dua belas.

2.7K 259 12
                                    

yoongi dan hoseok sedang berada di sebuah restoran jepang.hoseok menjemput yoongi tepat pukul lima dan sekarang disinilah mereka berdua.

"apa kau sudah mengatakan pada hyojung akan makan malam di luar." yoongi mengangguk.dia sudah menghubungi hyojung tadi sebelum kesini.

"hyung apa aku boleh gabung." jimin menghampiri meja yoongi dan bertanya dengan nada yang sangat manis.

"jimin sedang apa kau disini." yoongi mempersilahkan jimin duduk disampingnya.kini posisinya adalah yoongi disamping jimin sedangkan hoseok didepan yoongi.

"sebenarnya aku hanya sedang jalan-jalan saja,aku melihatmu jadi aku menghampirimu kesini hyung." yoongi mengangguk percaya sedang hoseok mencibir.dasar modus.

"oh ya,hoseok-ah,apa kau sudah ada kerjaan disini.boss ku bilang ditempat ku sedang butuh guru dance untuk para trainee."

"yoongi hyung,hoseok ini sudah jadi guru dance di sekolahku jadi dia pasti tidak bisa " jimin mencela saat hoseok baru akan membuka mulut.

"benarkah."

"sebenarnya tak masalah.aku hanya mengajar di hari selasa dan sabtu,selebihnya free.apa kau bisa mempertemukanku dengannya."

"tentu saja,besok kau datang bersamaku ke kantor." jimin mendelik,sial.rencananya kali ini sepertinya gagal.

"hyung,ini sudah malam.apa kau tak khawatir dengan hyojung.ia pasti sendirian di rumah." otak jimin bekerja lebih cepat jika sedang dalam keadaan genting.

yoongi melihat jam tangannya dan benar,ini sudah hampir jam sepuluh malam.

"aku akan mengantarmu." hoseok menawarkan diri.

"yoongi hyung biar aku saja yang antar,aku juga punya urusan dengan hyojung.lagipula kau tak bawa mobil kan." jimin berbicara dengan nada mengejek membuat hoseok ingin memukul wajah jimin yang terlalu sok.

"tak apa hoseok ah.lain kali kita bisa bicara lagi,aku akan pulang dengan jimin.hati-hati dijalan dan terima kasih traktirannya." hoseok mengangguk pasrah.hilang sudah kesempatannya berjalan kaki berdua dengan yoongi.


"masuklah,bukankah kau mau bertemu hyojung."jimin mengangguk ragu saat yoongi menyuruhnya masuk.sebenarnya urusan dengan hyojung hanya alasan untuk jimin mengantar yoongi.

" hyojung-ah ada jimin disini,dia ingin bicara denganmu."yoongi mengetuk pintu kamar hyojung dan membukanya.hyojung sedang bermain dengan laptopnya dengan telinga yang tersumpal earphone.

"hyojung-ah ada jimin." yoongi menarik sebelah earphone ditelinga hyojung.

"lalu apa hubungannya denganku.dia mengantarkanmu pulang kan.kau sudah ada di apartemen jadi suruh dia pulang." hyojung melepaskan earphone yang satunya dan berdiri.

"apa kau tahu bae,dia ingin menemuiku hanya untuk bisa mengantarmu pulang.lain kali telfon aku saja,aku yang akan menjemputmu.apa kau mengerti." yoongi memundurkan dirinya karena hyojung berbicara dekat sekali dengannya hingga nafasnya yang berbau mint bisa ia rasakan.

"t-tapi dia ada di luar.kau bisa menemui nya sebentar saja." hyojung mengangguk.

"sekarang mandilah,kau bau tahu."

"yak min hyojung." hyojung melenggang santai tak peduli wajah kesal yoongi.

"bukankah tujuanmu sudah tercapai,sekarang pulanglah." hyojung langsung to the poin saat menemui jimin.

"kau tidak seru.aku hanya ingin mengobrol denganmu,apa tak boleh."hyojung mendengus.

" kau tak lihat ini jam berapa.sekarang pulanglah sebelum aku memanggil keamanan disini."jimin hanya berkata 'tak asik' dan pergi begitu saja.





pagi ini wajah hyojung sangat gelap.alasannya,ini masih jam setengah tujuh pagi dan namja bernama park jimin ini sudah duduk manis di sofa apartenennya.

"apa kau tak punya jam dirumah.ini bukan waktu pas untuk bertamu,kau tahu " hyojung memutar matanya malas.

"memangnya kenapa,aku hanya ingin berangkat denganmu saja .kenapa kau sewot sekali."

"kau mau menjemputku atau yoongi.jangan kira aku tak tahu akal bulusmu park jimin." jimin tersenyum lebar hingga membuat matanya hilang.kuingatkan pada kalian,jangan pernah tertipu dengan wajah bak malaikat milik seorang park jimin.

"kau yang terbaik."

"hyojung-ah,ajak jimin sarapan." yoongi berteriak dari dapur.


"semakin hari kalian berdua semakin dekat saja,hyojung-ah kau harus bersikap lebih baik pada jimin.lihatlah dia bahkan kesini pagi sekali hanya untuk berangkat bersamamu."hyojung mulai menatap malas yoongi saat ia terus memuji jimin.

" baiklah,aku selesai kita berangkat sekarang."


"hyojung-ah,aku bawa mobil.kau tak perlu pakai motor masuklah." jimin membuka pintu belakang untuk hyojung.

"kau di belakang,biar yoongi hyung didepan." jimin menarik hyojung saat ia akan membuka pintu bagian depan.hyojung mengumpat tepat diwajah jimin dan duduk manis di kursi belakang.







"terima kasih jimin.hati-hati dijalan." yoongi tersenyum manis sebelum keluar dari mobil jimin,membuat sang pemilik mobil lupa bagaimana caranya bernafas.

"dia sudah sampai diruangannya.sampai kapan kau akan bengong begitu." hyojung mengingatkan jimin yang lupa jika mereka masih diam di depan kantor yoongi.

"pindah kedepan,memang kau pikir aku supirmu."

"tidak,aku nyaman disini."hyojung tak bergerak dari tempatnya.

" pindah kedepan atau kau kutinggal disini."hyojung tak mendengarkan jimin dan memilih memasang earphone nya.jimin mengambil nafas dan menghembuskannya pelan.ia melajukan mobilnya dengan wajah gelap.










"woah kalian berangkat bersama,apa ada perubahan status." jungkook berkomentar saat melihat hyojung keluar dari mobil jimin.

"yah,sekarang dia supir pribadi ku." hyojung tersenyum tak peduli wajah jimin semakin menggelap.

"jim ikut dengan ku." taehyung menarik jimin entah kemana.

"kalian yakin jika kalian tak ada hubungan." jungkook mulai penasaran dengan hubungan jimin dan hyojung.

"kalaupun ada hubungan itu hanya hubungan ayah dan anak." jungkook mengeryitkan dahinya,tak faham dengan ucapan hyojung.

"maksudnya."

"jimin menyukai yoongi,itu terlihat jelas sekali jika ia sedang mendekati yoongi.jika mereka berdua berhubungan tentu saja hubunganku dengan jimin menjadi ayah dan anak,benarkan." jungkook mengangguk.

"eum..hyojung-ah,bukan maksudku ingin ikut campur,tapi lebih baik jangan biarkan yoongi menyukai jimin.dia itu playboy dan aku sebagai temanmu tak mau melihat yoongi bersedih."hyojung faham.tak seharusnya jimin mendekati yoongi.dan sekarang mungkin hyojung sudah terlambat karena yoongi mungkin mulai menyukai jimin.









" apa kau benar-benar menyukai yoongi hyung."taehyung bertanya serius pada jimin.mereka tengah berada di belakang sekolah.tempat dimana jarang ada yang datang kesini.

"kenapa,aku menyukainya atau tidak bukan urusan mu." jimin menjawab dengan santai.

"jika kau hanya main-main dengan yoongi hyung,lebih baik kau lepaskan dia.hyojung tak akan tinggal diam jika kau menyakiti yoongi."jimin tersenyum sinis.

" apa kau lihat aku takut dengannya.dia hanya seorang perempuan.jangan mengacaukan rencanaku jika kau masih mau ku anggap 'sahabat' apa kau mengerti."jimin meninggalkan taehyung begitu saja.







'aku hanya mengingatkanmu sebagai sahabat.jika kau tak mau itu bukan urusanku.'kth







nextorstop💜💙💚💛

MAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang