28|| Hal sederhana

36 9 0
                                    

Sesuai yang dikatakan Aksa beberapa hari yang lalu, kini Aksa sudah berada didepan rumah Floretta menjemput cewek itu untuk belajar bersama.

Floretta

Gue udah didepan. Lo keluar atau gue masuk?
07.56

Aku keluar. Tunggu bentar.
07.56

Aksa meletakkan kembali ponselnya setelah mendapat balasan. Cowok itu memilih menunggu didalam mobil. Tak lama kemudian, gerbang rumah itu terbuka. Bukan Floretta yang keluar, melainkan sebuah mobil berwarna hitam lah yang keluar.

Aksa menatap seseorang yang tengah menyetir mobil itu, kaca mobil itu terbuka setengah. Aksa tak bisa melihat wajahnya. Tetapi bisa Aksa tebak, lelaki berjas itu pasti papa Floretta.

Tak lama kemudian Floretta keluar, cewek itu berjalan menghampiri mobilnya lalu masuk ke kursi disampingnya. "Pagi," sapa Floretta. "Aku bawain nasi goreng kesukaan kamu, aku juga bawain cupcake kesukaan Ireina," ujar Floretta. Mengangkat sebentar paperbag ditangannya lantas meletakkannya dikursi belakang.

"Thanks," ujar Aksa sembari mulai menjalankan mobilnya. Floretta tersenyum sembari menganggukkan kepala.

"Oh iya, Sa," ujar Floretta teringat sesuatu. "Temen-temen SMP aku dulu mau ngajakin aku liburan setelah kenaikan kelas nanti," ujarnya.

"Kemana?" Tanya Aksa, menatap Floretta sebentar lalu kembali fokus ke jalan raya.

"Ke pantai katanya," balas Floretta.

"Berapa hari?"

"Ummm... dua sampai tiga hari an kayaknya. Nginep di villa kita nantinya," ujar Floretta.

"Siapa aja?"

"Ya temen-temen aku yang kamu temuin dikafe kemarin. Vania, Febbi, Kania, Kalila, mereka juga ada yang bawa pasangan mereka. Ada kak Arvin juga, eh iya, ada satri--"

"Gue ikut," potong Aksa cepat.

"Seriusan kamu mau ikut?" Tanya Floretta.

"Kenapa? Kamu nggak suka aku ikut?" Tanya Aksa membuat Floretta tersentak.

"Eh? Bukan gitu," ujarnya gelagapan. "Kamu boleh kok kalau mau ikut," sambung Floretta.

"Kapan?"

"Dua hari setelah terima rapot."

Aksa mengangguk, lantas membelokkan mobilnya memasuki gerbang rumahnya. Aksa baru saja hendak turun, tetapi cowok itu mengurungkan niatnya saat menyadari sesuatu. Aksa memperhatikan Floretta.

"Lo nggak bawa buku?" Tanyanya. Floretta tersentak, lantas cewek itu meringis sembari menggeleng. Aksa berdecak pelan.

"Sebenernya niat lo mau belajar apa mau main?" Tanya Aksa setengah menyindir.

"Sebenernya sih niatnya cuma main aja," balas Floretta tersengir.

"Nggak ada! Hari ini jadwalnya belajar, harus tetep belajar," ujar Aksa tegas.

"Iya-iya," balas Floretta setengah kesal.

"Kalau nanti aku pingsan kamu yang tanggung jawab ya," ujar Floretta menggerutu sembari mengambil paperbag yang ia simpan dikursi belakang tadi. Floretta lebih dulu turun dari mobil berjalan menuju memasuki rumah Aksa tanpa menunggu Aksa yang masih dimobil.

FLORETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang