Part 20

6.1K 481 24
                                    

Komen yang banyaaaak🌟

......

"CARAMEL!" bentak Genta. Ayah angkat Fafa.

Caramel? Hah! Sudah lama Fafa tidak mendengarkan nama itu. Dari pada Adrian, Fafa lebih membenci nama tengah nya. Kenapa? Tentu saja karena nama itu adalah panggilan Genta untuk dirinya!


"Yang sopan kamu sama yang lebih tua!" Lanjut Genta tegas.


Fafa menatap sinis ke arah wanita di samping Genta. Wanita itu terlihat lebih berani dari pertama kali bertemu Fafa. Apa karena dirinya mendapatkan apa yang di inginkan nya? Hah! Dasar sampah!


"Kenapa ke sini? Bukan kah ayah senang jika ibu mati? Pergilah bersama nya dan membuat pesta besar-besaran karena hari bahagia kalian." Sinis Fafa


"Kami hanya ingin berkabung. Bukan kah kamu harusnya bersyukur kami masih memiliki perhatian, caramel?" Sahut wanita ayah nya.


"Farisca. Aku sangat tidak menyukai nama itu di sebut oleh wanita murahan seperti mu!" Desis Fafa.


Arthur memegangi lengan Fafa. Dirinya menjaga agar tidak terjadi hal yang tidak seharusnya di rumah duka. Pertengkaran bukan lah hal yang patut untuk di perlihatkan pada orang yang telah meninggal dunia.



"Tidak baik bertengkar di rumah duka. Sebaiknya bicara baik-baik dulu." Ujar salah satu wanita tetangga sekitar yang ikut berkabung.


Genta menghela nafas dan menarik tangan Fafa hingga terlepas dari rengkuhan Arthur.


"Kamu tunggu di sini." Titah Genta kepada istrinya.


Sementara para paruh baya keluarga Harold tercengang melihat apa yang mereka lihat. Genta adalah adik Karina! Tentu saja Genta tak mengenali mereka karena waktu itu Genta masih berusia 6 tahun! Tapi keluarga Harold mengenalnya!


Bella mengepalkan tangan nya. Tidak siap jika wanita itu muncul lagi di kehidupan nya. Sudah cukup anak nya saja yang berada di rumah nya, tapi tidak dengan ibu nya.


Tapi jika wanita itu tidak tinggal di rumah nya tapi akan membawa putri nya. Itu tidak akan bisa Bella berikan. Tidak dengan membawa putri nya.



Adaline mengusap bahu Bella. "Semua akan baik-baik saja." Bisik nya menenangkan.


"Aku tidak memiliki ibu yang akan mendukung ku lagi." Sesak Bella melihat punggung Fafa tertelan bersamaan Genta membawa nya.


"Aku bersama mu. Aku akan selalu ada bersama mu."


Carla, istri Genta tersenyum. Menatap seluruh keluarga Harold dengan wajah malu nya.


"Maaf telah menunjukan sesuatu yang tidak seharusnya kalian lihat. Putri ku benar-benar keras hati sama seperti ayah nya."



Ingin membalas, tapi tangan Bella di cekal ayah mertua nya. Menggeleng keras agar tidak mengucapkan apapun.



"Apa dia putri mu?" Tanya Arthur sinis. Sialnya malah putra nya yang mengatakan hal itu.



Adaline mencubit pinggang Arthur dan melotot agar anak bebal ini diam.



"Ah maaf telah mendengarkan hal yang tidak seharusnya kalian dengar. Caramel memang bukan putri kandung ku tapi aku menyayangi nya sebagaimana aku menyayangi anak ku." Senyum Carla.


MY POSESSIVE BROTHER'S (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang