PART 22 | Miracle In You

60 2 0
                                    

Lucu memang. Ya, ini aneh. Apalagi jika aku mengatakan bahwa aku benar-benar tidak percaya bahwa aku masihlah hidup.

_________________________________

Rewrite Our Memoriesー

우리의 추억을 다시 쓰다

_________________________________

Memang benar, terkadang kita harus berada di dalam posisi seseorang agar dapat mengetahui apa yang dirasakan seseorang tersebut. Pertanyaan yang akan selalu kita ajukan dan terkadang dijawab dengan jawaban yang cenderung tidak masuk akal, akan terasa begitu nyata bila kita dihadapkan pada posisi yang sama. 

Untuk pertama kalinya Hyeong Jin merasa bahagia, dan pertama kalinya pula setelah sekian lamanya dirinya mulai mengerti apa yang dirasakan hyung -nya sekarang. Ya, dirinya mengerti mengapa Young Bi memilih untuk menyembunyikan rasa sedihnya bila dibandingkan membagikan cerita itu kepada orang disekelilingnya. 

Sebenarnya bukan dulunya hyung tidak pernah berpikir untuk mengungkap perasaan sedih itu, mungkin saja hyung terlalu bahagia. Abang satu-satunya itu begitu cepat melihat kebahagiaan kecil di sekelilingnya hingga membuat rasa sedih itu menumpuk sedemikian rupa. Dan ketika rasa sedih itu mengambil seluruh alih tubuhnya... 

Langkah Hyeong Jin terhenti seketika, kedua sudut bibir yang tampak tenang kini tersenyum samar. Ya, tahu sendiri bagaimana kelanjutannya.  

Bitna yang tadinya melompat kecil seraya menyusuri pinggir jalanan Insam Dong, kini menghentikan langkah. Menoleh belakang. Diantara kerumunan orang yang berjalanan menikmati pemandangan kota berlalu lalang, cowok itu malah menunduk, tersenyum samar. 

Bitna berjalan mendekat, mengangkat kedua alis. "Sesekali kau perlu mengangkat kepalamu Hyeong Jin," ucap Bitna. "Ketika kau terus menunduk, tidak ada hal yang bisa kau lihat selain bayanganmu."

"Ada," jawab Hyeong Jin pelan, masih saja menunduk, memerhatikan tubuh Bitna yang rendah dibandingkannya. Mungkin untuk tinggi perempuan Bitna termasuk ideal, tapi bila sudah di hadapkan dengan tingginya laki-laki maka semuanya akan berubah kan? "Tali sepatumu, ikat." 

Bitna menunduk, memerhatikan tali sepatu putihnya yang terjulur keluar. Secepat mungkin gadis itu menggeleng, hanya menyelipkannya ke dalam sepatu. "Tidak." 

"Kenapa?" tanya Hyeong Jin. 

"Karena aku tidak begitu menyukai peraturan, beda denganmu yang begitu maniak akan peraturan. Ah, tapi jujur saja, aku mengagumi sifatmu Hyeong Jin, kau begitu rapi, bersih, semuanya harus tertata tanpa ada satupun yang keluar dari jalurnya." 

Hyeong Jin tersenyum miring, sorot mata bundar yang tadinya terlihat redup kini kembali pada cahayanya. "Tidak juga, ada begitu banyak peraturan yang sebenarnya kulanggar. Seperti yang kau bilang..." 

Bitna memejamkan mata, begitu Hyeong Jin membungkukkan tubuh, pemilik punggung tegap itu mencondongkan tubuhnya sejenak sebelum mengacak puncak kepala Bitna, berhasil membuat rambut yang tadinya tersisir rapi kini berantakkan. "Aku ini tidaklah jauh beda denganmu. Untuk di depan orang asing kau terlihat pendiam tapi tidak dengan orang yang berhasil menyentuh hatimu. Sama seperti aku, dari depan aku terlihat begitu menaati peraturan, tapi disisi lain aku hanya menaati peraturan yang ingin ditaati saja." 

Bitna membuka mata, mengembungkan pipi. "Tapi kau seperti maniak peraturan."

"Sayangnya kau salah," Hyeong Jin menyengir, mata budnar itu kini tampak segaris begitu menyipitkan mata dengan senang. Cowok dengan kemeja biru mudanya itu berjongkok, mengambil dua sudut sepatu Bitna lalu mengikatnya menjadi simpul pita, kiri dan kanan. "Sepatumu jauh lebih bagus bila talinya diikat seperti ini." 

Rewrite Our Memories [K-Lit] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang