part 27

4.5K 384 22
                                    

Jangan bosan nungguin nih cerita plisssssssss

Nih cerita sempat kehapus dan aku udah terlanjur kesal kenapa bisa kehapus. padahal udah nulisnya dari lama eh malah ke hapus. Untung balik lagi, jadi maaf ya kalo lama banget update nya huhuuu😭

•••••

Arthur celingukan mencari di mana sebenarnya adiknya ini berada? Istirahat tinggal 10 menit lagi dan di kantin anak nya tidak ada juga di sana. mau di telpon tapi anak nya gak pegang hp.

Tapi begitu eksistensi citra berada tepat di depan nya pria itu berlari mendekat dan menghalangi jalan gadis cantik itu.

"Liat adek gue?" To the poin Arthur

Citra melotot kaget matanya kini turun pada lengan nya yang di gandeng arthur, ralat di pegang bagian jari kelingking nya aja.

"Gak kak. Em.. mau gue bantu cariin?"

"Lo gak sama dia dari istirahat?"

"Gak kak. Gue langsung ngacir ke toilet, katanya juga mau nyusul ke tempat kakak ambil bekal nya."

"Shit!" Umpat arthur.

Bingung merespon apa. Citra tidak harus berekspresi bagaimana! Lihat? Di depan nya adalah anak keluarga Harold! Calon masa depan nya!

"Biasanya Fafa suka ke perpus. mau gue bantuin cari? Siapa tau ketemu kalo nambah orang kan?"

"Lo gak apa? 5 menit lagi mau masuk."

"Gak papa. Kalo demi kakak apa sih yang gak, eh?" Citra menyengir bodoh. "Maksudnya apa sih yang gak demi Fafa. Sahabat gue." Ralat citra

"Kalo gitu lo cari di perpus gue cari di belakang sekolah. nanti kabarin gue kalo udah ketemu."

"Tapi kak." Canggung! Citra tersenyum malu dan memberikan handphone nya pada arthur yang tengah mengernyit aneh.

"Gak punya nomor kakak." Lanjut citra

"Oh iya gue lupa. Untung lo ingetin, sini hp lo"

Arthur dengan lincah mengetik nomor nya dan memberikan nya pada citra yang tengah melongo tak tertahan. Benarkah di hp nya ada nomor dari pria paling populer di sekolah?? Oh my God!!!!!

"Kalo ketemu infoin gue."

"Pasti."

Begitu arthur menjauh citra dengan kesenangan nya meloncat-loncat tak terkira. bak mimpi yang sangat indah, citra tidak ingin bangun rasanya.

"Alay." Sahut gadis berambut gelombang yang berjalan melewati citra.

"Maksud lo apa ngomong gitu?" Kesel dong. Citra merasa ke sindir.

"Emang maksud gue apa?" Songong anak nya.

"Lo ngatain gue alay?"

"Kenyataan nya? Emang kan? Baru ngobrol dikit baper. Ew!"

"Kenapa lo? Iri gak bisa ngobrol kayak gue? Bahkan gue dapat nomor nya."

Melotot tak percaya. Gadis itu maju dan mengembangkan tangan nya di udara bermaksud meminta hp citra.

"Mana? gak percaya gue. Kalo sama dengan nomor yang ada di hp gue berarti emang dia ngasih nomor nya ke lo. Kalo gak ya lo halu!"

Dengan ekspresi julid nya citra memberikan hp pada gadis berambut gelombang itu. Memang sih cantik, alisnya bagus, hidung nya mungil, bibir yang seksi bahkan bentuk tubuh yang ideal. Apalah citra yang siap istirahat harus ke toilet terus untuk melihat posisi alisnya masih cetar apa luntur.

"WHAT????!"

Kaget! "Lo apaan sih! Kaget tau!" Omel citra

"Ini pasti bercanda! arthur gak pernah ngasih nomor nya ke siapapun apalagi cewek selain gue!"

MY POSESSIVE BROTHER'S (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang