#R35'apakah harus berpisah ?'

156 8 0
                                    

Sudah satu bulan lalu semenjak pertemuan tidak sengaja Risa dengan Anggita saat Risa tengah bersama Paris dan Angga. Kini Risa menjadi lebih sering bertemu dengan Anggita, dan karena adanya Anggita kini Paris juga lebih jarang dilibatkan saat Angga akan bertemu dengan Risa karena saat keduanya akan bertemu Anggita pasti akan meminta ikut. Risa tidak marah, dia justru merasa senang karena ada teman perempuan, begitu juga Angga semenjak Paris tidak ikut andil lagi dalam pertemuannya dengan Risa dia juga jadi sering mengajak Rama untuk menemaninya.

"Teteh kalau teteh mau ketemuan sama ka Angga gini ajakin Anggita ya, seru juga ternyata kumpul kumpul bareng gini" Itulah perkataan yang selalu Risa ingat saat dirinya akan bertemu Angga sehingga dirinya pasti akan menghubungi Anggita dan mengajak untuk okit dan gadis itu pasti akan dengan antusias menjawab 'iya aku pasti ikut'.

Siang ini Risa tengah menikmati paginya sambil membaca novel dihalaman belakang, sang mama tengah pergi arisan bersama dengan teman - temannya dan Paris laki - laki tengah menjalankan tugas sejak 3 minggu lalu, entah dimana lokasi dia bertugas Risa tidak tahu, yang pasti laki - laki itu tidak pernah menunjukan wajahnya sejak 3 minggu lalu. Bahkan untuk sekedar menghubingi selama 3 minggu ini dapat dihitung jari.

Saat Risa tengah bersantai sambil membaca isi novelnya handphonenya bergetar pertanda ada sebuah pesan masuk. Risa meraih ponsel yang dia simpan diatas meja tanpa menolehkan padangannya dari novel yang tengah dibacanya. Saat tangannya telah berada dalam genggamannya barulah Risa menatapa layar ponselnya yang tengah penampilkan sebuah aplikasi pesan yang baru dibuka jari tangannya. Kening Risa berkerut saat membaca pesan yang baru saja masuk kedalam ponselnya.

Pasalnya jarang sekali gadis yang mengirimnya pesan untuk mengajaknya bertemu. Tidak ingin ambil pusing Risa segera beranjak dari duduknya untuk bersiap - siap. Berhubung hari ini Dimas sedang tidak ada jadi Risa memutuskan untuk pergi menggunakan taksi saja.

"Mbak Amira Risa pergi dulu ya, kalau mama pulang tanya Risa kemana bilang saja Risa ingin bertemu teman Risa ya Mbak" Ujar Risa pada Amira yang tengah menyapu dihalaman depan.

"Baik non" Ujarnya sambil tersenyum kearah Risa. Amira merupakan anak dari bi Amih pembantu rumah tangga yang dipekerjakan mama, stelah lulus sekolah Amira ikut mamanya untuk mmbantu pekerjaan rumah.

"Risa pergi Mbak, Assalamu'alaikum" pamit Risa sambil berjalan menghampiri taksi yang dipesannya sudah datang.

®®®

Setelah membayar argo pembayaran untuk taxi yang di tumpanginya Risa segera masuk menuju sebuah cafe tempat biasa Angga mengajaknya bertemu dan Anggita juga kini mengajaknya bertemu ditempat yang sama.

Sesaat Risa berdiri berusaha mencari sosok yang dikenalinya. Hingga dia bisa melihat seorang gadi yang tengah duduk membelakanginya, Risa sangat mengenalnya dialah Anggita orang yang ingin ditemuinya. Risa berjalan menuju meja yang tengah ditempai Anggita yang terletak agak pojok, saat kakinya telah berdiri tepat di belakang ursi yang diduduki Anggita Risa menepuk bahu Anggita. Dalam beberapa detik gadis itu masih terdiam dalam posisi yang sama, setelah beberapa menit barulah dia menoleh. Wajah sembab dengan mata yang merah, itulah yang pertama kali Risa lihat dari wajah Anggita.

Senyum yang sejak tadi tercetak indah diwajah Risa perlahan mulai memudar, perlahan senyuman itu mulai berubah dengan sebuah ekspresi kecemasan. Risa mendudukan tubuhnya dikursi yang ada disamping Anggita, dia menggeser kursinya menjadi lebih dekat dengan Anggita. Perlahan tangan Risa mulai mengenggam sebelah tangan Anggita.

"Kenapa Anggita, ada apa ceritakan sama teteh barang kali teteh bisa membantu" Ujar Risa sambil mrnatap gadis yang kini tengah menunduk dihadapannya.

Waktu Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang