Happy reading:)
___________________________________
Floretta tak langsung merespon, cewek itu menyibukkan diri dengan membereskan kapas dan salep yang tadi digunakannya untuk mengobati luka Aksa.
Aksa menghela nafas, cowok itu menahan pergerakan tangan Floretta, lalu meraih wajah cewek itu, mendongakkannya agar menatap kearahnya.
Floretta mencoba melarikan tatapan matanya ke arah lain. Sebisa mungkin agar tak menatap kedua mata Aksa.
"Gue serius , tta. Jauhin gue," pinta Aksa dengan nada suara tegas.
"Kenapa?" Tanya Floretta pelan. Dirinya sebenarnya tau alasan cowok itu menyuruhnya menjauh, Floretta hanya sengaja mengulur waktu agar dirinya bisa merangkai bermacam penolakan.
"Lo masih tanya kenapa? Lo nggak lihat tadi? Mereka udah berani ngelibatin lo, tta. Dan sesuai dengan ucapan gue di rooftop waktu itu, lo harus menjauh dari gue," jelas Aksa.
Floretta langsung menggeleng. "Enggak sa, gue nggak mau," tolaknya pelan.
Aksa kembali menghela nafas berat. "Mau nggak mau lo harus mau," ujarnya dengan nada suara yang tak terbantah. Entah mengapa itu membuat emosi Floretta terpancing.
Cewek itu jadi mengingat perkataan Aksa waktu cowok itu mengantarnya pulang setelah seharian menghabiskan waktu bersama.
Dia mengatakan kalau Floretta penting kan? Lantas apa-apaan ini? Bagian mana yang menunjukkan bahwa dirinya penting dikehidupan cowok itu? Dengan mudahnya Aksa menyuruhnya menjauh.
Sekarang Floretta merasa kalau dirinya baru saja diterbangkan tinggi-tinggi lantas dihempaskan begitu saja ke dasar jurang yang curam.
Floretta langsung menghempaskan tangan Aksa yang sedaritadi masih berada didagunya. Tatapan cewek itu berubah nyalang. "Ini yang lo bilang kalau gue ini penting? Semudah ini lo mau ngelepas gue?"
Aksa meraih tangan cewek itu, menggenggamnya erat. "Terus gue harus apa? Apa gue harus egois? Tetep nahan lo dideket gue padahal gue sendiri tau kalau itu bisa bahaya buat lo?"
"Bahaya apa sih, Sa? Lo lihat sendiri kan? Gue baik-baik aja. Mereka nggak macem-macem," ucap Floretta dengan nada yang mulai meninggi.
"Untuk saat ini emang mereka nggak macem-macem. Tapi untuk kedepannya? Gue nggak bisa pastiin itu tta, gue nggak mau ngambil resiko untuk itu," tegas Aksa.
"Pokoknya aku nggak mau!" Tolak Floretta lagi.
Aksa menghela nafas. "Tolong ngertiin ini tta, jangan buat ini jadi semakin sulit," ujarnya.
"Kamu yang harus ngertiin aku, kamu yang bikin semuanya jadi semakin sulit," ujar Floretta terpancing emosi. Antara marah, tak rela, juga takut.
"Apalagi yang harus dingertiin, tta?"
"Aku nggak mau jauhin kamu," jelas Floretta. "Nggak semudah itu, Sa."
"Kalau gitu, aku yang bakal jauhin kamu," ucapan Aksa membuat Floretta terkejut.
"Sa...," ujar Floretta lemah. Cewek itu menggeleng pelan, tak tau lagi bagaimana cara menolak permintaan cowok itu. Mereka berdua sama-sama keras kepala. Tak ada yang mau mengalah.
"Ini keputusan yang terbaik menurut gue," ujar Aksa datar.
Terbaik dia bilang? Terbaik apanya!
"Baik buat siapa maksud kamu? Aku nggak ngerasa ini baik buat aku," ujar Floretta mendebat. Bahkan cewek itu kembali meninggikan suaranya.
"Ini kebaikan buat lo tta, dengan gue menjauh dari lo mereka nggak bakalan libatin lo lagi."
"Atas dasar apa kamu bisa jamin mereka nggak bakal ganggu aku lagi?" Tanya Floretta membuat Aksa terdiam.
"Bukannya dengan kamu menjauh dari aku itu malah semakin membuka kesempatan buat mereka untuk terus gangguin aku? Karena nggak ada kamu lagi yang jagain aku."
"Bukannya dengan nggak adanya kamu disamping aku malah ngebuat mereka lebih mudah gangguin aku?"
Aksa terdiam mendengarnya. Yang dikatakan Floretta memang ada benarnya. Mereka bisa saja tetap mengganggu Floretta. Malah lebih mudah karena dirinya tidak berada disekitar cewek itu.
Tapi ini harus tetap dilanjutkan, Aksa tak bisa mengambil resiko lebih besar lagi. Aksa tau seberapa liciknya Rega.
"Tapi lo harus tetep ngelakuin itu tta, gue masih bisa jagain lo dari jauh," ujar Aksa masih tetap dengan keputusan awalnya.
"Sa...," ujar Floretta lemah. "Lo beneran nggak ngerti ya?"
"Apalagi yang harus dingertiin, tta?!" Nada suara cowok itu meninggi, namun tak sampai membentak. Aksa tak menyangka semuanya menjadi sesulit ini.
"Apa semuanya masih kurang jelas?! Aku nggak mau ngejauhin kamu Sa. Aku nggak bisa," Ujar Floretta penuh penekanan. "Semuanya nggak semudah yang kamu pikirin, Sa," Sambungnya.
Aksa mengusap kasar wajahnya. Semuanya terasa semakin rumit sekarang. Aksa pikir tak akan sulit menyuruh Floretta menjauhinya. Aksa menyandarkan tubuhnya, memijat pelan pelipisnya.
"Harusnya gue mikir panjang dulu, sebelum ngebiarin lo masuk terlalu jauh dikehidupan gue," gumam cowok itu pelan. Tapi Floretta bisa mendengarnya, cewek itu terdiam. Menatap Aksa dengan sorot mata yang tak bisa diartikan maknanya. Antara kecewa, sedih, dan juga marah. Semuanya bercampur menjadi satu. Membuat matanya memanas.
"Apa kamu barusan secara nggak langsung bilang kalau kamu nyesel ngebiarin aku masuk ke kehidupan kamu? Apa secara nggak langsung kamu bilang kalau nggak seharusnya aku masuk ke kehidupan kamu?" Sahut Floretta, nada suaranya terdengar bergetar.
Aksa tersentak, cowok itu langsung menggeleng. "Nggak gitu, tta. Maksud gu--"
"Apa? Maksud kamu apa?!" Potong Floretta, suara cewek itu mulai bergetar. "Apa yang kamu ucapin tadi udah cukup jelas, Sa."
"Gue cuman nggak mau lo kena masalah cuman karena gue, tta. Gue cuman nggak mau lo kenapa-napa," jelas Aksa. "Hidup gue terlalu rumit buat lo, tta. Lo cuman belum tau aja, seberapa rumitnya kehidupan gue."
"Kalau gitu kasih tau aku, biar aku punya alasan buat pergi. Dan juga punya alasan buat tetep bertahan," Pinta Floretta.
Aksa terdiam.
Floretta tersenyum masam. "Gue tau, gue nggak punya hak buat tau lebih jauh tentang lo. Gue tau, lo masih belum percaya sama gue. Gue terima keputusan lo. Gue paham kok, gue nggak sepenting itu buat lo," ujar Floretta, cewek itu bersiap untuk keluar dari mobil. Namun genggaman Aksa membuat Floretta terdiam.
"Gue bakal ceritain" ujar Aksa. "Gue bakal ceritain semuanya. Biar lo tau, sepenting apa lo bagi gue."
○○●○○
02/06/2019
21.10NandaFa
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORETTA
Teen Fiction[H•I•A•T•U•S] Aksa Melviano Alterio, sosok misterius penuh teka-teki. Yang kebanyakan orang tau, Aksa itu cowok penyendiri, yang tidak suka diganggu. Tanpa tau, bahwa kehidupan Aksa tidak sesederhana yang terlihat. Floretta Karalyn Carabella, murid...