Chapter 5

708 105 92
                                    

Jihoon duduk di bangkunya dengan tatapan kosong setelah kembali dari bicara dengan Pinky, pikirannya berkecamuk. Perasaannya kalut, ia tidak tau harus bersikap bagaimana lagi.

Melihat Daniel yang baru memasuki kelas dan duduk di bangkunya, Jihoon menghampirinya. Mengisyaratkan Dongbin yang duduk bersama Daniel untuk pindah tapi yang di beri isyarat menolak.

"gak ah Hoon gue ngantuk pengen tidur"

"pindah" pinta Jihoon dingin.

"gue bilang gak, gue pengen tidur Hoon gue males dengerin pelajaran Biologi jam pertama"

"gue bilang PINDAH!!"

Teriakan Jihoon mengejutkan seisi kelas terutama Daniel dan Hyungseob yang baru memasuki kelas bersama Youngmin, Daniel bangkit menenangkan Jihoon dan memelototi Dongbin agar segera pindah. Tentu tidak akan ada yang mau Jihoon mengamuk lebih parah setelah ini.

Dongbin buru-buru pergi, pemuda itu ngeri dan masih sayang nyawanya untuk tidak mengganggu ketentraman uke paling di lindungi oleh Wanna One itu.

Jihoon duduk di pojok belakang samping dinding, Daniel mengikuti duduk di samping Jihoon. Si manis menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja, Hyungseob menghampiri dan duduk di depan bangku Jihoon, menatap khawatir sahabat dari kecilnya itu.

"Hoon kenapa?" tanya Hyungseob lembut seraya mengusap kepala Jihoon sayang.

Isakan lirih terdengar, mengejutkan Daniel dan Hyungseob membuat keduanya semakin khawatir.

"hey kok nangis sih mbul? Kenapa?" tanya Daniel hati-hati.

Jihoon meraih satu tangan Daniel, di genggamnya erat tangan pemuda berbahu lebar itu masih dengan menyembunyikan wajahnya. Daniel tidak keberatan, ini sudah menjadi kebiasaan Jihoon jika sedang stres atau tertekan.

"Hoon bilang sama gue, lo kenapa? Siapa yang bikin lo nangis kayak gini?" tanya Daniel lagi, setenang mungkin ia bertanya meskipun merasa khawatir karna Jihoon kembali menangis.

"Daniel.."

"ya?"

"gue gak mau ikut pelajaran"

"ke UKS aja ya? Gue anterin"

Jihoon mengangguk dan sebelum mengangkat kepalanya ia lebih dulu menghapus air matanya, Hyungseob semakin khawatir melihat kondisi Jihoon dan yang di khawatirkan hanya tersenyum tipis.

"gue gak papa Seob"

"jangan gini dong Hoon, ada gue sama Daniel lo bisa cerita ke kita"

"gue pasti cerita tapi gak sekarang, please ngertiin gue ya?"

"ya udah sekarang lo ke UKS aja ntar gue ijinin, istirahat ntar gue susul kesana. Kalo ada apa-apa cepet hubungin gue"

Jihoon mengangguk, Daniel menuntun Jihoon dengan tangannya yang masih di genggam erat oleh si manis. Di koridor mereka berpapasan dengan Wanna One, Woojin yang melihat Jihoon menggenggam tangan Daniel erat menjadi khawatir dan mendekati keduanya.

"loh Hoon kenapa?" Jihoon menggeleng dan menundukkan kepalanya.

Woojin menatap Daniel, bertanya tanpa suara tapi di jawab gelengan kepala juga. Jihoon menyembunyikan wajahnya di lengan Daniel ketika menyadari ada Jinyoung juga disana, pemuda berkepala kecil itu sangat ingin memeluk kekasihnya tapi ia tidak bisa berbuat apapun.

"Jihoon kenapa, hmm?" tanya Jonghyun lembut, ia berdiri di depan Jihoon seraya mengusap kepalanya lembut.

"gak papa"

The Origin Of Love [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang