#R11'Senja dan Kesakitan'

277 16 0
                                    

Angga masih tetap berada dalam posisinya .

"a ko waktu baru ketemu aku aa gak nangis sih ? "
Ujar Rifqo yang masih duduk di kursi dan berusaha membuat lelucon agar kakanya itu kembali tersenyum ,namun keadaan tetap sama tak ada senyuman yang biasa Angga tunjukan dia masih tetap dalam posisi yang sama .

Angga tak mampu menumpukan kakinya untuk berdiri,kakinya terlalu lemas untuk di paksakan berdiri hingga akhirnya tubuh jangkung itu meluruh dan terjatuh yang membuat lututnya kini berdiri dan bertumpu pada lantai .

Melihat keadaan sang kakak yang terlihat begitu kacau membuat hati Rifqo ikut melintir . Sakit itulah yang pasti kakaknya rasakan , Meskipun tak pernah sekalipun Angga bercerita tentang perasaannya pada Risa Rifqo bisa tau dari cara Angga berprilaku pada Risa dari keadaan Angga sekarang saat mengetahui keadaan Risa.

Perlahan Rifqo memaksakan kakinya untuk melangkah mendekati Angga yang masih tergugu dalam tangisannya. Tapi ketika melangkah kakinya
Buggh..."Aduuuuuh"teriak Rifqo ketika kaki dan tangannya yang patah dan masih terbalut gips jatuh terjerempab kerena kehilangan keseimbangan .

Mendengar suara jatuh di belakangnya Angga langsung menolehkan kepalanya dan mendapati Rifqo tengah mengaduh di lantai .

Dengan langkah besarnya Angga langsung menghampiri tubuh Rifqo dan berusaha membantunya kembali berdiri dan mendudukannya pada kursi yang sama .

"kamu jadi ade bandel amat ,,udah tau kaki kamu patah"
Ujar Angga sambil menepuk tangan Rifqo yang terbalut gips dengan sengaja .

"Aduuuh sakit tau "
Ringis Rifqo .

"Makannya jadi ade jangan bandel"
Ujar Angga sambil menjewer telinga Rifqo pelan kemudian duduk di kursi samping Rifqo .

Rofqo hanya nyengir sambil menunjukan deretan gigi putihnya
Sedangkan Angga, tak ada lagi kalimat ataupun kata yang keluar dari mulutnya, dia duduk di samping Rifqo sambil menatap tubuh tak bergerak Risa yang tengah terkulai lemah dengan berbagai alat yang menempel di tubuhnya .

Angga berjalan mendekati tubuh Risa yang tengah terbaring di ranjang pesakitan . Angga menatap cairan yang menjalar di selang inpus kemudian pada tangan Risa yang tertutup perban dan di sanalah cairan itu berakhir ,yaitu di tangan Risa yang kemudian menjlar pada tubunya . Kemudian Angga menatap wajah Risa yang terlihat pucat pasi ,berlanjut menyeluruh hingga ke bagian kaki .

Hatinya terasa begitu perih ketika melihat orang yang kini tengah berbaring di hadapannya ini adalah sahabat tercintanya.

Angga terduduk di kursi yang ada di samping ranjang Risa . kemudian Angga kembali menatap Wajah Risa yang kini tak ada senyuman kebahagian di bibirnya ,tak ada cemberut kekesalan , tak ada binar kebahagiaan di matanya seperti yang dulu sering ia lihat di wajah pucat itu .

Sungguh Angga benar benar merindukan semua itu . Angga rindu ketika Risa puas mengejek atau atau mencubuit perutnya dengan cubitan yang Risa sebut cubit sepelintir pelintirnya ,atau ketika Risa kesal karena Angga menggodanya . Sungguh Angga benar benar merindukannya .

"Sa kamu tau aku di terima sekolah di sekolah islam itu "
Ujar Angga sambil menatap wajah Risa kemudian Angga menundukan kepalanya .

"Tapi aku gak mau sekolah di sana sa ,aku mau disini aja "
Ujar Angga sambil mengangkat kepalanya dan kembali menatap wajah Risa.

"aku males belajarnya sa ,,kamu ingat waktu itu kamu bilang akan cubit aku dengan cubitan sepelintir pelintirnya kalau aku males belajar ,jadi sekarang kamu bangun dan cubit aku dengan sepelintir pelintir kamu itu "
Ujar Angga dengan bahu bergetarnya .

Flasback on

"Sa kok kamu ga nunggu aku sih "
Ujar Angga yang baru saja muncul dan duduk di samping Risa .

Asalamu'alaikum "
Jawab Risa sambil tersenyum di ujung kalimatnya .

"eh iya maaf ,Wa'alaikumsalam"
jawab Angga sambil nyengir menunjukan deretan giginya yang terlihat rapi dan putih .

"gak papa cuma pengen lebih awal aja duduk disininya "
jawab Risa sekenanya .

Setelah itu tak ada lagi percakapan yang mereka bincangkan .
Mereka hanya duduk dalam diam .dengan suara ombak yang menjadi penghibur kediaman mereka .

"saa"
Ujar Angga memecah keheningan .
Risa hanya menoleh seakan mengisyaratkan kata 'apa' pada Angga.

"kayanya aku jadi deh lanjutin ke sekolah islam dan aku bakal mondok di sana ,dan besok mamah sama bapak dan juga aku akan ke kota buat daftar "
Ujar Angga dengan suaranya yang melemah .

"bagus dong harusnya kamu seneng ,,disana kamu bisa memperdalam ilmu pengetahuan umum dan memperdalam ilmu agama juga ,aku ikut bahagia dengernya ,,oh iya kamu yang rajin belajarnya jangan males malesan kalau sampai ketahuan kamu males malesan aku bakal dateng kesana dan marah sama kamu dan bakal cubit kamu sepelintir pelintirnya kapan pulangnya "
Jawab Risa dengan penuh semangat seakan tak ada luka yang dia pendam dan tak ada air mata yang dia tahan .

" mungkin besok malam atau lusa, rasanya gimana tuh di cubit sepelintir pelintirnya "
Ujar Angga dengan wajah bingungnya.

"aku contoin ya "
Ujar Risa sambil mencubitkan tangannya ke perut Angga dan diputar sekuat kuatnya .

"Aduuuh sakit tau "
Teriak Angga .

Melihat Angga yang meraung raung kesakitan Risa malah tertawa begitu lepas seakan angga tengah melakukan komedi yang bisa membuatnya tertawa . Angga menatap Risa yang tengah tertawa lepas ,karena jujur saja tak sering Angga bisa melihat Risa tertawa seperti ini .

"kamu kenapa liatin aku segitunya banget ,wajah aku kenapa ? ada yang aneh ya?"
Tanya Risa sambil membetulkan keruding atau mengusap wajahnya ketika sadar Angga tengah memperhatikannya.

"Angga !!kamu kenapa sih aku atau aku cantik ga tapi jangan liatin aku sampai segitunya entar kamu jatuh cinta lagi sama aku "
Ujar Risa berusaha mengalihkan perhatian Angga dengan membuat sedikit pembicaraan konyol .

"iya sa aku jatuh cinta sama kamu "
Ujar Angga dengan tatapannya yang tak beralih dari Risa .

Mendengar penuturan Angga Risa langsung menoleh dengan tatapan kaget sekaligus shocknya . Wajahnya terasa memanas dan dapat di pastikan bahwa sekarang wajahnya sudah memerah .

Tapi tiba tiba Angga tertawa begitu keras . Dia tertawa sambil memegang perut nya .

"Aduuuh sakit perut aku sa wajah kamu lucu banget "
Ujar Angga di sela tawanya.

"ihh Angga!!"
Teriak Risa sambil mencubit Angga dengan cubitan sepelintir pelintirnya itu , saat tau ternyata Angga tengah mengerjainya .
Flashback off

Angga kembali tertunduk dengan linangan air mata di kedua belah matanya

#R22R05

Waktu Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang