Chapter 4

654 96 53
                                    

Jihoon sedang bersandar manja di dekapan Jinyoung di atas ranjang apartemen si tampan, mereka sepakat menghabiskan waktu bersama bermanja di apartemen Jinyoung yang jarang di kunjungi dan hanya di pakai jika Jinyoung kabur dari rumah.

Sejak mereka sepakat dengan hubungan rahasia ini, Jinyoung memutuskan apartemennya akan menjadi tempatnya menghabiskan waktu bersama Jihoon dan si manis setuju.

"Bae aku ngantuk"

"ya udah tidur aja By"

"kamunya jangan kemana-mana tapi"

"gak akan, aku disini kok. Tidur juga sambil meluk kamu, kan kamu guling baru aku"

Nyut

Cubitan sayang menyapa pinggang Jinyoung membuatnya meringis dan tertawa bersamaan.

"eum.. By"

"hmm?"

"Jeongin tau ya soal kita?"

"hmm, dia perna mergokin kita berduaan"

"serius? Terus?"

"ya dia setuju gak bakal bilang siapa-siapa"

"bagus deh"

"kenapa?"

"ya aku takut dia bilang ke orang lain dan kamunya kenapa-kenapa"

"dia gak kayak gitu kok orangnya, jangan khawatir"

"By.."

"hmm?"

"can I kiss you?"

"biasanya juga langsung cium, kenapa ijin segala?"

"bukan di pipi tapi di bibir"

Jihoon mengerjap polos, pipinya memanas mendengar permintaan kekasihnya. Jihoon menelan ludah ketika wajah Jinyoung mendekat dan reflek menutup kedua matanya ketika merasakan hembusan nafas hangat Jinyoung menerpa wajahnya.

Awalnya hanya menempel tapi kemudian Jinyoung melumat bibir Jihoon lembut, Jihoon mengikuti pergerakan bibir Jinyoung yang mencecap habis bibirnya.

Lidahnya di belit dengan lihai dan lenguhan lolos di sela cumbuan mereka, tangan Jihoon bergerak ke leher sang dominan. Mengalungkan lengannya disana sesekali meremas helaian rambut si tampan, pinggangnya di rengkuh posesif membuat tubuh mereka menempel sempurna.

"mmhh~ Jinhh.. Udahh.."

Jinyoung menulikan pendengarannya dan terus menikmati bibir Jihoon tanpa ampun. Menghisapnya, menjilatnya, di lumat dengan rakus seolah bibir Jihoon adalah permen yang sangat manis.

Jihoon hanya bisa pasrah, ia menikmati bagaimana Jinyoung mempermainkan bibirnya hingga tidak menyadari Jinyoung mulai membuka satu persatu kancing seragamnya. Jihoon menahan nafas ketika merasakan tangan Jinyoung menyentuh kulitnya, mengelusnya dengan lembut.

"ahh.. Jinhh.."

Desahan Jihoon lolos begitu saja ketika Jinyoung memilin salah satu tonjolan di dadanya, Jinyoung menggeram dengan nafas memburu ketika mendengar desahan Jihoon di sela kegiatannya menikmati bibir cherry manis itu.

Kegiatan mereka terhenti ketika mendengar ponsel Jinyoung terus berdering, dengan tidak rela di lepasnya bibir Jihoon dengan hisapan kuat sebagai penutup.

Nafas keduanya terengah, ponsel Jinyoung terus berdering dan memaksanya untuk meraih benda persegi panjang itu.

"siapa Bae?"

The Origin Of Love [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang