Kaca pembawa senyum

932 60 6
                                    

" ciee, hamil nih yee.."  saut Mba Sisil.

" Loh mbak? udah tau? " Tanya Aban, yang memang benar saja ,Mba Sisil tahu lebih dulu dibanding dirinya.

" iya dong, kan semalam waktu kalian baru pulang liburan, Mba sama Zahra langsung ke dokter buat periksa " jawab Mba Sisil.

Zahra hanya tersenyum. " Loh , cerita coba cerita. Kalian nutup-nutupin ini toh berarti? " Aban masih saja terlihat bingung.

" iya jadi,pas kalian baru pulang. Kamu kan tidur duluan kan Ban, Zahra cerita ada tanda-tanda yang sama seperti tanda-tanda kehamilan yang pertama. Jadi , Mba Sisil ajak Zahra ke dokter buat mastiin. ternyata bener dia hamil,- "

" ohh,maenan nya rahasiaan ya kamu " belum sempat Mba Sisil menyelesaikan pembicaraan nya, Aban sudah memotong nya lebih dulu dengan wajah kesal sekaligus geram menarik dagu Zahra.

" ini semua ide Zahra ban, tadinya Mba nyuruh langsung kasih tau aja ke kamu,tapi dia bilang nanti aja, yaudah urusan Zahra lah itu mah , udahlah Mba mau nyiapin makanan buat Mas Mafin. " Mba Sisil pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Aban menatap Zahra dengan wajah kesal sekaligus senang. Kesal sudah di kerjai oleh istrinya sendiri. Dan senang, karena Zahra sudah hamil kembali.

Malam hari pun tiba, Zahra tengah menonton TV seperti biasa. Aban? kalian pasti tahu Aban sedang apa. Menaikkan pangkat rupanya di ujung sofa sana. Sudah tidak asing lagi bagi Zahra, kebiasaan yang dilakukan Aban itu. Aban suka sekali memojok di ujung ruangan atau menyelip di antara sofa-sofa ruang tamu untuk memainkan game nya. Kalau ditanya kenapa suka sekali memojok? Ia pasti akan menjawab, supaya fokus dan tidak ada yang mengganggu. Alasan yang sangat tidak strategis!!

" Ban, kalau mau tidur tutupin semua gorden nya ya, aku duluan " kata Mas Mafin,yang baru selesai juga main game nya. Mereka berdua memang adik kakak yang sangat kompak ya, patut di contoh. Bukan game nya ya, tapi ke akraban mereka nya.

Aban mendekhem, tanda meng iya kan perkataan kakak kandung nya itu. Mata tetap terfokus pada permainan nya itu. Lalu kemana Zahra? sudah terlelap di depan tv sana , kebiasaan Zahra setiap malam ketika di rumah Probolinggo memang seperti itu. Dari sehabis sholat isya duduk menonton tv , ketika pukul sebelas malam di tengok, ternyata sudah berbeda posisi. Sudah berbaring dengan mata terpejam ternyata. Nantinya Aban yang akan menggendongnya ke kamar atau jika sedang malas mengangkat beban yang berat, terpaksa Aban harus membangunkan nya. Walaupun nantinya Aban bakal kena semburan dumel dari Zahra. Mau nya apa sih Zahra. ??

______

Allahu Akbar Allahu Akbar

" Mas ,mas mas Aban, bangun ihhhh " Begini lah Zahra, malam ngeribetin pagi rusuh. Setiap subuh pasti Zahra akan membangun kan Aban dengan cara yang tidak biasa. Pertama ia pasti akan sama seperti ibu-ibu di luaran sana, menimpuk menggunakan bantal guling. Kedua, menyipratkan air yang ia bawa se gayung dari kamar mandi. Jika dua cara itu tidak ampuh juga untuk membangunkan Aban, Zahra akan mengambil toa corong dan menjalankan di kuping Aban. Cara itu sudah pasti ampuh untuk membangunkan nya dalam waktu sekitar 5 menit.  Hebat kan Zahra.

  Hebat kan Zahra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

" Aku berangkat yaa "

" iya hati-hati "

Hari ini Aban akan ada undangan Hadroh di luar Probolinggo. Kemungkinan lima hari Aban tidak tidur rumah. Esok hari pun Zahra akan terbang ke Padang. Urusannya dengan pondok disana belum terselesaikan. Huft, selalu saja berpisah ..

Semoga saja di hari-hari berikutnya Zahra bisa menjaga dirinya lebih baik lagi, apalagi sekarang ia sudah berbadan dua. Wajib banget deh buat jaga diri lebih-lebih-lebih baik lagi dari biasa nya.

_____

" ya ampun bete banget nih, sendiri di rumah. Cepet-cepet keluar ya dek, sepi banget nih liat kan " Zahra bermonolog, kali ini rumah memang dalam keadaan sepi, mau mengerjakan pekerjaan rumah pun sudah terselesaikan semua oleh Mba Sisil.

Mba Sisil emang baik banget, pertama kali Zahra sampai di rumah ini pun di sambut gembira sekali oleh Mba Sisil. Emang Mba Sisil tuh kakak satu-satunya deh..

" ah nonton tv aja deh "

grembrangg...

" ya Allah suara apa itu " 

Dengan sigap Zahra langsung pergi ke arah suara itu berasal. Suaranya seperti pecahan kaca yang sangat banyak. Ternyata benar,,
" Ya Allah,kok bisa pecah gini, padahal nggak ada apa-apa " . Kaca rumah Zahra yang pecah, Zahra bingung kenapa kaca nya bisa pecah? Tidak ada yang main bola di sini, tidak ada orang juga.

Setelah dilihat secara detail pecahan kaca ini, ada batu yang sepertinya batu ini adalah penyebab dari pecahnya kaca ini,tapi apa mungkin batu ini memecahkan kaca dengan sendirinya? Ini misteri , pasti ada orang yang  melempar batu ini ke arah kaca rumah Mas Mafin, entah itu tidak sengaja atau memang benar-benar di sengajakan.
" Yaudahlah,aku bereskan saja. Setelah Mba Sisil dan mas Mafin pulang baru aku akan ceritakan ".

______

Malam hari pun tiba, waktu ku untuk menyiapkan segala sesuatu yang akan ku bawa esok pergi ke Padang. Mami pun ada disini untuk membantu. Aku menceritakan semuanya tentang kejadian kaca pecah siang tadi, Mami bilang mungkin itu orang yang tidak sengaja,lalu kan kejadian aneh itu baru sekali. Jadi masih wajar saja. Nantinya kalau memang sudah dirasa mulai tidak enak,baru aku dan Mami akan selidiki.

" Loh,kok ini kaca depan pecah ya mas " Tanya Mba Sisil yang benar saja ia sudah pulang dan pasti bingung kenapa kaca rumahnya bisa pecah. Suara kagetnya besar sekali sampai terdengar ke kamar Zahra.

Zahra pun keluar bermaksud menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, Mba Sisil pun mendengarkan cerita Zahra secara seksama. Mungkin sedang menetralisir apa yang di ucapkan Zahra?

" Mana mungkin pecah sendiri yaa, pasti ada pelakunya ini " kata Mas Mafin. Mba Sisil pun berisyarat demikian.

" kamu ada masalah sama orang Ra? " tanya Mba Sisil, siapa tau mungkin ada orang yang bermasalah dengan Zahra,lalu melakukan ini semua?.

" Nggak ada Mba, aku juga bingung tadi kenapa bisa pecah begini. Maafin aku ya mba, nanti aku ganti deh kacanya " Itulah Zahra, sosok wanita yang memang seperti ini adanya. Polos, dan tak ingin orang yang ia sudah anggap sebagai kakak kandungnya malah berhenti mempercayai nya.

Memang hanya kaca saja, tapi kaca juga bisa merusak silaturahmi, dan merubah kepercayaan. Dan itu yang Zahra takuti.

Tapi tak disangka, Mba Sisil dan mas Mafin sama sekali tidak marah dan tidak kecewa. Sungguh ini adalah salah satu keluarga yang saaaangatt baik. Sempurna sekali keluarga ini. Bersyukur dan beruntung sekali Zahra bisa bergabung dalam harmonis nya keluarga ini, yaa walaupun mereka sudah tidak bersama dengan orang tua mereka. Tapi mereka tetap bisa menikmati indahnya hidup dalam berbagi senyum.

" Mereka adalah orang-orang yang menjadi panutan ku setelah ayah pergi meninggalkan aku ".

" Mereka juga orang-orang yang aku prioritaskan saat ini dan untuk selamanya ".
Masyaallah...






assalamualaikum,
up lagi nih. seneng gak?
kurang seru yaa?
atau kurang greget?
atau mungkin kurang lelucon?
apa memang sudah bosan dengan cerita ini? jgn bosen-bosen yaa..
aku sedih kalau readers ku menurun
VOTE YAA, JANGAN LUPA!!

salam cintah ,
seliaghn




Sya'ban dan Sosok Bidadari nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang