delapan.

3K 339 1
                                    

yoongi telah berada di sekolah hyojung dan bertanya dimana ruang konseling berada.

"permisi,apa kau tahu diman ruang bimbingan konseling." yoongi bertanya kepada salah satu siswa dan meminta siswa itu untuk mengantarnya ke ruang konseling.

"terima kasih."

tok..tok..

yoongi membuka ruang konseling dan mendapati hyojung dan seorang lagi tengah duduk di kursi.

"hyojung-a kau tak apa-apa.bukankah aku sudah menyuruhmu tak membuat masalah,lalu apa ini."

"apa kau wali dari hyojung." tanya guru konseling itu menginterupsi.

hyojung berdiri menyuruh yoongi untuk duduk ditempatnya tadi.jimin disampingnya hanya mematung menatap ke arah yoongi dengan tatapan yang sulit diartikan.

" kali ini saya hanya akan memberi peringatan lisan,tapi jika ia melakukan lagi saya akan membuat keterangan tertulis."yoongi hanya mengangguk menanggapi guru itu.

"park jimin,hubungi orang tuamu dan minta ia datang kemari.saya sudah menghubungi tapi tak ada jawaban." guru bk melihat kearah jimin dengan tajam.

"bukankah sudah ku bilang mereka tak akan datang.jika kau sudah selesai,aku pergi." jimin meninggalkan ruangan konseling setelah sebelumnya menatap kearah yoongi.

"bukankah kau bilang tak akan berkelahi lagi." yoongi mulai mengomel saat keluar dari ruangan konseling.

"aku sudah melakukannya,dia yang memulai duluan.sekarang kau pulanglah,aku akan tetap di sekolah.masih ada dua jam pelajaran lagi."

"bagaimana dengan lukamu,aku akan mengobatimu dulu." hyojung menggeleng.

"tak perlu,kau bisa mengobatiku dirumah.oh ya,tunggu disini." hyojung berlari menuju lokernya dan membawa semua bunga dan coklat yang ia dapat tadi pagi.

"ini untukmu,selamat hari valentine bae.aku menyayangimu." hyojung menyerahkan paper bag berisi coklat dan puluhan tangkai mawar pada yoongi dan memeluknya sebelum kembali ke kelasnya.

jimin sedari tadi memandang interaksi hyojung dan yoongi.ada rasa kesal dan marah pada hyojung,tapi bukan perasaan seperti yang ia rasakan sebelumnya.

yoongi melihat kesekelilingnya karena merasa sedang diawasi.matanya bertemu dengan mata jimin dan membuatnya tersenyum tak enak hati karena perbuatan hyojung yang membuat jimin babak belur.

.

.

.

.

.

hyojung keluar dari kelasnya saat bel pulang berbunyi.wajahnya semakin buruk karena tak sempat diobati.tapi sepertinya itu tak membuat fans barunya berpaling.bahkan mereka masih memandangnya dengan tatapan mengagumi.

hyojung memasuki parkiran dan menaiki motornya hingga jimin menahannya.

"apa lagi,kau belum puas."

"maaf." satu kata yang jimin ucapkan membuat hyojung bingung.

"maaf telah memukulimu.aku tahu aku tak seharusnya memukul perempuan jadi maafkan aku,bisakah." jimin mengulurkan tangannya berharap mendapat jawaban.

"tak perlu,itu bukan masalah." hyojung menyalakan motornya dan pergi begitu saja.

jimin menghela nafas dan pergi dengan mobilnya.

"ini untukmu." taehyung menyerahkan coklat dan bunga yang ia dapat pada jungkook.

"kau selalu memberikannya padaku.apa kau tak memiliki kekasih huh." jungkook dengan senang menerimanya.

MAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang