Part 6

15K 890 2
                                    


••••

Fafa yang berada di dalam pelukan Austin terus saja menangis hingga sesegukan. Masih tidak percaya di sekolah besar itu masih ada orang jahat, Fafa pikir orang jahat hanya ada di sekolah lama nya. Ternyata sama saja :(

"Sayang.. Udah dong nangis nya. Matanya bengkak nanti." resah Austin, tidak mungkin gadis itu pulang-Pulang dengan mata bengkak. Bisa di amuk bella, dirinya nanti.

"Hiks.. Hiks.."

"Yaudah, coba bilang sama ayah, Fafa mau apa?"

"Hiks.. Hiks.. Fa..Fafa.. Hiks.. Gak suka orang... Hiks.. Jahat ayah!" adu nya.

"Udah dong nangis nya sayang, bunda liat matanya bengkak, ayah yang bakal di amuk."

"Ayah cuman mikirin diri sendiri? Ayah gak mikirin Fafa yang habis di bentak teman bang Arthur? Ayah kenapa gituuu... Hiks! Huaaa!!!"

"Gak gitu sayangku! Maksudnya tuh, ayah khawatir sama putri ayah kalo nangis terus. Nanti sakit kalo kebanyakan nangis sayang ku."

"Tapi.. Hik! Air mata Fafa.. Hik! Ngalir terus.. Hik! Hiks... Hiks..."

"Fafa mau makan eskrim gak?" tanya Austin.

Dirinya pasrah jika Fafa kali ini tak mau ajakan nya. Sudah di sogok banyak makanan gadis itu menolak semua, dan kalo kali ini di tolak austin akan angkat tangan. Putrinya itu akan di bawa pulang ke Bella, biarlah dirinya jadi samsak hidup buat istrinya.

"Boleh? Hik!" segukan Fafa

Seperti mendapat pencerahan, Austin dengan semangat 45 mengangguk cepat. "Boleh dong. Fafa mau makan sebanyak apapun, terserah. Ayah bolehin Fafa makan semua yang Fafa suka, asal Fafa berenti nangis nya. Oke?"

"Hu'um!" angguk Fafa lucu.

Austin bernapas lega, menggendong putrinya bak koala dan berjalan tanpa peduli ke empat orang yang berada di sana menyaksikan semua kekonyolan Fafa.

"Dek, gak mau sama abang aja?" ujar Arthur mengulurkan kedua tangan nya siap menampung Fafa dalam pelukan nya.

"Jangan sentuh putri saya!" kesal Austin. Beraninya pria itu ingin memeluk anak nya! Tidak akan di biarkan!

"Loh? Dia adik saya!" bantah Arthur

"Tapi saya lebih berhak karena saya ayah nya. Minggir kamu!"

"Fafa mau sama abang gak? Bahu abang lebih kekar soalnya, kalo bahu ayah udah peyot. Sini, biar abang yang gendong." bujuk Arthur, berharap Fafa luluh.

Fafa mengangguk, bersiap akan pindah dengan sengaja Austin menjauh dan menjaga jarak dari putranya itu. Memeluk Fafa erat dan tak akan di lepaskan begitu saja. Enak aja, dia yang berusaha menenangkan Fafa! Main ambil seenaknya!

"Ayah!" kesal Arthur

"Apa? Ini anak saya! Darah daging saya! Kamu gak berhak ambil dia dari saya hanya karna kamu abang dari putri saya! Dan lebih jelasnya, gadis yang berada di gendongan saya ada karna benih dari saya! Jangan ngatur!" ucapnya menekan kata ada tepat di wajah Arthur.

"Gak bisa bantah kan kamu?! Udah kamu main sana sama anak-anak itu. Putri saya biar saya yang urus." lanjut Austin dan pergi dari sana.

MY POSESSIVE BROTHER'S (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang