Yang update an kemarin emang nggak bisa dibuka. Nggak sengaja saya publish padahal belum selesai diketik.
Happy reading :)
☆---------------☆-----------------☆----------------☆
Acara barbeque sudah selesai beberapa menit yang lalu. Kini mereka tengah sibuk membereskan kekacauan yang sudah mereka perbuat.
Tidak ada lagi pembagian tim, kebanyakan dari mereka sudah melipir masuk ke penginapan dengan alasan bermacam-macam. Ada yang katanya sudah mengantuk beratlah, ada yang bilang tiba-tiba sakit perutlah, ada yang bilang tidak kuat dengan angin malam lah.
Kalau tidak kuat dengan angin malam, terus selama acara barbeque tadi dia pikir masih siang? Kalila dan Floretta terus menggerutu sembari mulai membereskan.
Kini hanya tersisa Floretta, Aksa, Arvin, Vania, dan Kalila saja disana. Lainnya sudah masuk ke penginapan. Bahkan Kevin saja juga sudah masuk ke penginapan, walaupun sempat ber cek-cok dengan Kalila sebelum itu.
Dan sejak tadi, Floretta belum berbicara lagi dengan Aksa. Entah sejak kapan Aksa dan Arvin menjadi dekat. Keduanya terus saja mengobrol sedaritadi. Dan jangan lupakan kehadiran Viona yang selalu mencoba masuk ditengah-tengah obrolan mereka.
"Flo," Kalila tiba-tiba saja berbisik ditelinganya. Floretta yang tengah memungut bungkus-bungkus camilan yang berserakan menoleh menatap Kalila.
"Apa?" Tanyanya.
Kalila mengedikkan dagunya kearah dimana Aksa, Arvin, dan Viona yang tengah membereskan kekacauan didekat gazebo. Mereka bertiga terlihat asik mengobrol, walaupun terlihat Aksa hanya menanggapi sekedarnya. Saat tak sengaja Aksa menoleh kearahnya, Floretta langsung membuang muka.
"Sejak kapan mereka jadi se-akrab itu?" Tanya Kalila. Floretta mengedikkan bahu tak acuh.
"Hati-hati sama Viona, Flo," ujar Kalila mengingatkan. "Lo masih inget kan cerita gue tentang Viona sama Ronald waktu itu?"
"Kayaknya, sekarang Viona ngincer Aksa," lanjutnya lagi.
"Biarin," balas Floretta malas, cewek itu meletakkan trashbag yang sedaritadi dibawanya.
"Gue masuk duluan ya, gue udah bantuin ambilin sampahnya tuh. Gue agak nggak enak badan nih, entah kenapa bukannya ngerasa dingin gue malah ngerasa panas," ujar Floretta dengan suara agak keras hingga membuat Aksa langsung menengok kearahnya.
Tanpa memperdulikan tatapan Aksa, Floretta langsung berbalik begitu saja memasuki penginapan. Floretta masuk kedalam kamar lantas menutup pintu.
Floretta berjalan menuju tempat tidur lantas langsung menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur itu.
"Ngeselin banget jadi cowok," gerutu Floretta. "Udah dibilangin, aku nggak suka dia deket-deket sama Vania. Ini ceweknya yang ganjen apa cowoknya yang mau sih?" Ocehnya lagi.
Floretta mengubah posisi rebahnya menjadi tengkurap, menenggelamkan wajahnya dipermukaan bantal, mencoba meredam kekesalannya.
Suara pintu yang terbuka tak membuat Floretta mengubah posisinya, ia menduga seseorang yang tengah berjalan menuju tempat tidur adalah Kalila.
"Lo tau Kal? Gue kesel banget tau sama Aksa," ujar Floretta tanpa mengubah posisinya. "Gue udah bilang sama dia tadi, gue nggak suka sama Viona yang coba deket-deket dia. Eh, bukannya menjauh dia tetep biasa-biasa aja," sambungnya.
Tidak ada jawaban dari Kalila. Tapi Floretta bisa merasakan tempat tidurnya bergerak, pertanda jika Kalila sedang duduk ditepi tempat tidur.
"Apa gue kelihatan berlebihan?" Tanya Floretta. "Kayaknya sih iya," jawabnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORETTA
Teen Fiction[H•I•A•T•U•S] Aksa Melviano Alterio, sosok misterius penuh teka-teki. Yang kebanyakan orang tau, Aksa itu cowok penyendiri, yang tidak suka diganggu. Tanpa tau, bahwa kehidupan Aksa tidak sesederhana yang terlihat. Floretta Karalyn Carabella, murid...