Kode Keras

1.3K 85 7
                                    

" masss,,mas abannn .cepetan sini ,,maassss "

" duh,apaan sih? Berisiiiikkk "

Pagi ini pagi dimana mereka bertemu lagi, karena sebelumnya Zahra telah pergi meninggalkan suaminya itu. Pagi ini mereka tinggal berdua saja  karena mas Mafin dan Mba Sisil sedang menginap dirumah ibu mertuanya. Bukankah senang jika tidak ada orang lain selain mereka berdua? Tidak dengan pasangan ini. Selalu saja ada keributan-keributan konyol yang muncul.

" mas abann,,cepett ,ihhhh EMAAAAASSSS!! " satu teriakan kembali terdengar kala teriakan pertama tidak ampuh untuk membangunkan suaminya.

" berisik banget, masih pagi juga " dumel Aban, yang masih saja terlelap akan tidur paginya. Padahal subuh sudah bangun, tapi ia melanjutkan tidur. Bukannya bantuin istrinya memasak .

Akhirnya Aban pun terbangun, fikiran nya takut jika ada apa-apa dengan istrinya itu. Bukannya apa. Melainkan karena tidak ada lagi perempuan seperti dirinya yang bawel nya tingkat dewanya dewa. Untung cantik, coba kalau jelek, cari lagi hahaha

" apaansi bidadari,, " lembut nya Masyaallah,, tapi ya  Zahra tetap kesal, karena dari tadi dipanggil tidak kunjung datang.

" masyaallah kamu ngapain diatas meja gitu ahahaha " ditengoklah wanita tercinta nya itu seraya tertawa dengan sangat menjijikan. Dilihatnya si Zahra sedang berjongkok diatas meja makan. Sedang apa dia?

" ih lagian lama, itu tadi ada kecoa dua. Takut lah aku. Kesel!! Bukannya bangun!! " cerocosnya mungkin terdengar sampai ke satu kecamatan. Bisa dibayangkan?

"  mana?? Nggak ada ahaha hha "

"  ih ni orang bukannya turut prihatin gitu, istrinya ketakutan gini. Malah ketawa. Kesel kan jadinya " batin Zahra.

" sini cepet turun, udah nggak ada " satu tangan menjulur tepat di wajah Zahra, isyarat bahwa Aban akan membantu nya untuk turun.

"  ya Allah, bisa aja ni orang.. Abis dibuat kesal, eh dia malah bikin hati terbang-terbang "

Zahra pun turun. Wajahnya terlihat muram, tapi dilubuk hatinya terlihat sekali aura bahagianya. Aban masih saja tertawa dengan wajah yang membuat semua orang tertular akan terbahaknya tawa darinya.

" hahahaha, kamu masak apasi sampe didatengin kecoa gitu ahaha " Aban masih saja tertawa akan kelakuan istrinya itu. Zahra tidak menjawab sekaligus tidak menggubris, rasa kesal masih ada dihati nya walaupun sudah berkurang karena cara romantis nya tadi.

Zahra yang sudah selesai memasak akhirnya melanjutkan ke arah masakan yang akan ia bawakan untuk sarapan pagi bersama suaminya. Setelah itu mereka menyarap. Hanya sayur asam dan ayam sambal serta kerupuk saja untuk hidangan pagi ini. Tak melihat seberapa mewahnya makanan ini tapi seberapa sering nya mereka makan berdua. Bukankah ini sunnah?

_______

Pagi pun terlewat dengan rasa-rasa kesal bercampur bahagia. Tibalah waktu siang. Hari ini mereka tidak ada undangan untuk job kerja. Mungkin bisa dikatakan Libur.

Libur satu hari mungkin bagi Zahra adalah libur satu minggu. Sudah lama ia tak jumpa dengan kata libur, hari - hari nya selalu banyak undangan, mungkin kata libur adalah momen - momen terindah nya, apalagi sekarang sudah ada pendamping hidup yang insyaallah akan terus bersama nya. Dan keinginan untuk berlibur berdua mungkin sangat diinginkan oleh Zahra.

Di ruang tengah sekaligus di hadapan televisi terlihat seorang laki-laki yang tak lain adalah Sya'ban suaminya sendiri tengah asyik ber Moba alias bermain game online.  Bermain game adalah salah satu hobi bagi Aban, walaupun kesibukan nya sangat padat dan hampir tidak pernah bertemu rumah, nge game itu tetap dan harus dilakukannya setiap hari. Inget ya setiap hari.

Sya'ban dan Sosok Bidadari nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang