#R30'Pertanyaan Tidak Terduga'

187 10 1
                                    

Satu minggu sudah Risa tinggal di kampung kelahirannya. Rencananya yang hanya akan menginap 4 hari pupus sudah karena atas paksaan dan desakan Angga mau tak mau Risa harus menambah jumlah waktu menginapnya "kamu libur 2 bulan masa cuma nginep 4 hari, kamu sekarang tegayah sama aku dan Rifqo masa cuma empat hari" itulah kata kata Angga yang membuat Risa tak tega untuk menolaknya.

Siang ini Angga, Rifqo dan Risa berniat untuk jalan - jalan ke pasar tradisional. Memang jaraknya cukup jauh. Tapi karena Risa sudah lama tak pergi ke sana akhirnya mau tak mau kakak beradik itupun harus menurutinya.

"Teh cape tau harus jalan gini, jadwal Rifqo buat dakijalan yang naik turun ini cuma hari senin sampai sabtu, dan ini tuh hari minggu, lagia teteh udah enak enak diajakin naik motor sama aa ko malah milih jalan kaki ajak Rifqo lagi" Ujar Rifqo mendumel sambil berjalan menanjak.

"Oh, jadi kamu gak ikhlas nih, yaudah pulang lagi aja sana, teteh juga masih inget ko jalannya" jawab Risa sambil menatap Rifqo dengan tatapan yang sulit diartikan membuat Rifqo salah tingkah.

"Eh eh bukan gitu maksudnya. Lagian siapasih yang gak ikhlas nganterin cewe secantik teteh" Ujar Rifqo sambil menggaruk tengguknya yang tak gatal.

Risa tersenyum tipis.
"Awas ya kamu kalau ketahuan suka modusin cewe sama kata kata gombal receh mu itu" ujar Risa membuat Angga yang sejak tadi memilih diam tertawa.

"Cape juga ya" Ujar Risa saat mereka telah sampai di jalan raya untuk menunggu angkutan umum.

"Makannya jangan bandel, diajak naik motor malah gak mau, jadinya cape kan" ujar Angga sambil menghapus keringat didahi Risa dengan saputangan membuat Risa sedikit terkejut dengan perlakuan Angga.

"Gini nih, kalau ikut orang pacaran dijadiin obat nyamuk" sindir Rifqo membuat Risa sadar dari keterkejutannya.

"Kita ke KUA aja ya biar kalian cepetan halalnya, sampai kasian Rifqo liatnya, pada simpen rasa cinta tapi gak jadi - jadi, bisa - bisa satu minggu kedepan Rifqo ketemu aa sama teteh udah pada bisulan gara gara saking besarnya rasa cinta yang terpendam" Ujar Rifqo sambil tertawa di ujung kalimatnya.

Tetapi seketika tawa Rifqo langsung terhenti saat tiba tiba Angga memasukan sepotong roti yang entah dia dapatkan dari mana kedalam mulut Rifqo dan kini berganti tawa Risalah yang terdengar.

Sedangkan Angga dia lebih memilih diam, matanya menatap Risa lekat lekat yang sedang tertawa lepas dihadapannya. hampir 2 tahun Angga tak melihat tawa Risa yang kini nyata ada di hadapannya membuat Angga rindu suara tawa itu, jika boleh ingin sekali Angga melarang Risa tertawa karena saat Risa tertawa maka kecantikannya akan bertambah pula. Namun, siapa dia berani - berani belarang Risa. Sadar tengah di perhatikan Risa menghentikan tawanya dengan keadaan yang salah tingkah, beruntung angkutan umum datang di waktu yang tepat karena bisa menyelamatkan Risa dari posisi salah tingkah yang membuatnya tak nyaman.

®®®

Setelah sampai dipasar tradisional Risa langsung meminta untuk pergi makan bakso, saat Angga dan Rifqo menyetujuinya gadis itu langsung bersorak kegirangan membuat kakak beradik itu tertawa melihat tingkah Risa.

"Aku pesanin dulu ya" ujar Angga sambil berlalu.

"Teteh kenapa waktu aa lamar gak mau, Teteh itu suka gak sih sama aa" Tanya Rifqo membuat Risa terdiam cukup lama.

"Tak selamanya rasa cinta harus diumbar, karena jika cinta itu ada dalam hati teteh dan aa kamu tahu cinta itu tak halal, teteh percaya jika teteh dan aa kamu berjodoh akan ada waktunya dimana Allah mempersatukan kami dalam ikatan halal" Ujar Risa sambil tersenyum diakhir kalimatnya.

Waktu Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang