"Harapanku sederhana, dia bahagia bersamaku dan aku bisa membahagiakannya. Itu saja."
"Kal..," panggil Floretta dengan nada lemah, wajah cewek itu terlihat begitu kusut.
"Hmm?" Sahut Kalila, wajah cewek itu sama kusutnya dengan wajah Floretta.
Floretta mendekatkan kepalanya dihadapan Kalila. "Coba lo lihat, kepala gue berasap nggak? Rasanya panas banget gara-gara 40 soal matematika tadi," ujarnya dengan ekspresi wajah serius. Kalila tertawa.
"Weh, berapi Flo," sahut Arvin yang tiba-tiba datang sembari menepuk pelan kepala Floretta. Cowok itu mendudukan tubuhnya disamping Floretta. Sedangkan Kevin duduk disamping Kalila.
Floretta menoleh menatap Arvin dengan kesal. Lalu berganti menatap Kevin, Floretta heran dengan kedua kakak kelasnya itu. Sudah selesai ujian juga, masih saja sering berkeliaran disekolah. Padahal kebanyakan siswa kelas 12 setelah ujian memilih bersantai-santai dirumah sambil mempersiapkan diri untuk mendaftar ke perguruan tinggi.
Berbeda dengan dua cowok itu, hampir setiap hari masih sering berkeliaran disekolah.
"Kalian ngapain sih masih keliaran disekolah? Belajar sana buat persiapan masuk perguruan tinggi," sungut Floretta.
"Suka-suka kita lah," sahut Arvin dan Kevin bersamaan. Floretta mendengus kesal memilih tak menanggapi.
"Jadi beli barang-barang buat liburan minggu depan?" Tanya Kevin pada Kalila.
"Jadilah," sahut Kalila cepat.
"Yaudah ayo," ajak Kevin. Cowok itu beranjak dari duduknya diikuti Kalila.
"Kita pergi duluan ya," pamit Kalila setelahnya kedua orang itu melipir keluar kantin. Floretta dan Arvin berpandangan, lalu Floretta melengos sembari beranjak.
"Mau kemana lo?" Tanya Arvin.
"Nyamperin cowok gue lah, males banget berduaan sama lo disini," ujar Floretta sembari terkekeh.
Arvin mendengus. "Tau gini gue nggak ngikut si kampret Kevin. Ujung-ujungnya gue juga yang ditinggalin," ujar Arvin menggerutu.
"Kasihan, makanya cari cewek sana. Jangan ngarepin Kak Kevin mulu," ledek Floretta. Setelahnya cewek itu segera berlari meninggalkan Arvin yang sudah mencak-mencak ditempat.
"Dikiranya gue cowok apaan!" Gerutu Arvin. Lantas cowok itu menoleh ke kanan kiri, menyadari tatapan aneh dari para cewek-cewek disana. "GUE COWOK NORMAL ASTAGA! GITU BANGET KALIAN NATAPNYA," Teriak Arvin saking kesalnya.
"GARA-GARA LO NIH FLO!" Teriak Arvin lagi, Floretta menoleh kebelakang, cewek itu tertawa terbahak-bahak. Bahkan sampai memegangi perutnya. Merasa sangat puas sudah berhasil mengerjai Arvin.
Floretta menghentikan tawanya saat seseorang menyentuh bahunya dari belakang. Floretta menoleh ke belakang, menemukan Aksa yang tengah menatapnya dengan serius. Floretta yang memahami ada situasi serius memilih langsung mengikuti langkah Aksa saat cowok itu berbalik pergi.
Sampai didalam mobil Aksa, cowok itu langsung mengemudikan mobilnya keluar area Sekolah. Floretta masih diam, dirinya tau Aksa sedang tidak dalam kondisi baik untuk menjelaskan. Jadi dirinya memilih diam, mengusap pelan lengan cowok itu. Mencoba menenangkan.
Terdengar helaan kasar nafas Aksa. Lalu cowok itu menarik tangan Floretta, beralih menggenggamnya.
****
"Siapa yang sakit?" Tanya Floretta berubah panik saat Aksa menghentikan mobilnya dipelataran sebuah rumah sakit. Aksa tak menjawab, cowok itu buru-buru keluar dari mobil. Floretta memilih mengikuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORETTA
Teen Fiction[H•I•A•T•U•S] Aksa Melviano Alterio, sosok misterius penuh teka-teki. Yang kebanyakan orang tau, Aksa itu cowok penyendiri, yang tidak suka diganggu. Tanpa tau, bahwa kehidupan Aksa tidak sesederhana yang terlihat. Floretta Karalyn Carabella, murid...