Chapter 61

744 108 71
                                    

Jinyoung dan Jihoon kembali ke Seoul keesokan harinya, hujan terus mengguyur tanpa henti dan mengurung mereka disana. Menghabiskan waktu menikmati waktu berdua dan bergumul panas di atas ranjang queen size milik Jihoon, saling menghangatkan diri karna cuaca terasa membeku disana.

Jinyoung baru memasuki rumah setelah lebih dulu mengantar Jihoon pulang dan langsung di sambut sindiran pedas dari neneknya.

"inget rumah kamu?"

Jinyoung menghentikan langkahnya dan menghela nafas jengah, ini akan berakhir panjang pikirnya.

"mana pacar kamu yang gak tau diri itu? Berani-beraninya bawa kamu kabur dar-"

"maaf tapi aku yang nyeret dia pergi"

"apa alasannya? Karna dia ngerengek gak suka sama Nenek?"

"bukan Jihoon yang ngerengek tapi aku"

"cih, apa bagusnya dia sampe kamu belain kayak gini?"

"dia lebih dari segalanya buat aku"

"berarti kamu lebih milih si Jihoon itu dari pada warisan kamu?"

"dengan senang hati aku bakal serahin jabatan aku kalo perlu, harta gak bisa buat aku bahagia selamanya tapi cinta aku sama Jihoon yang bisa buat aku bahagia"

"tau apa kamu soal kebahagian? Sekarang hidup gak cuma butuh cinta Jinyoung"

"dan hidup juga gak selalu butuh uang Nek"

"kenapa kamu jadi kurang ajar gini sama Nenek? Terus ngejawab bahkan berani motong ucapan Nenek, ini pengaruh buruk laki-laki miskin itu atau didikan Mama kamu yang gak bener?"

"bisa gak sih Nenek gak terus-terusan nuduh gak jelas? Dan lagi, ucapan aku itu bener kan? Apa Nenek dulu nikah sama Kakek juga cuma karna uang tanpa cinta?"

"BAE JINYOUNG JAGA UCAPAN KAMU!!"

"maaf Nek tapi aku gak mau lagi nikah tanpa cinta, that's make me feel in hell and you didn't know anything about that. Jihoon is my universe and anyone can't 'touch' him, he is mine and forever mine"

Jinyoung langsung menaiki tangga menuju kamarnya, tidak peduli geraman marah dari wanita tua itu.

"begitu didikan kamu selama ini?! Ngebuat Jinyoung jadi kurang ajar sama orang tua?!" tuduhnya pada Luhan dengan kilat kebencian yang terlihat jelas.

"apapun pembelaan aku itu juga gak ada artinya kan?"

"LUHAN!!"

"maaf tapi ada seseorang yang perna berkata, hargai dan hormati orang lain jika kita juga ingin di perlakukan dengan cara yang sama. Aku dan Sehun didik Jinyoung dan Irene dengan keras mengikuti ajaran keluarga Bae meskipun sebenernya aku gak suka sama hal itu, kenapa? Karna itu mengekang dan menekan mereka, lagipula Jinyoung baru pulang dan aku rasa gak seharusnya di sambut dengan mengajaknya bertengkar seperti tadi"

"jadi kamu nyalahin Mama?!"

"Luhan gak bilang kan kalo Mama salah? Luhan tau Mama khawatir karna Jinyoung gak pulang semalem tapi bukannya Taehyung udah bilang kalo Jinyoung dan Jihoon kejebak hujan? Apa yang harus di permasalahin? Karna Jinyoung pergi sama Jihoon yang dari keluarga biasa? Mungkin Mama lupa kalo menantu Mama ini juga berasal dari keluarga biasa bahkan dari keluarga broken home"

Luhan memilih bangkit dan pergi menyusul Jinyoung ke kamarnya, meninggalkan suasana tegang diruang tengah. Irene yang melihat ibunya pergi memilih mengikuti sang ibu, enggan mendengarkan ocehan wanita tua itu lebih lama.

"mau kemana kamu Irene?"

"kamar"

"mana sopan santun kamu?! Disini ada Nenek, Kakek dan Papa kamu"

The Origin Of Love [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang