"Kamu yakin enggak apa-apa ditinggal?" Tanya Floretta untuk kesekian kalinya. Ireina tersenyum.
"Enggak apa-apa Kak Flo," balas gadis itu. Hari ini Aksa dan Floretta akan berlibur bersama teman-teman SMP Floretta, seperti yang sudah direncanakan beberapa waktu yang lalu.
"Kamu beneran udah nggak ada yang sakit?" Tanya Floretta lagi. Ini sudah 1 minggu sejak Ireina pulang dari rumah sakit. Perban dikepala gadis itu sudah terlepas, hanya tersisa plester luka kecil didahinya.
"Enggak kak Flo," balas Ireina lagi.
Floretta tersenyum, mengusap kepala Ireina. "Yaudah, Kakak sama Kak Aksa berangkat dulu. Kamu baik-baik dirumah, pulang nanti Kak Flo ajarin pakai tongkat lagi," ucapnya.
Ireina tersenyum, menganggukkan kepala berulang kali.
"Kakak berangkat dulu, kalau butuh apa-apa minta bantuan sama Bik Inah," kali ini Aksa yang berucap, setelah mengusap puncak kepala Ireina, Aksa beralih berbicara pada Bik Inah dan Pak Bagas untuk menjaga Ireina.
Lalu keduanya memasuki mobil Aksa. Floretta membuka kaca, cewek itu melambaikan tangan saat mobil Aksa mulai melaju keluar dari pekarangan rumah Aksa.
"Kita langsung ke lokasinya aja, katanya langsung ketemuan disana aja biar nggak ribet," ujar Floretta memberitahu. Aksa mengangguk sekilas. Cowok itu fokus mengemudi karena jalanan yang ramai dan lumayan macet. Mungkin karena sudah memasuki libur panjang, jadi banyak yang berlibur.
Floretta menguatak-atik radio, memilih lagu yang disukainya untuk diputar. Lalu pilihannya terjatuh pada lagu beautiful in white milik shane filan. Entah kenapa sejak mendengar Aksa menyanyikan lagu itu dan selalu menyayikannya saat mereka makan saat jam istirahat dirooftop lagu itu menjadi lagu favorite Floretta.
Floretta bersenandung pelan mengikuti irama lagu, dia tidak bernyanyi, dirinya cukup sadar diri dengan suaranya. Jadi dirinya hanya bergumam sembari memperhatikan jalanan yang padat.
Drttt..drttt
Ponsel Aksa yang disimpan diatas dashboard mobil bergetar. Terdapat panggilan masuk. Nama Bara terpampang dilayar. Aksa melirik ponselnya sekilas begitupun Floretta yang ikut menatap layar ponsel cowok itu.
"Bisa tolong angkat?" Ujar Aksa. Floretta mengangguk, meraih ponsel Aksa. Ini kedua kalinya ia menyentuh ponsel itu. Pertama saat dirinya meminjam untuk mengabari supirnya dulu, dan kedua kali ini.
Selama berpacaran baik Floretta maupun Aksa tidak pernah mengurusi isi ponsel pasangan masing-masing. Aksa tidak pernah mengurusi isi ponsel Floretta begitupula sebaliknya.
Floretta mengangkat panggilan diponsel Aksa. Lalu mengaktifkan loadspeaker.
"Apa?" Tanya Aksa saat panggilan sudah tersambung. Floretta mendekatkan ponsel Aksa kearah cowok itu agar suaranya terdengar.
"Lo dimana?" Tanya Bara.
"Kenapa?" Tanya balik Aksa.
"Kenapa-kenapa!" diseberang Bara menyahut sakartis. "Lo nggak lupa kan nanti malem lo ada tanding."
Aksa diam.
Floretta mengerutkan kening. Pertandingan? Floretta jadi teringat saat insiden Rega menculiknya dulu. Mereka juga membahas perihal pertandingan. Pertandingan apa sebenarnya?
"Nanti malem gue nggak bisa," balas Aksa setelah lama terdiam.
"Lo gila?!" Bara menyahut keras. "Lo bisa habis kalo nggak dateng nanti malem. Si ca--,"
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORETTA
Teen Fiction[H•I•A•T•U•S] Aksa Melviano Alterio, sosok misterius penuh teka-teki. Yang kebanyakan orang tau, Aksa itu cowok penyendiri, yang tidak suka diganggu. Tanpa tau, bahwa kehidupan Aksa tidak sesederhana yang terlihat. Floretta Karalyn Carabella, murid...