#R4'Senja yang tak sampai'

330 19 0
                                    

ketika awan masih gelap , bintang dan bulan masih setia berjajar dan bertabur menyinari awan hitam .Biasanya orang-orang masih enggan untuk membuka kedua matanya karena masih terlalu pagi .

Berbeda dengan pagi ini ,padahal waktu masih menunjukan pukul 01:00 dini hari namun orang-orang sudah kembali di buat gempar dengan suara gemuruh dan di lanjut kan dengan gempa yang lebih kencang dari kemarin sore .

Saat gempa terjadi orang-orang langsung berhamburan keluar rumah termasuk dengan Risa dan kedua orang tuanya . Ketika keadaan sudah kembali aman barulah orang orang masuh kerumahnya masing masing lagi .

" isa sekarang tidur lagi ,,nanti sakola nya kesiagan "
Ujar Sang ibu sambil membelai kepala Risa yang tertutup kerudung .

Risa hanya menganggukan kepalanya ,lalu dia segera masuk kamarnya dan memejamkan kembali matanya .Namun nihil mata Risa tetap terbuka.Hingga Akhirnya gadis itu memutuskan untuk mengambil wudhu dan bersujud menghadap pada sang maha pencipta .

"Ya rabb ..Ampuni aku manusia yang penuh balutan dosa ini.
Ampuni segala dosa yang ku perbuat hingga engkau berikan teguran kepada ku melalui gempa yang baru saja terjadi .
Ampuni aku yang tidak tau malu selalu mengulangi kesalahan yang telah ku perbuat.
Aku terlalu hina ya rabb untuk meminta ampunan mu .
Tapi kepada siapa lagi aku bersujun dan menghamba selain kepadamu "

Setetes air mata Risa jatuh di akhir do'anya .Dia sadar bahwa selama ini dia belum bisa menjalankan perintahnya dengan benar .

Kemudian setelah itu Risa melanjutkannya dengan membaca Alqur'an . karena dengan ayat ayat quran lah hati Risa bisa tenang dan dengan ayat ayat qur'an pula segala kegundahan hatinya bisa hilang .

Saat Risa tengah bertafakur dengan untaian kaliamat tasbihnya tiba-tiba rumahnya bergoyang awalnya Risa pikir itu hanya perasaannya saja ,tapi semakin lama goyangannya semakin besar dan barulah Risa sadar ternyata ini gempa susulan .Dengan masih menggunakan mukenanya Risa langsung menemui ibu dan ayahnya

"ibu gempa lagi bu "
Ujar Risa panik sambil menarik lengan ibunya .

"Isaa"
Ujar ibunya sambil menatap wajah Risa lekat lekat.

"ayo bu kita keluar "
Ujar Risa seakan tak perduli dengan tatapan ibunya dan berusaha menarik lengan mamanya agar ikut keluar .

"bu ayo kok malah melamun "
Ujar Risa ketika ibunya tak dapat dia tarik .

Sebelum ibunya dapat di bawa keluar ternyata gempa sudah berhenti ,puji syukur Risa panjatkan .

"Alhamdulilah gempanya reda"
Ujar Risa.

"Isa wajah kamu "
Ujar Ibu sambil menatap Risa.

"wajah isa kenapa bu "
Tanya Risa sambil meraba raba wajahnya .

"wajah kamu beda dari biasanya ada yang beda "
Ujar ibu sambil mengelus pipi Risa .

"ah ibu apanya yang beda ,wajah isa ya masih sama ada idung ,mata ,alis ,pipi mulut apanya yang beda bu "
Jawab Risa .
Tapi ibunya tak menjawab.

"yaudah isa ke kamar dulu ya "
Ujar Risa .dan berlalu untuk masuk ke kamarnya .

* * *
Pagi pagi sekitar pukul 06:00 Angga dan kedua orang tuanya hanya dengan kedua orang tuanya kerena adik Angga tidak ikut .

Ya saat usia Angga baru menginjak angka 4 ibunya kembali mengandung anak kedua yang tak lain adik Angga dan melahirkan seorang purta yang di beri nama Rifko Miftahul Arzak .

Sesuai dengan yang telah Angga bicarakan, sekarang dia sudah berada di kota Bandung untuk melakukan pendaftaran dia dan kedua orang tuanya akan menetap disana kurang lebih 3 hari karena setelah mendaftar Angga harus melakukan tes yang menjadi penentu di terima atau tidaknya. yang akan di laksanakan tepat hari ke 3 Angga di Bandung .

Sedangkan Risa yang masih berada di tempatnya masih berangkat sekolah seperti biasanya.

"Teh Risaaa"
Ujar seorang anak laki laki.

"masih sekolah aja, a Angga aja udah ke kota buat daftar "

Lanjutnya yang berjalan dari pelataran rumah kakek neneknya yang berada di samping rumah kedua orang tuanya. kemuadian ,Rifqo berjalan menyusul langkah Risa dan mensejajar langkahnya dengan Risa .

"alhamdulilah kalau Aa kamu udah berangkat daftar, kamu nanya Teteh kenapa masih sekolah terus kalau gitu kamu kenapa masih sekolah "
Ujar Risa bertanya balik pada Rifko .

"ya kan aku masih efektif atuh teh belajarnya bentar lagu UAS,jadi harus rajin rajin sekolah ,teteh sendiri kenapa belum daftar sekolah kan bentar lagi jadi anak SMA"
Ujar bocah laki laki kelas 5 SD dan hendak naik kalas 6 itu .

"ya kan ini kesokolah mau ketemu guru minta kolektif "
Jawab Risa .

"jadi teteh daftar sekolahnya mau di kolektif dari sekolah "
Tanya Rifko yang hanya di jawab anggukan dan senyuman oleh Risa.

Rifko tiba di sekolahnya ,Risa melanjutkan perjalanan menuju sekolah SMPnya yang tidak jauh dari tempat SD.


* * *
Setelah daftar sekolah dengan di antar oleh gurunya dan mendapat informasi mengenai jadwal tes nya Risa langsung pulang .

Di perjalanan Risa merasa aneh dengan cuaca hari ini . Tadi pagi terlihat cerah tapi setelah waktu menjelang siang cuaca berubah menjadi sedikit mendung .

Risa terus berjalan bukan memuju rumahnya tapi menuju rumah kekasih hati nya dia ingin mengadu mengenai kegundahan hatinya .

Sesampainya di mesjid Risa langsung menunaikan shalat dhuha .
Selesai shalat Risa langsung membuka kitab yang berisikan ayat ayat Alloh dan membacanya dengan khidmat .

Di pertengahan bacanya Risa merasa bangunan mesjid bergoyang ,dia menatap sekililing ruang mesjid .
"mungkin gempa susulan ,,alhamdulilah kecil goyangnya"
batin Risa .

Risa biarkan gempa yang menurutnya kecil itu tanpa perduli dia langsung melanjutkan bacaannya.

Di luar mesjid warga sudah panik dengan gempa yang baru saja terjadi ,ada beberapa dari rumah warga yang sudah roboh .

Angin bertiup begitu kencang,Suara gemuruh yang begitu keras . warga sudah begitu panik mereka berlari kesana kemari untuk menyelamatkan diri .
Risa yang masih berada di dalam mesjid dan melanjutkan bacaannya masih belum menyadari dengan bahaya yang tengah mengintainya ,tak ada yang Risa dengar kecuali suaranya sendiri yang tengah membaca surat Ar Rahman tak ada yang risa rasakan kecuali Angin sepoi sepoi yang membuatnya sejuk .

Tiba tiba air laut meluap dan mengalir begitu besar menuju pemukiman masyarakat ,menghantam semua rumah rumah warga dan mesjid yang tengah Risa tinggali.

#R22R05

Waktu Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang