Aku kenapa?

608 43 4
                                    

" Ehm, yasudah Saya usahakan. Tapi tetap esok harus sudah ada ya Pak " Kata Bu Dokter itu.
___________

Pagi ini, hari ini Aban akan bersiap pergi untuk mencari keberadaan Zahra di pantai tak berpenghuni itu. Harap-harap Zahra akan ditemukan dengan keadaan yang masih utuh tak kurang sedikit pun. Dirinya pun berdoa agar selama perjalanan dirinya bisa selamat sampai tujuan. Sya'ban pun berangkat menuju Pusat Informasi dan berangkat bersama dengan para tim evakuasi. Sya'ban pun pamit pada Umi,Mas Mafin serta Mba Sisil untuk kepergian mencari sang bidadari nya itu. Tapi Umi tidak mengizinkan Aban membawa mobil sendiri, karena ditakutkan Aban akan stres dan mengakibatkan kejadian yang tidak-tidak.

Sya'ban pun segera berangkat dengan memesan taksi online.
Sesampainya disana, Sya'ban membeli minum terlebih dahulu untuk para Tim, dan dirinya pergi ke ATM untuk mengambil uang yang akan di berikan kepada para Tim evakuasi. Sesuai janjinya kemarin.

" Pak, jadi berapa? " Kata Sya'ban yang akan membayar beberapa minuman yang akan ia bawa. Lalu Sya'ban kembali ke gedung Pusat Informasi untuk menunggu persiapan para Tim yang lain. Saking lamanya menunggu,Aban pun tertidur. Ngantuk nya yang tak bisa tertahan lagi karena dua malam ini Sya'ban tak menemui bunga surga nya. Tas disamping nya tergeletak tanpa pengaman, memungkinkan para penjahat untuk mengambil nya. Sya'ban tak bermain ponsel dari kemarin. Dibawa tapi tidak di gunakan. Dirinya hanya diam melamun. Lagi-lagi dirinya memikirkan sosok bidadari nya.

" Mas,mas "

" Hehh,iya Pak. Maaf ketiduran, ngantuk. " Kata Sya'ban yang tak sengaja dikejutkan oleh salah satu Tim evakuasi yang akan pergi mencari korban bersamanya.

" Ayok mas ,jalan " Sya'ban pun mengangguk, dengan buru-buru dirinya mengangkut ponselnya asal untuk memasukkan nya kedalam tas.

Sya'ban pun mulai naik menuju kapal yang tidak terlalu besar. Hanya cukup untuk orang dengan tidak lebih dari sepuluh orang. Alih-alih ingin menaik malah ponselnya tercebur ke pinggiran laut yang airnya hitam pekat.
" Yahh,Pak. Ponsel saya tercebur " Kata Aban yang melihat ponselnya terjun bebas ke arah laut sana. Dirinya menyesali, Tapi masa hanya karena ponsel yang terjatuh, dirinya membatalkan rencana nya untuk mencari Zahra? Tidak-tidak.

" Yah Mas-nya naruh dimana? kok bisa jatuh? Terus gimana? Masih mau lanjut? " Tanya si Petugas evakuasi itu yang melihat penyesalan di wajah Aban.

" Yaudah lah Pak , lanjut aja. Gak apa-apa " Tegas Aban dengan wajah kecewa. Bagaimana tidak kecewa? Ponselnya itu banyak sekali kenangannya bersama Zahra. Mulai dari foto-foto pernikahan nya, Chattingan tidak jelas nya bersama Zahra. Foto Zahra tertidur, Ileran lah video mendengkur lah. Video tausiyah Zahra lah serta banyak juga foto-foto bersama kawan-kawan hadrah nya.
__________

Di sisi lain, perempuan yang kaki nya penuh darah waktu di ketemukan itu pun belum sadar juga. Satu petugas yang menolong serta mengantarkan nya ke rumah sakit ini pun masih berada di sampingnya. Dirinya terus berdoa agar perempuan ini cepat siuman serta berdoa agar keluarga nya bisa segera bertemu dengan perempuan ini. Petugas ini selalu melihat dengan detail decak lekukan lusuh perempuan itu. Cantik katanya. Plus perempuan itu masih terlihat muda dengan raut wajah imut nya.
Manis banget Masyaallah, katanya.

" Selamat pagi Pak, bagaimana? apa sudah ada pihak keluarga nya ? " Kata Bu Dokter yang dari kemarin sudah mempertanyakan keberadaan keluarga nya. Petugas itu hanya diam menunjukkan gelengan kepala yang lemah. Dan mengartikan bahwa tidak ada keluarga yang datang menemui perempuan ini. Dokter itu hanya mendengus haru.

" Bu, emang harus banget kalo di omongin nya sama keluarga nya Bu? Sama saya gak bisa? Saya janji saya akan menyampaikan yang sebenar-benarnya nanti kepada keluarga nya." Tanya si petugas lelaki itu yang sangat penasaran sekali tentang apa yang terjadi pada perempuan ini, apa sangat serius? Sampai-sampai hanya keluarga nya saja yang di utamakan untuk kabar ini? Sedangkan keluarga nya saat ini pun belum kunjung di ketahui.

" E-mm,gimana ya? Yahh,liat nanti saja ya Pak, Saya pertimbangkan dulu " Kata si dokter itu dengan wajah cemas-bingung. Lelaki itu pun mendengus haru. Petugas lelaki itu benar-benar sangat ingin menjaganya,entah kenapa? Padahal kemarin-kemarin sewaktu menolong beberapa korban yang lain dirinya terlihat biasa-biasa saja dan tidak sepeduli ini. Tapi kali ini rasanya beda. Benar-benar beda.

" Euhm "
Terdengar suara perempuan mendengus lemah. Ya! perempuan itu. Yang kaki nya berdarah-darah waktu itu. Yang di temukan oleh laki-laki itu dan yang mempunyai wajah berseri manis.

" Eh-eh " Kata si petugas lelaki itu yang menemaninya nya dari kemarin. Lelaki itu bingung bukan main. Harus apa dia sekarang? aduh, bingung. Harus apa saya? ohh panggil dokter.

" Gimana dok? " Tanya lelaki itu kepada sang dokter yang telah memeriksa perempuan disampingnya. Terlihat ekspresi sumringah terpampang jelas di wajah sang dokter. Itu artinya perempuan ini dalam keadaan sehat-sehat saja.

" Alhamdulillah, sudah lebih baik dari kemarin. Neng? boleh tau siapa namanya? Biar kami data " Kata dokter disusul pula oleh suster yang datang secara tiba-tiba. Dokter itu pun keluar menuju pasien yang lain. Perempuan itu hanya diam, melirak-lirik sekitar. Tak lupa pula melirik ke arah lelaki di samping nya.

" Aku kenapa? " Tanya si perempuan itu dengan nada lemah. Matanya masih memutar ke segala arah. Lelaki itu yang melihatnya pun sedikit lebih tenang, karena setidaknya perempuan itu sudah bisa berbicara.

" Kamu,umm-- " belum sempat di terus kan. Omongan lelaki itu langsung di cegah oleh suster. Suster itu menggeleng, tanda bahwa jangan memberikan kabar ini sekarang.

" Sus saya titip sebentar ya, saya mau ke dokter dulu " Lelaki itu pun pergi menemui dokter untuk menanyakan keadaan si perempuan itu. Mau tidak mau Dokter itu harus memberikan informasi yang jelas mengenai keadaan perempuan itu. Dirinya sangat penasaran dan sangat tidak ingin perempuan itu kenapa-kenapa.

" Dok,dok " Panggil lelaki itu yang melihat Ibu Dokter itu berjalan menuju kamar pasien sebelah.

" Ya? kenapa ? " Kata si dokter.

" Dok, saya mau tanya tentang perempuan tadi, itu Dok? Ada masalah di tubuhnya? Saya akan menjaganya sampai dia bertemu dengan keluarganya Dok. Saya janji saya akan memberitahukan kabar ini dengan keluarganya sesuai dengan fakta. " Tegas lelaki itu untuk membujuk sang dokter agar mau memberikan kabar tentang keadaan perempuan itu.

" Oke, mari ikut ke ruangan saya "

Lelaki itu pun membuntuti sang dokter menuju ke ruangan nya. Dokter itu pun menjelaskan secara rinci.

" Gini Pak, Pasien tersebut mengalami Transient global amnesia atau TGA ,yaitu kehilangan ingatan beberapa jam sebelum kondisi ini menyerang, dan pasien tidak akan memiliki ingatan apapun tentang pengalaman tersebut. Dimana otak akan merasakan kebingungan dan kecemasan terhadap peristiwa. Dan itu akan menjadikan pasien terkena traumatik. TGA ini terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah sementara. Jadi, pasien akan lebih sering pusing yang datang secara tiba-tiba. Plus trauma yang berkepanjangan. Tapi Bapak jangan khawatir, ini akan terjadi sementara. Paling sekitar 5-10 bulan kedepan. " Tutur dokter itu dengan sangat jelas. Membuat lelaki itu makin di buat bingung. Bagaimana bisa mengetahui keluarga korban? sedangkan yang jadi korban pun ingatan nya hilang.

Yahh, semoga saja Saya bisa rawat dan jaga perempuan itu sampai sembuh total. Dan jika sudah sembuh, Saya akan segera mel---

Lelaki itu pun kembali ke kamar perempuan itu.































Assalamualaikum temen-temen.
gimana nih part nya?
bikin gimana? coba ngomong.
eits vote dulu dan
salam Cintah seliaghn ❤️











Sya'ban dan Sosok Bidadari nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang