Chapter 50

751 121 47
                                    

Jihoon terus menggerutui Jinyoung dalam hati ketika ia di seret menuju kediaman Bae, bukan tanpa alasan tapi ia masih belum siap menghadapi Luhan dengan segala kebencian dan kata-kata pedas dari nyonya Bae itu.

"Jin gak mau~"

"By ayolah katanya mau perjuangin cinta kita lagi?"

"tapi kenapa harus sekarang? Aku bahkan baru resmi cerai dua hari lalu"

"kamu belum move on dari si beruang?"

"ish! Bukannya belum move on tapi kan-"

"gak ada tapi, ada Papa sama Kak Irene juga kok di dalem. Udah ayo turun"

"Bae~"

"turun atau aku cium seharian, gak peduli kalo aku akhirnya malah kebablasan masukin kamu"

"ish! Kok ngancem sih?!"

"pilihan kamu? Aku gak masalah kalo kamu gak mau masuk kerumah sekarang berarti kamu lebih siap manjain aku seharian di ranjang apartemen"

"Bae Jinyoung!"

"aduh.. Iya-iya ampun, lepasin jewerannya~"

Jihoon melepaskan jewerannya setelah berhasil membuat telinga Jinyoung merah dan si empu merengut kesal.

"jadi gimana? Kamu masuk kerumah aku atau aku masukin kamu?"

"mesum!!"

"udah deh kasih aja jawabannya, masuk atau aku masukin?"

"ck! Awas ya kamu Jin aku bakal bales!"

"terserah, jadi?"

"huh, ya udah iya masuk"

"masuk kemana?"

"kerumah kamu lah, gimana sih?!"

"oh kirain punya aku masukin kamu"

"Bae Jinyoung!!"

Jinyoung segera keluar dari mobil sebelum kesayangannya itu kembali menjewernya, membukakan pintu untuk si manis yang masih merengut kemudian menggenggam tangannya.

"udah jangan cemberut gitu, mau ketemu calon mertua loh ini"

"Bae~ aku takut~"

"udah tenang aja kan ada aku, aku pasti jagain kamu sayang. Percaya sama aku kan?" Jihoon mengangguk lucu.

"ya udah ayo masuk"

Jihoon hanya mengikuti langkah Jinyoung memasuki kediaman mewah keluarga Bae dan menelan ludah gugup ketika bertemu pandang dengan Luhan yang menatapnya datar, Jihoon ingin kabur saja rasanya.

"Ma please jangan natap kayak gitu, kita udah bicarain ini kemarin"

"kayak gimana? Mama biasa aja"

"biasa aja apaan coba?"

"loh Jihoon udah dateng rupanya"

Sehun yang baru bergabung di ruang tengah menyempatkan mengusap sayang kepala Jihoon sebelum menempatkan diri duduk di single sofa samping Irene, suasana mendadak hening dan hanya suara tv yang memenuhi ruang tengah.

"Jihoon"

"i-iya tante?"

"ikut saya sebentar"

"Ma-"

"kamu diem aja, Mama gak bakalan ngapa-ngapain pacar kamu"

"beneran ya?"

"iya bawel kamu kayak Irene"

The Origin Of Love [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang