PART 26 | RUN

47 3 0
                                    

Aku tidak mengerti permainan yang seperti ini. Seperti ada rasa tidak menyenangkan, begitu banyak kekalahan dan kehilangan.

_________________________________

Rewrite Our Memoriesー

우리의 추억을 다시 쓰다

_________________________________

Menyakiti dan disakiti, menghilang dan kehilangan, mungkin tidak bisa bagi manusia untuk merasakan salah satunya saja. Seperti halnya sebuah kebahagiaan dan kesedihan, tidak ada orang yang dapat memilih salah satunya saja, jika ada mungkin orang itu hanya mengubah cara berpikirnya.

Ya, seandainya tidak sulit, mungkin Hyeong Jin tidak akan merasakan efek samping akibat berdekatan dengan manusia seperti ini.

"Hyeong Jin!"

Pemilik sepatu hitam tersebut melangkah cepat tanpa memerhatikan sekelilingnya, mobil berlalu lalang di tengah jalanan sama halnya dengan lautan manusia yang tadinya berkumpul menonton konser artis bergigi kuda itu kini telah berjalanan berhamburan menikmati pemandangan di setiap pinggir jalanan.

"Hyeong Jin!"

Tak peduli, mungkin lebih tepatnya ia tidak lagi mendengar suara panggilan yang berada di belakangnya. Ya, entah mengapa suara yang begitu berisik hingga ingin memecahkan gendang telinganya itu kini tidak dapat terdengar lagi.

Mungkin ada seseorang lagi yang jauh lebih berisik dibandingkan Bitna, ada satu hal lagi yang jauh lebih mengganggu dibandingkan gadis itu, sesuatu yang gelap, menyakitkan bahkan membuat Hyeong Jin ingin secepatnya pulang dan mengendalikannya susah payah.

Sebelah langan jenjang itu terulur ke belakang begitu seseorang berhasil menangkapnya. Hyeong Jin menghentikan langkah, menoleh belakang. Tampak Bitna nenarik napas terengah, gadis itu mengangkat kepala. "Pelan-pelan Hyeong Jin."

Plats!

Hyeong Jin menepis tangan gadis itu dari lengan, seraya menatap datar. "Pergilah, aku tidak suka disentuh mengerti?"

"Hah?" Bitna mengernyit, refleks saja gadis itu memiringkan kepala. Menarik kembali lengannya yang tadi sempat terulur dengan tidak percaya. "Ada apa Hyeong Jin? Tiba-tiba..."

Tanpa mengubah ekspresi, suara bass itu semakin terdengar. "Jaga jarak dariku, atau kita berdua akan terluka mengerti?" tekan Hyeong Jin berjalan kembali, berhasil membuat gadis itu mempercepat langkah, berusaha berjalan bersisian dengan Hyeong Jin.

"Terluka kenapa?" tanya Bitna lagi, gadis itu mengangkat kepala, memerhatikan Hyeong Jin yang menatap sekeliling dengan lurus. "Bukannya tadi kita baik-baik saja?"

Ya, ingin rasanya Hyeong Jin menjawab. Akal sehatnya mungkin akan berpikir sama seperti Bitna, dirinya tidak memiliki masalah dengan gadis itu. Tapi disisi lain? Percayalah, Hyeong Jin sendiri tidak mengerti mengapa dirinya bertingkah seperti ini. Sungguh kekanakan, mana mungkin dirinya marah karena artis bergigi kuda itu mendekati Bitna?

Oh ayolah! Dirinya sudah dewasa! Orang dewasa tidak ada menuruti ego seperti itu.

Tanpa jawaban Hyeong Jin mengeraskan rahang, berusaha mungkin mengalihkan pandangan dari wajah Bitna. Nihil, bukannya mengalah, gadis itu mendesak untuk meminta jawaban. Ya, sebuah jawaban yang bahkan Hyeong Jin sendiri tidak mengerti apa penyebabnya.

"Aku hanya ingin sendiri dulu, Bitna," ucap Hyeong Jin. Langkah kaki itu kenbali berjalan begitu lampu khusus pejalan kaki sudah menyala, melintasi jalan raya. Hyeong Jin berbelok, menyusuri gang perumahan. Sebentar lagi sampai, dan hebatnya setelah setengah jam berjalan dari tempat tujuan hingga rumah kakinya sama sekali tidak merasakan sakit.

Rewrite Our Memories [K-Lit] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang