂 𝒎𝒂𝒖 𝒕𝒆𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒍𝒐 𝒄𝒖𝒎𝒂 𝒔𝒂𝒕𝒖, 𝒈𝒖𝒆 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒍𝒐." ______ [NONBAKU] [PRIVATE] Start 17-11-18 Finish 26-05-19 Cover by @Wo...