dua puluh.

2.4K 222 10
                                    

yoongi keluar dari studionya dan mendapati minjung dan juga hoseok tengah berdiri di depan ruangannya.

"kalian kenapa berdiri disini."

"se..sebenarnya kami ingin mengajakmu pulang hyung,tapi kami rasa tak perlu karena kau sudah ada yang menjemput." minjung berkata gugup.tentu saja,bagaimana tak gugup jika kau ditanya oleh orang yang baru saja kau lihat sedang bercumbu mesra.yah mereka berdua melihatnya.minjung memang tahu password ruangan yoongi dan niat mereka ingin mengajak yoongi pulang bersama karena yoongi bilang jika mereka akan berkumpul.tapi yang didapat justru adegan mesra live terpampang didepan mata dengan yoongi sebagai pemeran utamanya.

"jadi,apa kau akan pulang sekarang.lalu..dimana jimin bukankah sedari tadi dia dengan mu." hoseok menengok kedalam mencari keberadaan jimin.

"di..a dia...sedang mandi di dalam.eum tadi..tadi dia tak sengaja menumpahkan kopiku di bajunya yah begitulah." yoongi gelagapan.sedangakan mereka berdua hanya ber oh ria.

"ayo hyung,kuantar kau pulang." jimin tanpa diundang menarik tangan yoongi untuk mengikutinya.

"bukankah kau masih marah,apa sudah selesai." yoongi mengernyit heran.

"belum dan masih berlanjut.aku hanya tak mau kau pulang dengan mereka." jimin memasang wajah datarnya dan meninggalkan minjung dan hoseok di belakang mereka.

"dasar posesif,kenapa lagi yoongi hyung mau dengannya." minjung mulai mengeluarkan uneg-uneg nya yang sedari tadi ia pendam.

"iya kau benar.apa bagusnya manusia bantet itu.sudah pendek,hidungnya pesek ditambah lagi tidak ada sopan santunya dengan yang lebih tua.sudah jelas aku lebih baik dilihat darimanapun dibanding dia." minjung menatap heran kearah hoseok yang menyerocos seperti kereta.setidaknya minjung bersyukur jimin tak seribet hoseok.

"aku akan kerumah yoongi apa kau mau ikut " hoseok mengangguk semangat,lumayan hemat ongkos.










hyojung sedang berkutat di dapur,ia berinisiatif untuk memasak karena yoongi pasti lelah dan ia tak akan tega.dengan dibantu oleh seokjin ia memasak makanan yang cukup banyak karena yoongi bilang ia akan mengundang hoseok dan minjung.yoongi juga meminta hyojung untuk mengajak taehyung dan jungkook.jimin,jangan tanya ia sudah diundang secara eksklusif dan istimewa oleh yoongi.

yoongi memasuki apartemennya  diikuti jimin.wajahnya tertutup masker karena bibirnya yang bengkak.lehernya ditutupi syal yang entah ia dapat dimana.membuat namjoon yang sedang bermain dengan somin menoleh.

"hyung,kau sudah pulang.kukira kau akan lembur."

"maaf namjoon tadi ada beberapa hal yang harus diselesaikan dikantor.apa kau sudah lama" yoongi tak enak karena ia terlambat padahal ia sebagai pemilik rumah.

"oh ya dimana jin hyung." namjoon menunjuk dengan dagunya kearah dapur dan kembali bermain dengan somin.

"hai jin hyung,maaf merepotkanmu." yoongi menyapa jin yang tengah memasak dengan apron pink melekat ditubuhnya sedangkan hyojung disamping jin hanya menatap datar yoongi membuatnya gelagapan.

"kenapa kau memakai masker dan syal itu,apa kau sakit." hyojung tak benar-benar bertanya ia hanya sedang menyindir yoongi.

"yah begitulah,mungkin aku akan terkena flu."

"minumlah obat sebelum kau benar-benar sakit." jin yang tak tahu masalahnya memberi solusi yang menurut hyojung tak berguna.

malam semakin larut tapi tak membuat semua orang yang ada diapartemen yoongi yang berniat pulang,somin bahkan sudah mengarungi  mimpinya di kamar hyojung.

"haah..aku tak menyangka bisa berkumpul lagi denganmu,kau kan susah sekali dihubungi." jin mulai berbicara.

"maaf jin hyung,kau kan tahu bagaimana pekerjaanku.karena kau telah disini jadi kita akan lebih sering bertemu." yoongi merasa tak enak.selama ini seokjin sudah banyak membantunya,bahkan ia juga yang membantu yoongi dalam persalinan.

"bagaimana kau hyung,aku saja yang satu negara dan bahkan satu kantor pun jarang bertemu dengannya.yoongi selalu mengunci dirinya dikandang." hoseok ikut berkomentar.

"kau bekerja dengan yoongi lagi,pasti menyenangkan."

"yah begitulah,tapi sayang aku tak bisa mendekati yoongi lagi karena pawangnya galak sekali." hoseok membayangkan bagaimana jimin yang seperti anjing penjaga makam.benar-benar mengerikan.

"maksudmu hyojung,dia kan memang seperti itu." seokjin salah mengira.

"sudahlah kenapa jadi bahas masalah itu kita kan berkumpul untuk menghilangkan rindu." namjoon yang sedari tadi diam mencoba menghentikan pembicaraan tentang yoongi karena melihat yoongi tak nyaman.

"oh ya hyung,kenapa kau masih belum membuka maskermu,apa kau tak apa-apa." namjoon memastikan keadaan yoongi yang hanya disambut anggukan oleh yoongi.

ditempat yang sama tapi dengan kumpulan yang berbeda.

"hyojung,sebenarnya seberapa dekat hoseok dan yoongi." jimin mulai bertanya,lebih tepatnya menginterogasi.

"harusnya aku yang bertanya,seberapa dekat kau dengan yoongi hingga berani menyentuhnya." hyojung bertanya dengan nada serius.kali ini hyojung tak akan tinggal diam.ancaman yang baru di dapatnya tadi siang ditambah keadaan yoongi saat pulang kerja membuat emosinya campur aduk.disatu sisi ia takut yoongi disakiti lagi tapi disisi lai hyojung tak bisa mengelak jika yoongi terlihat nyaman dengan jimin.

"apa maksudmu menanyakan itu,bukankah kita teman." jimin sedikit tersinggung dengan ucapan hyojung yang seakan tengah menuduhnya.(kan emang bener kata hyojung,situ aja yang nggak sadar diri.eh maaf..saya ikut emosi😅)

"jangan kira aku tak tahu apa yang baru saja terjadi.seberapa jauh kau menyentuhnya.jika kau tak berniat serius dengan yoongi lebih baik jauhi dia."

"sudahlah jangan bertengkar disini.kalau yoongi dengar bisa gawat." taehyung mulai tak nyaman dengan aura di sekitarnya.oh ya jika kalian tanya dimana minjung,dia ada kok.tengah bergabung dengan hyojung dan bahkan duduk disampingnya.hanya saja dia cuma menjadi pendengar yang baik saja karena ia tahu alasan hyojung mengatakan itu dan juga yang dikatakan hyojung memang benar.









nextorstop💜💙💚💛

MAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang