duapuluh dua

2.1K 222 2
                                    

hyojung sedari tadi berdiri di depan kamar yoongi,dari kemarin malam yoongi mendiami nya.ia bahkan tak membuat sarapan untuk hyojung.

sudah berkali-kali hyojung mengetuk pintu tapi tak ada sahutan dari dalam,membuat hyojung cemas.

"bae kau kenapa,jika kau marah dengan ku katakan apa kesalahanku agar aku tahu,jangan begini yoongi." hyojung masih setia mengetuk pintu walaupun hasilnya sia-sia.

seharusnya hyojung sudah berada di sekolahnya.iya seharusnya,tapi nyatanya ia masih berada di apartemen karena yoongi yang tak kunjung keluar kamar.

"apa ini ada hubungannya dengan jimin,bicaralah bae kau membuat ku takut.bae jika kau tak mau membuka pintu aku akan mendobraknya.

lima menit berlalu tapi sepertinya yoongi tak mendengarnya,tak ada pilihan lain untuk hyojung selain mendobraknya.

bukk..bukk...brakk.

pintu terbuka karena tendangan hyojung.yoongi berada di lantai,hyojung mendekat untuk menghampiri yoongi dan betapa terkejutnya hyojung saat pergelangan tangan kiri yoongi mengeluarkan darah dengan sebuah pisau kecil di sampingnya.

"yoongi...yoongi bangun..jangan bercanda..hei bangunlah." hyojung menepuk pipi yoongi pelan berharap ia bangun tapi nihil.dengan perasaan yang campur aduk hyojung mengangkat yoongi menggendongnya dengan bridal menuju rumah sakit.




"dokter,..suster...tolong." hyojung berteriak saat sampai dirumah sakit,yoongi segera di bawa ke ruang unit gawat darurat untuk mendapat penanganan.

"hyojung ada apa dengan yoongi,kenapa dia." seokjin yang memang bekerja sementara di rumah sakit itu menghampiri hyojung.

"aku tak tahu,sejak kemarin malam ia mendiamkan ku dan pagi ini aku melihatnya tergeletak dilantai dengan pisau disampingnya.aku rasa yoongi berusaha bunuh diri." seokjin menutup mulutnya terkejut.yoongi bukanlah orang yang mudah untuk melakukan hal seperti bunuh diri,lagi pula tak ada alasan yang membuatnya harus mengakhiri hidupnya sendiri.

"bisakah aku titip yoongi sebentar,aku harus kembali ke apartemen." seokjin mengangguk.ia mengambil ponsel di saku jas dokternya dan menghubungi namjoon.








hyojung masuk ke apartemennya untuk mengambil ponselnya yang berada di nakas.ia juga kembali ke kamar yoongi untuk melihat apakah ada sesuatu yang tak beres.tujuannya adalah ponsel yoongi yang ada di ranjang.tunggu,hyojung baru menyadari jika jendela kamar yoongi terbuka.yoongi bukan orang teledor,ia akan memastikan semuanya sebelum merebahkan dirinya dikasur empuknya.

hyojung memutuskan untuk tak memikirkannya dulu,sekarang yang harus ia lakukan adalah memastikan yoongi tak kenapa-napa.











"hyojung-ah,kau baik-baik saja." hyojung mengangguk.

"bagaimana keadaan yoongi."

"dokter bilang ia tak apa-apa,setidaknya kau menemukannya lebih cepat jika kau terlambat mungkin saja bisa fatal.yoongi akan dipindahkan ke ruang rawat." seokjin menepuk pelan pundak hyojung,karena ia tahu hyojung pasti panik dan khawatir.

"ada apa sayang,kenapa kau menyuruhku menemuimu." namjoon berlari menghampiri seokjin.

"yoongi dirawat,ia mencoba melakukan bunuh diri." namjoon terkejut.

"aku tahu kau juga terkejut,yoongi bukanlah orang yang seperti itu kan."seokjin menjelaskan.

" aku tak tahu tapi firasatku mengatakan jika yoongi tak bunuh diri."

"APA." seokjin dan namjoon kompak berteriak.

"lebih baik kita mengobrol diruangan ku." hyojung dan namjoon mengikuti seokjin ke ruangannya.

"bisa kau ceritakan,apa yang terjadi." namjoon meminta penjelasan.

"aku kembali lagi kerumah untuk mengambil ponselku,aku juga kembali mengecek kamar yoongi dan baru sadar jika jendela kamarnya terbuka,yoongi bukanlah orang ceroboh, dan lagi kasur yoongi berantakan bahkan bantal dan seprainya nya jatuh ke lantai." hyojung menjelaskan semua yang ia lihat.

"ini sedikit mencurigakan,jika yoongi ditemukan dilantai itu artinya ia menggores pergelangan tangannya di lantai dan seharusnya tempat tidurnya baik-baik saja.kecuali jika yoongi terlebih dulu mengobrak-abrik kamarnya."namjoon mulai menggunakan kepintarannya.

" aku tak mendengar yoongi mengamuk,dia hanya diam saja,dan tak ada suara yang mencurigakan."

"tunggu,apa apartemenmu ada cctv." hyojung menggeleng.

"sayangnya tidak,kecuali...."

"cctv gedung apartemen." namjoon melengkapi kalimat hyojung.

"aku akan kesana dengan beberapa temanku,kau bisa ikut denganku sebagai saksi." hyojung mengangguk.
namjoon adalah seorang pengacara terkenal,ia juga seorang detektif swasta yang biasa mengungkap kasus yang tak terselesaikan.

"aku akan melihat keadaan yoongi dulu." hyojung pamit menuju ruang rawat yoongi.

hyojung membuka pintu kamar inap yoongi,menyaksikan yoongi terbaring lemah membuat hyojung sedih.tak ada yang hyojung miliki selain yoongi.bagi hyojung,yoongi adalah satu-satunya yang berharga baginya.

"aku pulang dulu,aku akan kembali lagi.jaga dirimu baik-baik bae." hyojung mengecup dahi yoongi pelan dan keluar kamar.

"aku titip yoongi padamu." seokjin mengangguk.





hyojung,namjoon dan tiga orang teman namjoon menuju apartemen yoongi.mereka mulai menanyakan pada penghuni apartemen lainnya,apakah ada yang melihat orang yang mencurigakan semalam.mereka juga mulai memeriksa cctv.

"tunggu..bisakah kau stop di menit ke 26." namjoon meminta petugas apartemen yang bertugas memantau cctv untuk bekerja sama.

"lihatlah,dia sedikit mencurigakan.pakaiannya tertutup." namjoon menunjuk layar monitor yang menunjukkan seseorang berpakaian serba hitam berada di depan gedung apartemen.

"bisa kau lanjutkan." rekaman kembali berlanjut,namjoon begitu serius memperhatikan layar monitor didepannya.

"namjoon lihatlah,dia memanjat gedung,dan melompat di lantai sembilan." teman namjoon menunjuk kembali ke arah layar.

"kita berpencar,kau dan kau periksa balkon lantai sembilan,kau lanjutkan pemeriksaan cctv,aku akan melihat ke kamar yoongi." namjoon memberikan perintah.
mereka mengangguk setuju dan mulai melaksanakan tugas masing-masing.















nextorstop💜💙💚💛

MAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang