Ya Allah pengen pipis, gimana ini?
Kesel nggak sih? Lagi di jalan udah kenyang udah enak terus tiba-tiba pengen buang air kecil? Ya pasti ribet nya Masyaallah. Nyari Mushola, Masjid nggak ketemu-ketemu. Toilet umum juga entah pindah kemana. Masa sih harus ketok-ketok rumah warga sambil ngucap Assalamualaikum untuk numpang buang air kecil? Sebel deh.
" ya Allah, ini kebelet banget nih. Temukan lah aku dengan toilet-toilet yang berserakan ya Allah " batinku.
Setelah kurang lebih tiga puluh menit nahan, dan mencari. Akhirnya,, aku menemukan juga rumah warga. Ya ampun, aku udah cari tempat yang paling terhormat tetap nggak ketemu. Alhasil cuma rumah warga yang bisa di prioritas kan sekarang. Daripada aku buang di mobil?
Kira-kira rumahnya bercat hijau bolu pandan seperti iklan mas kulin. Lumayan besar lah, bersih pula. Itu yang menarik ku untuk berkunjung sebentar buat numpang pipis.
Untung penghuni nya ada di luar, jadi aku nggak usah repot-repot nge tok deh.
" assalamualaikum bu, " ayo dong cepet jawabnya, udah kebelet pipis nih. Nggak peduli deh Mami sendirian di mobil." waalaikumsalam, ada apa neng? " ibu ini tidak mengenal ku, karena wajahku tertutup masker dari hidung sampai dagu.
" bu, maaf. Saya kebelet. Boleh numpang nggak? Dari tadi saya cari toilet nggak ada. Boleh ya bu? " ya Allah,, ibu ini lemot banget jawabnya. Eh maaf ya, abis udah nggak tahan nih.
" eh iyaudah masuk aja nggak papa. Sini saya antar " alhamdulillah akhirnya,,
_______
Alhamdulillah, akhirnya sudah bebas dari panggilan alam yang sangat menantang. Ku lanjutkan perjalanan ku, Mami masih saja tertidur. Kira kira Mami lagi mimpi apa ya? Jangan bilang Mami mimpi Aban.!
_______
Dua hari usai, lelahku selesai, masalah lewat, tapi ngantuk mengganjal. Rasa pusing serta mual mulai datang. Yah beginilah Zahra, ketika terlalu lama mengendarai dan terus di dalam mobil, rasa-rasa aneh selalu datang mengejutkan. Dokter selalu berkata bahwa ini adalah efek dari koma yang dulu pernah Zahra jajahi.
Sekarang sudah pukul 19.00 wib. Dan sudah memasuki area hijau kota Probolinggo. Malam ini sangat cerah, terlihat banyak sekali bintang-bintang bertebaran di langit yang cerah. Kira-kira pukul 20.00 nanti Zahra akan sampai. Rasa rindu kepada sosok suaminya sudah menggebu-gebu. Tak sabar ingin bertemu.
Rumah yang menjadi tujuannya pun sudah terlihat, Ya! Ini adalah tempat tinggal Aban dengan Zahra. Ralat, rumah mas Mafin kakak kandung dari Nurus Sya'ban. Memang sampai sekarang Aban belum memikirkan untuk membangun rumah untuk dirinya dan juga Zahra. Tanah nya saja belum bisa ia cari, karena kesibukan yang merajalela. Jadi, sementara pasangan ini harus bertinggal di rumah kakak nya dulu.
Zahra pun turun beserta barang-barang bawaannya. Satu koper ia turunkan. Lalu Mami tak ikut turun? Jawabannya adalah tidak. Mami balik kerumah nya menemui keluarga nya. Tak jauh dari sini letaknya. Mobil pun ia bawa ke rumahnya untuk kendaraan ia beserta keluarga.
Zahra memang sudah memberikan fasilitas yang bebas. Seperti rumah dan mobil. Tapi ya gitu, Mami akan sering lelah karena terus membantu urusan undangan-undangan ku. Bagi Zahra, Mami adalah Umi keduanya setelah Umi kandung nya. Karena sudah sejak lama Mami bersama nya.
Ohiya Part selanjutnya, saya akan flashback ketika pertama kali Zahra bertemu dengan Mami. Setuju tak?.Zahra pun sudah berada tepat di depan pintu. Tapi tak terlihat satu pun orang disini. Mami pun sudah pergi. "aduhh cape, orang pada kemana sih" batinku.
" telfon aja kali ya? "
Sya'ban PoV
Malam ini seperti biasa, Sya'ban latihan untuk manggung esok. Daripada bengong sendiri di rumah ya kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sya'ban dan Sosok Bidadari nya
Acak[ 15+ ] TELAH TAMAT DAN SEDANG REVISI Sya'ban? Dia calon suamiku? Ahhh, beberapa menit lagi idolaku akan jadi imam akhiratku. Ini bukan sosok hantu.Tapi sosok bidadari.Kamu tahu bidadari kan? Cantik, putih dan bersinar-sinar wajahnya. Nah itu dia ya...