••••
Setelah melakukan perbedaan pendapat itu, akhirnya Fafa menyetujui jika dirinya akan bersekolah di tempat abang nya bersekolah. Dengan alasan, agar mereka bisa mengawasi dan menjaga Fafa jika ada apa-apa, semisal nya.
"Emm... Sekolah nya keliatan bagus." sahut Fafa berjalan beriringan bersama Arthur dan Austin.
"Belum semuanya dek, banyak lagi yang lebih wow dari ini." balas Arthur.
"Emang apaan?"
"Kalo gitu mau gak ikut abang? Bakal abang tunjukkin semua tempat yang baguuuuus banget!"
"Tapi Fafa harus jalan berdua sama ayah. Kan Fafa mau daftar, lagian abang kan harusnya masuk. Ini udah bell loh!"
"Abang itu spesial dek. Kamu juga kalo udah sekolah di sini bakal jadi spesial kok, mau masuk kelas atau enggak ya itu terserah. Kan kita spesial."
"Jangan rusakin pikiran anak saya." sahut Austin datar.
Arthur terkekeh sejenak, menatap mata Fafa yang terlihat bingung menyerap apa perkataan nya.
"Intinya, bolos sekolah itu gak papa dek. Kita spesial di mata guru-guru." bisik Arthur
Tentu saja Fafa menggeleng tegas. "No! Kata ibu gak boleh bolos! Kalo bolos sekolah berarti kita nakal. Fafa gak mau jadi anak nakal! Kalo jadi anak nakal, Fafa gak bakal dapat pahala. Dan kalo Fafa gak dapat pahala berarti gak bisa masuk surga. Cita-cita Fafa kan mau masuk surga." celoteh Fafa
"Itu kan kata ibu kamu. Sekarang ini kata abang. Nah, berhubung kata abang boleh, ya berarti boleh. Udah, kalo Fafa emang cita-cita nya mau masuk surga, gampang. Kita pake orang dalam, kan kita spesial."
"Emang boleh gitu?"
"Boleh lah. Sekali lagi ya dek, kita itu spesial."
Austin menggelengkan kepala, gemas menatap kedua anak nya yang seperti bayi-bayi monyet yang tengah bergosip. "Fafa kalo mau ikut abang gak papa. Yang urus pendaftaran Fafa biar ayah aja."
"Nah! Apa abang bilang dek, kita itu spesial. Ayah aja ngebolehin kita bolos, yuk ikut abang. Kita bakal keliling semua gedung di sini sampe ke akar-akar nya! Let's to the go! Let's gooooo!!!"
Austin hanya bisa berdoa dalam hati agar putri nya tidak menanggapi perkataan abang nya yang ngawur itu. Sungguh membagongkan melihat putrinya yang seperti anak ayam mengikuti induknya, aaaaa kiyowo!!! Dan sekali lagi austin menyetujui perkataan Edric tadi pagi, yang mengatakan Fafa 11 12 dengan Edward.
••••
"Nah! Di antara semuuuuaaaa yang abang tunjukin, Lapangan basket ini yang jadi tempat Favorit abang. Kalo adek mau tau, abang juga kapten basket nya, hehehe... Yah gak begitu jago tapi bisa lah lawan musuh." sombong Arthur, merendah untuk di timpuk.
"Luas banget! Fafa kalo mau lari-lari di sini juga pasti gak bakal bisa deh, kebesaran lapangan nya."
"Kenapa harus lari-lari? Ingat yah dek, kalo mau masuk ke lapangan ini harus hati-hati. Biasa anak-anak di sini lempar bola basket sembarangan banget. Kalo kena timpuk kepala adek bisa gawat abang." nasehat Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE BROTHER'S (Tamat)
De TodoVERSI ULANG CERITA MPB❤ KALO MASIH ADA YANG INGAT SAMA FAFA DAN KAKAK-KAKAK NYA.. LUV U❤ INGAT YA! INI VERSI ULANG! BUKAN CERITA SAMA PERSIS! •••• Fafa tidak yakin dengan apa yang di katakan ibunya itu. Kenapa di saat seperti ini ibunya malah berca...