sedih atau senang?

2K 96 3
                                    

Setelah hampir 1 bulan, kepergian ayah. Hari-hari ku terasa ada yang kurang. Padahal sudah dirumah terus, ditemani pacar setia..tetep aja masih ada yang kurang.padahal semua undangan tausiyah udah aku tolak semua,buat nenangin diri,tapi masih aja keingetan ayah. Ampun,,ayah lagi....

"Hari ini indah banget ya kota Probolinggo,sejuk banget .. hijau-hijau". Batin ku berkata.

" Mmm,masak udah,nyuci baju, piring udah, apalagi yaa??ohiya nyapu ngepel belum ." Masih bicara dalam hati.

"Ngepel dulu ahhh"

Semasa lagi ngepel, tiba-tiba perut ku serasa mual, enek pengen muntah.uwe..

"UWEEE,,"

Aku memuntahkan semua makanan yang baru saja aku makan tadi pagi..

Suara uwe ku mungkin besar ya? sehingga Aban keluar dari dalam kamar dan...

" Astaghfirullah,,kamu kenapa Bun?"

Dengan nada lemas. " ahh,perutku mual mas, pengen muntah lagi ".

Aku langsung lari menuju kamar mandi untuk memuntahkan nya lagi.tidak tahu Aban bicara apa didepan.

" Kita kerumah sakit aja yuk "

Tiba-tiba aban datang,tidak tahu asalnya darimana.

" Ah enggak papa mas, mungkin kekenyangan ,tadi kan porsi kamu aku makan juga ,jadi kebanyakan kali ".

" Makanya nasi suami jangan ikut dimakan, rakus sih "

Aku tidak berkata , tapi membalasnya dengan memonyongkan bibir bawahku.

" Yaudah ayu kerumah sakit dulu,periksa."

" Ihhh,yaudah deh ,bentar aku rapihin jilbab dulu ".

Tidak sampai setengah jam ,aku pun sampai..

*Diperiksa dokter

" Dok, gimana?,istri saya kenapa?".

"Hah , istri?saya kira pacarnya mas. Makanya saya mau ngomong takut." Sidokter yang memeriksaku.

" Iya dok,istri saya .kenapa emang dia?"

Aku diam saja ,ga berkata apa-apa.perutku masih saja mual,tidak pengen bicara dulu.

" Gini mas,mba . selamat ya istrinya hamil ."

" Hah , alhamdulilah ya Allah " sya'ban terkejut dan langsung memeluk tubuhku. (Iihh risih banget).

" Ihhh mas Aban,ini rumah sakit " sontak ku karena malu.

" Hehe maaf, kaget aku ".

" Istrinya dijaga ya mas,jangan sampai kecapean. Pola makan nya juga dijaga " saran dokter itu.

" Iya dok, makasih.saya permisi dulu.assalamu'alaikum ".

*******
Dimotor

"Yaaaaa,udah hamil cie" ledek aban.

" Kamu sih,hamilin aku " balas ledekku.

" Hilaf Bun,maaf hahaha "

" Tanggung jawab kamu ya " aku terus balas ledekkan dari suami jail ku.

" Iya-iya,kasih tau umi dong, "

" Nanti umi marah aku dihamilin"

" Oh yaudah gausah, nanti aku dimarahin umi juga lagi,umi kamu kan galak " kembali meledek.

" Enak aja kamu ngomong ".

Banyaknya angin sepoi-sepoi kami sudah lewati dan akhirnya sampai juga dirumah.

Kringgg,,kringgg.

Bunyi telefon kembali menggetarkan jiwa dan raga . Kulihat ternyata yang nelfon adalah MAMI , asisten ,teman,sekaligus yang ngurus-ngurus semua undangan-undangan tausiyah ku.

" Halo ,mi ? assalamu'alaikum ada apa?"

" Waalaikumsalam,adek ..ini ada undangan ke Surabaya,besok malam, nanti malam aku sampai di Probolinggo.nanti berangkat bareng aku, ini aku lagi dijalan ,oke?".

" Ohh ya mi,oke,Mami aku hamil loh?"

" Wahh , alhamdulilah deh,dari kapan?".

" Kata dokter udah 14 hari mi,udah lama ya? ".

" Dijaga kalo kaya gitu,biar sehat "

"Iya,ini Mami lagi dijalan,Darimana?"

" Dari Tegal ,"

" Oh yaudah deh,hati -hati "

"Iya dek,udh dulu ya , assalamu'alaikum "

"Waalaikumsalam".

" Siapa Bun?" Tanya Aban yang setiap datang membuatku terkejut.

" Mami "

" Ada panggilan?"

"Iya " Jawab cuek ku,meledeknya.

" Kemana?"

" Surabaya"

" Sama Mami aja berdua? ".

" Ya iyalah,masa sendiri ".

" Aku ikut ya?"

" Kamu kan juga ada undangan bareng Hadrah kamu kan ?" .

" Iya sih "

" Yaudah jangan ikut-ikutan,cari duit sana buat anak kamu ".

" Masih lama juga "

Akupun tidak jawab , duduk di sofa memikirkan, "hamil?" Umurku baru 21 tahun,masa aku sudah hamil?ini semua gara -gara Aban, tapi aku senang deh,dikit lagi rumah ini bakalan ramai suara adek kecil..

Seandainya ayah masih ada,pasti ayah bakal senang lihat calon cucunya nanti .

"Nak,,cepet lahir ya,jangan nyusahin bunda,jangan nyusahin Abi, bunda sama Abi pengen cepet-cepet lihat kamu disini bareng-bareng . Nanti kita jalan - jalan bertiga ,ketemu nenek,kemakam kakek. Sehat-sehat di dalam ya nak "   bicara ku mengajak ngobrol janin kecilku dan mengelus-ngelus perut yang belum terlihat ini.



Sya'ban dan Sosok Bidadari nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang