Dadahhhh

1.3K 84 1
                                    

Subuh kali ini masih terasa seperti subuh-subuh pada biasanya, tapi subuh ini adalah pertemuan terakhir dengan suamiku sendiri. Kenapa? Hari ini sampai sekitar 3 Minggu yang akan datang, aku harus rela pergi untuk berbagai keperluan. Khususnya undangan tausiyah yang sudah kujalani beberapa tahun yang lalu. Keperluan lainnya adalah aku akan pergi ke daerah Padang, Sumatera barat dikarenakan pondok pesantren milik kakekku sekarang akan jatuh ke tangan aku dan sya'ban, Bagaimana lagi?. Anak kakekku cuma satu,yaitu Ayah. Sedangkan ayah , ia sudah tiada .Abangku pun ia tinggal di Negeri Yaman bersama istri dan kedua anaknya. Otomatis bangunan mulia dan para santri itu harus aku yang pegang.

" Sayang "

" Iyah'?" Jawaban singkat dari Zahra yang sedang mengepak barang-barang yang akan ia bawa untuk keperluannya.

" Bisa enggak diundur? atau aku ikut deh " beberapa perjuangan telah  Aban coba untuk bisa terus bersama dengan Zahra dan tidak berpisah walau sedetik pun. Namun, ini adalah schedule yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, jikalau Aban ikut pun tidak jadi masalah, tapi mungkinkah ia meninggalkan grup Hadrah dan teman-temannya hanya untuk satu orang wanita? Kurasa jika itu terjadi adalah sebuah keegoisan.

" Ya enggak bisa dong, kamu kan juga harus hadir di majelis kamu " sejujurnya yang ingin Zahra bicarakan adalah tentang sebuah keegoisan yang terjadi jika Zahra menerima Aban untuk ikut bersamanya.

" Ihhh,, janji ya kamu harus pulang kalau udah selesai? Janji? " Keluh Aban dengan memunculkan jari kelingking kecilnya didepan wajah Zahra.

" Yes, i'm promise " jawab Zahra. " Kamu juga harus janji, jangan coba-coba deket sama perempuan lain oke " lanjut Zahra.

" Iya-iya, sekarang kamu wudhu dulu gih,kita sholat " tutup Aban dengan dijawab oleh anggukan kecil dari Zahra, merekapu melaksanakannya.

------------

" Aku pamit ya, assalamu'alaikum "

" Hati-hati dijalan ya sayang bundaku cintaku " dikarenakan sudah dapat izin dari Aban , Zahra kembali melanjutkan perjalanan menuju ke kota kembang, Bandung. Bersama teman setianya . Siapa lagi? Mba Mimi lah dia.

" Dadah,muach" sudah mau pergi pun , Zahra masih sempat-sempatnya meledek Aban.

-----------

Kepergian Zahra sudah usai sedari tadi, kini Aban kembali sendiri tanpa ditemani seorang wanita sisinya. Maklum, Aban sudah ditinggal pergi sejak kecil oleh perempuan yang sangat dicintainya yaitu Ibu. So, saat Aban mendapatkan wanita kedua dihidupnya  yaitu Zahra ,istrinya. pasti Aban sangat menyayangi nya dengan sepenuh hatinya sebagaimana ia menyayangi ibunya.

" Cieilah, Aban jomblo maning,jomblo maning " celetuk Dimas, situkang ngeledek kembali hadir ketika suasana latihan Hadrah dimulai.

" Makanya cari istri yang pengangguran aja, yang santai dirumah dan tetep stay dengan suami, contohnya....ya aku lah " Dimas gendut kembali membuat gercak tawa untuk kedua kalinya. Benar-benar si Dimas!

" Huss enggak boleh gitu loh dim, istri kan pilihan Allah,udah diatur buat masing-masing hambanya. Ya pasti sifatnya beda-beda lah ."  abuyah,guru mereka. Memberi nasihat untuk yang kesekian kalinya oleh Dimas, padahal Abuyah tahu ia bercanda. Tapi bercanda kan harus tahu aturan. Gitulohh.

" Iya Abuyah, bercanda ih males akomah "

Ya ampun, Dimas ..Aban geram sekali melihatnya. Tapi jiwa cuek dan pendiam Aban hanya menyampaikan nya dalam hati.

" Ya Allah, kenapa ya? Istri hamba yang cantik jelita itu selalu mengganggu fikiran? " Kini Aban bermonolog, sedetik berfikir untuk mengurangi rasa rindu yang baru saja menghantui dirinya pada satu jam yang lalu.

Zahra's PoV

Kini Zahra sudah berada di bandara dan tinggal menunggu jam keberangkatan yang tinggal beberapa menit lagi. Tiba-tiba ponsel miliknya berdering keras,pertanda telefon masuk telah datang.
Tak disangka, baru se-jam ditinggal, suami jelek udah nelfon aja. Pake video call lagi.

Video call

_________

Kamu ngapain nelfon nelfon?

Kangen

Ihh, baru juga satu jam, jelek

Aku nyusul ya

Ngapain?

Ikuttt.

Heh, dengerin ya, kalo kamu kesini awas aja. Aku ga bakal balik lagi kesitu

Arghh iya deh, janji balik ya?

Bawel! Iya nanti kalau udah selesai

Iya, yaudah sana, dadah,muach dong
______

Kubalas dengan kisbay lebay palsu , bodoamat lah,biarin hehe.

Dan kini pesawat sudah sampai, segera Zahra dan mba Mimi cus otw pergi ke Bandung, nyari kembang. Eh salah. Nyari duit buat makan, buat persiapan nanti kalau punya dede. Tapi nanti bukan sekarang.

















Assalamu'alaikum, para readers setia I'm Moeslim, maaf akhir-akhir ini jarang buat publish dan part ini pun pendek. Dikarenakan author lagi mau buat cerita lagi. Jadi dimaklumi yaa...

Salam cinta:*
Wassalamu'alaikum

Sya'ban dan Sosok Bidadari nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang