Part 28

4.9K 391 26
                                    

Jangan bosan menunggu 🙃

•••••

Masalah kali ini untung bisa di selesaikan dengan cara baik-baik. awalnya citra sangat tidak setuju jika masalah ini di selesaikan semudah itu padahal secara pemikiran citra, itu tidaklah semudah itu.

Bertaruh. Citra memilih memanggil ke dua orang tuanya untuk datang ke sekolah dari pada meminta maaf pada Bianca yang sangat jelas bukan kesalahan nya. Hah! Dasar wanita licik!

Bahkan Sacha sudah tidak ingin mengurusnya lagi. Dirinya melempar kan masalah ini pada guru bimbingan dan konseling karena tidak ingin di kata pilih kasih akibat Bianca sahabat sekaligus pacar dari sahabat nya.

Waktu berjalan dengan seharusnya hingga kedua orang bermasalah keluar dengan ke dua ayah mereka.

"Dasar alay! Kalo lo gak perpanjang masalah ini papa gue gak bakal di panggil ke sekolah!" Decak Bianca.

"Kok gue? Ya lo lah! Masalah ini gak akan muncul kalo lo gak ikut campur urusan orang lain!" Respon citra tak terima.

"Permisi. Orang lain yang lo kata itu adalah sahabat gue sendiri."

"Trus dengan status kayak gitu lo bisa seenaknya ngecek bahkan larang ini itu? lo emang pacar siapa? Kak elang apa kak arthur?" Sinis citra

Ke tujuh mahluk di depan nya menggeleng kepala heran. Bisanya mereka cekcok lagi setelah keluar dari ruangan kepala sekolah, berantem nya di muka pintu ruangan itu lagi. Bahkan ayah dari dua pembuat onar itu tidak bisa berkata-kata lagi.

"Stop! Kalian masih mau berantem di sini?" Tanya abraham heran.

"Kayaknya masih ya kak. Soalnya mereka gak ada yang mau ngalah tuh." Sahut Fafa yang berdiri di samping arthur.

"Ini juga!" Decak Javan pada Fafa.

"Ye.. mantan kok panas!" Ejek fafa sambil memeletkan lidahnya ke arah Javan.

Syok. Melihat ekspresi fafa yang tidak biasanya membuat Javan oleng pada elang yang sedari tadi terus saja diam.

"Mantan sejam doang sensi banget." Sambung atlas sambil tersenyum mengejek.

"Bleeeeee!!!" Melet atlas dan fafa bersamaan.

"Heh! gak sopan!" Tabok arthur pelan pada bibir fafa yang cemberut sambil mengusap bibirnya pelan.

"Ayo Bianca, kita pulang. Sudah papa bilang jangan temenan sama mereka lagi! Lihat! Kamu bikin papa malu!" Ujar papa Bianca tegas.

"Tapi belum waktunya pulang pa."

"Tidak perlu tunggu waktu pulang kalo kamu sekolah cuma ngumpul sama anak-anak gak jelas." Ujarnya dan menarik tangan Bianca membawa gadis itu pergi dari sana.

Di susul elang yang mengikuti Bianca dari belakang. entah kenapa arthur yang merasa bersalah padahal bukan salah dirinya. Lagian arthur bingung, segitunya Bianca tidak mengizinkan seseorang mendekati nya. apa maksudnya Itu?

"Kita juga pulang ayah. Sumpek di sini." Ujar citra yang di tahan oleh ayahnya.

"Tunggu sayang." Saat maju melangkah pria itu terkejut bukan main. "Kamu caramel kan?" Tunjuk papa citra pada fafa yang tengah bingung.

MY POSESSIVE BROTHER'S (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang