Perpisahan dalam kebaikan

788 54 7
                                    

" Semoga dengan pernikahan ini. Kita bisa mengerti tentang kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan yang kata orang hambar tanpa cinta. Mas Yuda mencintaimu selamanya Lia "....

______

Prentangg...

Bingkai pernikahan Aban dan Zahra terjatuh. Bingkai dengan pemandangan wajah yang cantik itu hilang kendali. Bunyi nyaring terdengar hingga membangun kan Aban dari mimpi buruknya. Zahra menikah lagi. Itu mimpinya. Mimpi terburuk sepanjang hidupnya. Bayangkan saja, tidak bertemu lama,lalu ketika kembali, Perempuannya sudah di rebut orang ke-tiga. Bagaimana rasanya? Kesal pasti,Iri pun ada. Mungkin jika sampai khilaf, seseorang akan melakukan berbagai caranya untuk memusnahkan orang ke-tiga nya itu.

" Haduhh Ya Allah,hamba ikhlas kalau engkau ambil Zahra. Tapi tolong jangan datangkan kembali ia ke mimpi-mimpi hamba. Hamba tidak kuat Ya Allah ". Gerutu Aban,yang memang benar saja. Sesaat Zahra pergi meninggalkan nya. Bayang-bayang Zahra selalu datang dari segala arah.

Aban pun terbangun, membereskan sisa pecahan kaca bingkai yang terjatuh tadi dengan raut wajah yang sedih sekaligus dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tau ini adalah firasat,tapi untuk melakukan sesuatu, dirinya sangat enggan berkecumuk dengan masalah ini lagi. Prinsip untuk melupakan Zahra sudah mulai ia jalankan walaupun terkadang masih berkeinginan untuk bertemu.

Setelah selesai,Aban berniat untuk pergi melupakan sejenak mimpi tadi. Tujuannya adalah taman. Taman dekat danau yang lokasinya sangat strategis untuk para seseorang yang ditinggal pergi saat sedang sayang-sayang nya.

Dirinya pun melajukan motornya. Motor warna putih yang pernah ia setir saat bersama Zahra. Saat ke Mall untuk berbelanja, Kerumah sakit untuk jenguk mas Ahkam. Dan lainnya. Motor yang banyak kenangan. Motornya ada, bidadari nya yang hilang. Tapi saat sedang di perjalanan Sya'ban melihat,,,

" Zahra! " Aban memanggil perempuan yang dirasanya mirip dengan istrinya. Benar-benar mirip seratus persen. Dari mulai tubuhnya, cara berpakaian nya, kulit putih bersihnya, dan wajah bidadari nya yang pernah ia kecup. Tapi Zahra tidak sendiri, Zahra bersama laki-laki. Siapa dia?

Perempuan itu dan sosok laki-laki disampingnya pun menoleh. Benar saja! Perempuan itu Zahra, Bidadari Sya'ban.

" Bun, Bun kenapa kamu disini. Ayo kita pulang Bun, Umi ada dirumah. Yuk " Aban pun turun dari motornya dan langsung merampas tangan perempuan itu yang benar, Ia Zahra, putri dari almarhum Ustadz Firdaus Sulaiman.

Perempuan itu mendecit, Yuda memerah. " Eh,Mas. Jangan asal pegang dong. Perempuan nih " Katanya.

" Mas,ini Zahra. Istri Saya mas. Saya berani sumpah. Ini istri Saya. Istri Saya hilang,korban kecelakaan pesawat beberapa bulan yang lalu " Sya'ban menjelaskan panjang. Ia sangat ingin Zahra kembali. Memeluk erat dengan pelukan mesranya.

" Maaf, Saya Lia bukan Zahra dan Saya bukan istri Kamu " Ucap Lia menenangkan. Tapi tidak bagi Aban. Aban yakin ini adalah Zahra. " Iya mas, salah orang kali. Mungkin mirip ". Kata Yuda melanjutkan.

" Sumpah demi Allah, Ini istri Saya mas " Kata Aban kembali meyakinkan. " Saya punya bukti yang jelas. Silahkan ikut ke rumah Saya dulu ya. Sebentar aja "Kata Aban melanjutkan.

Zahra melirik Yuda. Yuda berfikir 'apa benar ini keluarga nya?Lalu sudah menikah kah Lia? Padahal Aku sudah mencintai nya,dan esok adalah hari kebahagiaan Aku'

Lalu Yuda berfikir lagi, kalaupun memang Lia bukan perempuan yang diciptakan untuk nya. Walaupun sudah ada cinta dalam dirinya. Plus, memang Lia adalah korban kecelakaan pesawat sama seperti apa yang Aban katakan tadi. Yuda ikhlas. Yuda pun meng-iyakan.
______________________
Flasback on

Sya'ban dan Sosok Bidadari nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang