"Jangan melangkah terlalu jauh"
-Kalila JovankaFloretta berjalan menyusuri koridor sekolah untuk menuju ke kelasnya. Kedua matanya terlihat sedikit sembab karena terlalu lama menangis kemarin.
Sekarang yang harus Floretta lakukan adalah tersenyum. Serapuh apapun dirinya, orang lain tidak perlu tau. Karena sekarang banyak orang yang hanya ingin tau keadaan kita tanpa benar benar peduli pada apa yang kita rasakan.
Terlalu larut melamun membuat Floretta tak menyadari bahwa dari arah berlawanan seorang cowok berjalan ke arahnya dengan pandangan terfokus pada ponsel.
Hingga sampai didepan pintu kelas keduanya masih sama-sama belum tersadar. Lalu---Brakkk
Bukan Floretta yang terjatuh. Bukan juga cowok itu. Melainkan benda pipih ditangan cowok itu lah yang tersenggol tangan Floretta lalu terjatuh ke lantai. Bisa Floretta lihat bagian layar Ponsel itu sedikit retak.
Floretta terkejut. Dia langsung mendongak menatap cowok didepannya. Tatapan mata mereka bertemu.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Empat detik...
Lima detik...
Floretta memutuskan kontak mata mereka. Ternyata yang diucapkan Kalila kemarin benar adanya. Ia hanya bisa bertahan menatap mata Aksa selama lima detik. Yah, cowok itu adalah Aksa.
Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan mata Aksa. Hanya saja tatapan Aksa lah yang membuat Floretta tak bisa menatap lama mata cowok itu.
Beberapa menit berlalu keduanya sama-sama terdiam. Hingga Floretta berniat membuka suara, setidaknya untuk meminta maaf.
Baru saja Floretta hendak membuka mulut untuk meminta maaf, Aksa lebih dulu menundukkan tubuhnya untuk meraih ponselnya lalu berlalu memasuki kelas begitu saja tanpa mengatakan apapun.
Floretta terperangah, menatap punggung Aksa yang mulai menjauh dengan tatapan tak percaya.
Seriously?
*****
"Serius dia langsung pergi gitu aja?" Tanya Kalila entah untuk yang keberapa kalinya.
"Serius Kal," Balas Floretta sedikit kesal.
"Terus lo juga nggak ngomong apa-apa?" tanya Kalila lagi, menatap Floretta yang sibuk memilih buku di deretan rak perpustakaan.
Floretta berdecak. "Gimana mau ngomong? Orang gue baru mau buka mulut aja dia udah keburu pergi," Floretta membawa sebuah buku ditangannya, lalu menghampiri Kalila yang duduk tak jauh darinya.
"Terus lo mau gimana?" Tanya Kalila.
"Ya minta maaf lah. Soalnya tadi gue lihat HP dia kayaknya rusak deh," Floretta mendudukkan tubuhnya di kursi yang berhadapan dengan Kalila. Lalu mulai membuka buku ditangannya.
Kalila melotot. "Serius lo mau minta maaf sama dia?"
"Serius lah," balas Floretta.
"Mendingan nggak usah deh Flo. Lo liat sendiri kan respon si Aksa tadi? Dia biasa aja kan?"
"Ya tapi kan gue harus tetep minta maaf," ucap Floretta bersikukuh.
Kalila menghela nafas lalu menggeleng pasrah. "Terserah lo lah, palingan juga nggak bakal di gubris sama si Aksa."
"Gitu banget omongan lo," sinis Floretta.
"Ya mau gimana lagi ya Flo. Lo baru ketemu dia sih, jadi belum tau se cuek apa tuh cowok."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORETTA
Teen Fiction[H•I•A•T•U•S] Aksa Melviano Alterio, sosok misterius penuh teka-teki. Yang kebanyakan orang tau, Aksa itu cowok penyendiri, yang tidak suka diganggu. Tanpa tau, bahwa kehidupan Aksa tidak sesederhana yang terlihat. Floretta Karalyn Carabella, murid...