Part 24.

5.4K 402 29
                                    


Vote komen yaaah. Akhirnya setelah sekian purnama up juga sayaaa wkwkwk 🤣

Aku punya waktu luang jadi gak papa lah yah waktu luang aku di pake buat update. Karna aku juga gak tau kapan lagi kan punya waktu🙃

Okay, selamat membaca 🥰

••••

Dalam diam Genta tak banyak bersuara. Sejak semalam, pria itu terus saja memikirkan bagaimana memberitahukan pada Fafa tentang kejadian beberapa tahun lalu yang menimpa ibu kandung Fafa.

Genta juga sama sekali tidak mengira jika intan dengan nekat nya memberitahukan pada keluarga holard jika mereka mempunyai anak gadis. Padahal itu hal sakral ketika mereka menyetujui merawat hak asuh Fafa. Ibu susu Fafa

Intan melangkah peraturan itu sejak sebulan yang lalu dan Genta baru mengetahui nya sekarang. Genta terlalu menyepelekan banyak hal, bahkan untuk memperhatikan Fafa bukan dengan mengirim rutin uang ke rekening intan.

"Mas?" Suara lembut Carla membuyarkan lamunan Genta.

"Sayang? Kenapa hm? Dedek nya nakal?" Ujar Genta dengan mendatangi Carla membawanya duduk tepat di samping nya sambil memeluk layaknya pelukan ternyaman.

"Gak papa. Dedek nya gak nakal, dedek nya baik."

Genta terkekeh kecil mengusap perut Carla yang semakin hari semakin membesar, "tumben. Apa karna udah ketemu sama Tante kecil nya ya?"

Tawa Genta sedikit demi sedikit memudar begitu teringat kembali jika Fafa sama sekali tidak menginginkan Carla bahkan untuk anak mereka. Apa Genta benar-benar harus memberitahu kan pada Fafa tentang kejadian tahun lalu?

Bagaimana jika Fafa semakin membenci keluarga Harold setelah sekian lama tidak bertemu? Tuhan! Genta terlalu baik pada mereka! Apa Genta mengikuti sifat kakak nya?

"Caramel akan mengerti sayang. Kita beritahu pelan-pelan. Hm?" Ujar Carla sambil menepuk pucuk kepala Genta.

••••

Fafa memilah-milah beberapa barang di rumah lama nya. Sedangkan Austin berada di luar ruangan menunggu Fafa sambil membaca laporan keuangan.

Tangan nya meraih sebuah foto dirinya kecil, bahagia tanpa adanya pikiran rumit. Masih ada ibu nya, ayahnya yang juga masih bersama nya. Rasanya Fafa sangat ingin kembali saat dirinya masih kecil, meskipun dirinya tak akan pernah bertemu keluarga kandung nya.

Fafa masih menyayangkan, bagaimana bisa ayah nya melakukan hal itu pada ibu nya? Berselingkuh?

Tidak ingin di ingat, Fafa cepat cepat memasuki barang barang nya yang masih bisa di pakai dan bahkan untuk barang-barang ibunya, dirinya ikut masukan ke dalam koper.

"Itu kotak apa? Fafa gak pernah liat." Gumam Fafa pada kotak yang telah berdebu seakan tidak pernah lagi tersentuh beberapa tahun belakangan.

Tangan nya terulur mendekat, membuka nya dan mengeluarkan sehingga nampak dua catatan buku harian yang telah usang bahkan telah menguning.

"Ibu emang suka nulis? Liat tulisan aja katanya gak kuat." Ujar Fafa membalik-balikan buku usang itu dan mengusapnya hingga debu semakin menipis.

MY POSESSIVE BROTHER'S (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang